Transportasi

Tingkatkan Integrasi Transportasi, KA Bandara Adi Soemarmo Layani Hampir 180 Ribu Penumpang Selama Triwulan Pertama 2025

Tingkatkan Integrasi Transportasi, KA Bandara Adi Soemarmo Layani Hampir 180 Ribu Penumpang Selama Triwulan Pertama 2025
Tingkatkan Integrasi Transportasi, KA Bandara Adi Soemarmo Layani Hampir 180 Ribu Penumpang Selama Triwulan Pertama 2025

JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah pengguna Kereta Api Bandara Internasional Adi Soemarmo (KA BIAS). Selama triwulan I tahun 2025, sebanyak 179.812 penumpang telah memanfaatkan layanan KA BIAS untuk naik dan turun di berbagai stasiun wilayah Daop 6.

Angka tersebut menjadi indikator kuat bahwa moda transportasi publik berbasis rel yang terintegrasi dengan bandara semakin diminati masyarakat, terutama karena keunggulannya dalam hal kecepatan, kenyamanan, dan konektivitas lintas wilayah.

Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menyampaikan bahwa KA BIAS saat ini melayani rute dari Stasiun Bandara Adi Soemarmo ke Madiun pulang pergi (PP), yang secara langsung menghubungkan dua provinsi, yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Jadi selain mengintegrasikan dua moda transportasi, layanan ini juga mengkoneksikan wilayah di kedua provinsi tersebut. Layanan ini dirancang untuk memberikan kemudahan perjalanan udara maupun penumpang harian yang membutuhkan moda transportasi cepat, nyaman, dan terjadwal,” ujar Feni dalam keterangannya.

Peningkatan Signifikan Sejak Perluasan Relasi

Lonjakan jumlah penumpang tak lepas dari perluasan relasi KA BIAS yang diberlakukan sejak awal November 2024. Sebelumnya, layanan hanya mencakup rute Stasiun Klaten – Bandara Adi Soemarmo PP, namun kini telah diperluas hingga Madiun.

“Kehadiran KA BIAS menjadi bagian dari komitmen KAI dalam mewujudkan integrasi antarmoda yang menyeluruh. Dengan menghubungkan transportasi rel dan udara, layanan ini memberikan kemudahan mobilitas dari dan menuju bandara. Perluasan rute hingga ke Madiun turut memperkuat konektivitas wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur,” jelas Feni.

Langkah ini tidak hanya memberikan pilihan transportasi yang lebih efisien bagi masyarakat lintas provinsi, tetapi juga berperan penting dalam mengurangi kemacetan di jalur darat, terutama pada rute Solo–Madiun dan sekitar kawasan bandara.

Daftar Stasiun Tersibuk KA BIAS di Wilayah Daop 6

Berikut adalah lima stasiun dengan jumlah keberangkatan tertinggi dari KA BIAS selama triwulan pertama 2025:

-Stasiun Solo Balapan: 46.835 penumpang

-Stasiun Adi Soemarmo: 15.429 penumpang

-Stasiun Sragen: 12.601 penumpang

-Stasiun Solo Jebres: 11.876 penumpang

-Stasiun Kadipiro: 1.784 penumpang

Sedangkan untuk jumlah kedatangan penumpang, lima stasiun tersibuk adalah:

-Stasiun Solo Balapan: 46.583 penumpang

-Stasiun Solo Jebres: 18.395 penumpang

-Stasiun Adi Soemarmo: 13.082 penumpang

-Stasiun Sragen: 11.893 penumpang

-Stasiun Kadipiro: 1.334 penumpang

Data tersebut menunjukkan peran penting Stasiun Solo Balapan sebagai titik sentral perjalanan KA BIAS, baik untuk kedatangan maupun keberangkatan.

Dorong Ekonomi Lokal dan Pariwisata

Selain mendukung mobilitas masyarakat, keberadaan KA BIAS juga diharapkan memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal dan sektor pariwisata, khususnya di wilayah Solo Raya dan sekitarnya. Dengan tersedianya akses transportasi publik yang efisien dan terjadwal, destinasi wisata di kawasan ini menjadi lebih mudah dijangkau wisatawan domestik maupun mancanegara.

“Kami sangat mengapresiasi antusiasme masyarakat terhadap layanan KA BIAS, khususnya sejak perluasan relasi hingga ke Madiun. Ini menunjukkan bahwa masyarakat kian merasakan manfaat moda transportasi publik yang aman, nyaman, dan terintegrasi,” tambah Feni.

KAI Daop 6 Yogyakarta memastikan akan terus melakukan inovasi layanan guna menjawab kebutuhan masyarakat, sekaligus meningkatkan standar keselamatan, kenyamanan, dan ketepatan waktu.

Harapan dan Komitmen Jangka Panjang

Dengan kinerja positif selama tiga bulan pertama tahun 2025, KAI optimistis bahwa tren penggunaan KA BIAS akan terus meningkat. Masyarakat pun didorong untuk semakin aktif menggunakan layanan ini sebagai pilihan utama perjalanan jarak menengah dan pendek, terutama karena keunggulannya dalam menghemat waktu, mengurangi stres perjalanan, dan mendukung transportasi yang lebih ramah lingkungan.

“KAI akan terus berinovasi dan berkomitmen dalam meningkatkan pelayanan guna mendukung mobilitas masyarakat serta mengoptimalkan konektivitas antarwilayah,” tutup Feni.

Melalui sinergi antar moda dan perluasan rute strategis, KA BIAS membuktikan dirinya sebagai pilar penting dalam mewujudkan sistem transportasi publik nasional yang modern, terintegrasi, dan inklusif.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index