JAKARTA — Minimnya akses transportasi umum di wilayah Serang Baru, Kabupaten Bekasi, masih menjadi persoalan yang belum terselesaikan. Di tengah padatnya aktivitas warga dan pertumbuhan pemukiman yang kian pesat, kendaraan sewaan justru menjadi alternatif utama, terutama untuk kebutuhan mendesak seperti antar-jemput anak sekolah, ke pasar, atau ke fasilitas kesehatan.
Di Desa Jayasampurna, Kecamatan Serang Baru, keluhan soal transportasi bukan hal baru. Pak Andi, seorang warga yang ditemui di sekitar SD setempat, mengungkapkan bahwa kebutuhan dasar masyarakat kini bukan hanya akses digital atau gaya hidup modern, melainkan kendaraan yang bisa diandalkan.
"Kadang, hal paling sederhana yang kita butuhkan dalam hidup bukanlah WiFi kencang atau kopi kekinian... tapi mobil yang bisa dipakai saat anak harus diantar ke sekolah jam 6 pagi," ujarnya.
Jalanan Sepi Angkot, Janji Ojek Online Tak Pasti
Serang Baru bukanlah daerah terpencil, namun juga belum bisa dikatakan sepenuhnya urban. Perkembangan perumahan dan jumlah penduduk terus meningkat, tetapi ketersediaan angkutan umum justru stagnan. Tidak sedikit warga yang mengeluhkan layanan ojek online yang tak kunjung datang, atau pengemudi yang sulit menjangkau wilayah pinggir jalan utama.
“Tinggal agak masuk sedikit dari jalan utama, jangan harap ada angkot atau ojek online yang mau ambil order. Sering kali muncul tulisan ‘mencari driver’ yang tak berujung,” keluh salah satu warga lainnya.
Dengan kondisi tersebut, masyarakat akhirnya harus mencari alternatif lain yang lebih dapat diandalkan, meski harus merogoh kocek lebih dalam.
Sewa Mobil Lokal Muncul Sebagai Alternatif Realistis
Di tengah ketimpangan sistem transportasi publik, layanan rental mobil justru hadir sebagai solusi yang cukup praktis dan menjangkau masyarakat hingga ke pelosok desa. Warga kini mulai terbiasa dengan sistem sewa mobil harian, baik dengan sopir maupun lepas kunci, yang fleksibel dan bisa diatur sesuai kebutuhan.
Salah satu penyedia layanan rental mobil di Serang Baru bahkan menyediakan pengantaran kendaraan langsung ke rumah konsumen. Dengan harga yang kompetitif dan pilihan kendaraan beragam, layanan ini dinilai lebih efisien dibanding harus menunggu angkot atau ojek online yang tidak pasti.
“Dulu sewa mobil kesannya buat orang kota, tapi sekarang malah jadi penyelamat kita. Bisa antar anak sekolah, bawa ibu ke rumah sakit, atau belanja mingguan,” kata Pak Andi.
Rental mobil di Serang Baru bahkan telah merambah desa-desa seperti Sukasari dan Jayamulya. Transparansi harga dan kemudahan pemesanan menjadi daya tarik tersendiri, apalagi di tengah kebutuhan mobilitas yang tinggi dan layanan publik yang minim.
Transportasi Adil Jadi Harapan Masyarakat
Ketimpangan layanan transportasi antara pusat kota dan daerah pinggiran seperti Serang Baru menunjukkan perlunya perhatian lebih dari pemerintah daerah dan penyedia transportasi. Masyarakat berharap adanya kehadiran angkutan umum reguler yang bisa menjangkau seluruh desa, bukan hanya koridor utama.
“Kadang kita berpikir solusi itu harus besar. Tapi buat warga Serang Baru, punya kendaraan yang bisa diandalkan itu sudah luar biasa,” ujar Windra Nazarudin Azhar, kreator konten yang menulis soal realita transportasi Serang Baru di Kompasiana.
Windra menilai bahwa layanan sewa mobil saat ini menjadi jembatan antara impian dan realita. Selama belum ada transportasi publik yang memadai, alternatif seperti ini akan terus menjadi andalan.
Dorongan untuk Pemerintah Daerah
Kondisi ini memperlihatkan urgensi bagi Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk membenahi sistem transportasi di wilayah penyangga seperti Serang Baru. Pembangunan infrastruktur jalan yang semakin baik seharusnya dibarengi dengan kebijakan transportasi publik yang merata dan berkelanjutan.
Selain membuka akses baru, perlu ada insentif bagi operator angkutan umum untuk memperluas rute layanan hingga ke pelosok desa. Keberadaan trayek tetap dengan jadwal yang jelas akan memberikan kepastian bagi masyarakat dan mengurangi ketergantungan terhadap transportasi sewa atau pribadi.
