JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tasikmalaya memastikan kesiapan penuh dalam mendistribusikan logistik Pemungutan Suara Ulang (PSU) ke tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS) mulai Kamis, 17 April 2025. Proses distribusi ini menjadi tahapan krusial dalam memastikan kelancaran dan kredibilitas pelaksanaan PSU di wilayah tersebut.
Ketua KPU Kabupaten Tasikmalaya, Ami Imron Tamani, menjelaskan bahwa seluruh logistik untuk PSU telah melalui proses persiapan yang intensif. Menurutnya, hingga Rabu, sebagian besar kebutuhan logistik telah rampung, dengan pengepakan kotak suara dan Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebagai item terakhir yang diselesaikan.
“Logistik PSU akan mulai kami distribusikan ke tingkat PPS besok, dan secara umum semuanya sudah siap. Hari ini kami hanya menyelesaikan pengepakan kotak suara dan DPT, yang juga segera dikirim. Jadi, saat distribusi dari PPK ke PPS besok, semua sudah lengkap,” ujar Ami.
Distribusi logistik ini mencakup seluruh kebutuhan utama untuk pelaksanaan PSU, termasuk surat suara, formulir pemungutan suara, bilik, tinta, dan alat tulis kantor. Kesiapan tersebut tidak hanya menyangkut aspek teknis, tetapi juga mencakup koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan aparat keamanan.
Dalam pernyataannya, Ami turut mengapresiasi dukungan dari jajaran pengamanan yang telah siaga selama proses persiapan. Menurutnya, keterlibatan pihak keamanan sangat membantu menjaga stabilitas dan kelancaran tahapan distribusi logistik.
“Kami sangat mengapresiasi kesiapsiagaan pihak keamanan. Dengan dukungan tersebut, kami bisa lebih fokus dalam menjalankan tugas dan memastikan distribusi logistik berlangsung lancar,” tambahnya.
Kesiapan ini menjadi penting mengingat PSU digelar sebagai respons atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memerintahkan pengulangan proses pemungutan suara di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) tertentu di Kabupaten Tasikmalaya. Oleh karena itu, distribusi logistik yang tepat waktu dan aman menjadi bagian integral dari pelaksanaan keputusan tersebut.
Ami juga menyinggung potensi gangguan cuaca sebagai salah satu tantangan dalam proses distribusi. Namun, ia menegaskan bahwa pihaknya telah menyusun langkah-langkah antisipatif untuk memastikan distribusi tidak terganggu oleh faktor eksternal.
“Jika terjadi hujan saat distribusi, kami sudah menyiapkan langkah-langkah penanganannya. Semua sudah diatur dengan baik,” ujarnya.
Koordinasi dengan pemerintah daerah juga telah dilakukan secara menyeluruh. Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, menurut Ami, telah menyatakan dukungan penuh terhadap kelancaran distribusi logistik dan pelaksanaan PSU secara umum. Sinergi antara penyelenggara pemilu dan unsur pemerintah menjadi fondasi penting dalam menjaga integritas proses demokrasi lokal.
“Kami juga telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, yang menyatakan kesiapan penuh untuk mendukung kelancaran proses ini,” pungkasnya.
Pelaksanaan PSU di Kabupaten Tasikmalaya dijadwalkan berlangsung dalam waktu dekat dengan harapan dapat menyelesaikan sengketa pemilu yang telah ditetapkan oleh MK. Dengan kesiapan logistik dan dukungan lintas sektor, KPU optimistis bahwa PSU akan berjalan sesuai harapan tanpa hambatan berarti.
Distribusi logistik akan dilakukan dari gudang logistik KPU ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), kemudian dilanjutkan ke PPS di tingkat desa atau kelurahan. Mekanisme distribusi telah dirancang agar efisien dan memperhatikan aspek keamanan serta keselamatan petugas di lapangan.
Sebagai penyelenggara pemilu, KPU Kabupaten Tasikmalaya menegaskan komitmennya untuk menjalankan proses demokrasi dengan profesional, transparan, dan bertanggung jawab. Dalam pelaksanaan PSU nanti, semua elemen masyarakat diharapkan turut menjaga situasi kondusif dan mendukung penyelenggaraan pemilu yang jujur dan adil.
Dengan logistik yang hampir seluruhnya siap, distribusi yang terkoordinasi, dan pengamanan yang solid, PSU di Kabupaten Tasikmalaya diproyeksikan berjalan dengan lancar dan mampu menjawab harapan masyarakat atas proses demokrasi yang bersih dan berintegritas.
