KAI

KAI Investasi Rp3,56 Triliun untuk Tambah Lokomotif Baru dari Amerika, Perkuat Distribusi Energi Nasional

KAI Investasi Rp3,56 Triliun untuk Tambah Lokomotif Baru dari Amerika, Perkuat Distribusi Energi Nasional
KAI Investasi Rp3,56 Triliun untuk Tambah Lokomotif Baru dari Amerika, Perkuat Distribusi Energi Nasional

JAKARTA — PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus mempertegas perannya sebagai tulang punggung logistik nasional dengan langkah strategis melalui pengadaan 54 unit lokomotif baru jenis CC 205 buatan Amerika Serikat. Investasi senilai USD 222,5 juta atau setara Rp3,56 triliun ini ditujukan untuk memperkuat distribusi batu bara—sumber energi utama bagi pembangkit listrik nasional—khususnya di wilayah Sumatera Selatan dan Lampung.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya KAI untuk meningkatkan keandalan distribusi logistik energi berbasis rel, seiring meningkatnya kebutuhan listrik masyarakat dan industri.

Dorong Ketahanan Energi Nasional

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menegaskan bahwa investasi pengadaan lokomotif bukan sekadar pembaruan armada, melainkan kontribusi konkret dalam memperkuat ketahanan energi nasional dan keberlanjutan layanan logistik.

“Sebagian besar batu bara yang diangkut KAI digunakan untuk bahan bakar PLTU yang menerangi rumah, kantor, hingga industri menengah maupun kecil di Jawa dan Bali. Inilah esensi investasi kami: menghadirkan manfaat besar bagi masyarakat luas,” kata Anne dalam keterangan resminya.

Anne menambahkan bahwa keandalan distribusi batu bara melalui jalur rel menjadi elemen vital dalam menjamin ketersediaan energi listrik, khususnya di tengah meningkatnya aktivitas digital masyarakat pasca pandemi.

Lokomotif Mulai Beroperasi Juli 2025

Saat ini, batch pertama sebanyak 12 unit lokomotif tengah dalam proses pengiriman ke Indonesia dan dijadwalkan mulai beroperasi awal Juli 2025. Sebelum digunakan, seluruh unit akan menjalani uji coba teknis secara menyeluruh guna menjamin performa dan aspek keselamatan sesuai standar operasional.

Pengadaan lokomotif ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas angkutan logistik KAI, terutama dalam memenuhi permintaan pengangkutan batu bara yang terus tumbuh dari waktu ke waktu.

Angkutan Batu Bara Naik 7,58 Persen

Data KAI mencatat bahwa sepanjang Maret 2025, volume angkutan batu bara mencapai 4.446.255 ton, naik 5,28 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Sementara itu, selama Januari hingga Maret 2025, total batu bara yang berhasil diangkut mencapai 13.299.409 ton, tumbuh 7,58 persen dibandingkan kuartal pertama tahun lalu.

“Dalam tiga bulan pertama tahun ini saja, kami sudah mengangkut 13,29 juta ton batu bara. Ini bukan sekadar angka, tapi bukti bahwa kereta api tetap menjadi moda logistik yang efisien, andal, dan esensial dalam menjaga pasokan bahan energi,” ujar Anne.

Batu bara menyumbang 82,75 persen dari total angkutan barang KAI pada kuartal I 2025, dengan total volume mencapai 16.072.802 ton (unaudited). Sebagian besar pengangkutan dilakukan di wilayah Divisi Regional (Divre) III Palembang dan Divre IV Tanjungkarang, wilayah strategis dalam rantai pasok energi nasional.

Relevansi KAI di Era Digital

Anne menjelaskan bahwa di tengah transformasi digital dan kebijakan kerja fleksibel, ketergantungan masyarakat terhadap listrik meningkat signifikan. Hal ini berdampak langsung pada peran KAI sebagai penyedia layanan distribusi energi berbasis rel yang efisien dan ramah lingkungan.

“Kebijakan Work From Anywhere (WFA), perkuliahan, dan pertumbuhan UMKM digital meningkatkan ketergantungan masyarakat terhadap listrik dan internet. Di sinilah keandalan KAI dalam distribusi batu bara memainkan peran sentral yang jarang terlihat, namun sangat krusial,” jelasnya.

Selain efisien, transportasi rel juga mengurangi ketergantungan pada moda jalan yang lebih rentan terhadap kemacetan, kecelakaan, dan cuaca ekstrem.

Pilar Energi dan Ekonomi Nasional

Dengan tambahan lokomotif baru, KAI berharap dapat memperkuat infrastruktur logistik nasional, serta mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Investasi ini juga mencerminkan komitmen perusahaan terhadap transisi energi dan optimalisasi moda transportasi ramah lingkungan.

“Kami ingin masyarakat tahu bahwa di balik lampu yang menyala di rumah dan industri yang terus berjalan, ada kerja besar dan terstruktur dari sistem transportasi logistik berbasis rel yang dilakukan oleh KAI,” pungkas Anne.

KAI juga menyampaikan optimismenya bahwa melalui penguatan sarana dan strategi operasional yang matang, perusahaan akan terus menjadi pilar penting dalam mendukung ketahanan energi nasional, pertumbuhan ekonomi, serta layanan publik yang andal dan efisien.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index