JAKARTA – Masa depan Samuel Chukwueze di AC Milan hampir dipastikan berakhir pada akhir musim 2024/2025. Winger asal Nigeria itu disebut gagal memenuhi ekspektasi tinggi sejak didatangkan dari Villarreal pada Juli 2023. Dalam dua musim terakhir, performanya dinilai tidak konsisten dan tidak mampu bersaing di lini depan, khususnya dengan kehadiran Christian Pulisic yang lebih dominan.
Chukwueze sejatinya direkrut dengan harapan bisa menambah daya gedor lini serang Rossoneri lewat kecepatannya di sisi sayap. Namun, kontribusinya dianggap minim dalam sejumlah pertandingan penting. Bahkan, pada bursa transfer Januari lalu, Chukwueze nyaris hengkang ke Fulham, namun transfer tersebut gagal terjadi karena masalah waktu.
Kini, AC Milan sudah mulai bersiap untuk mencari pengganti Chukwueze di posisi winger. Antonio Vitiello, jurnalis MilanNews, mengungkapkan bahwa posisi sayap menjadi salah satu fokus utama klub menjelang jendela transfer musim panas.
“AC Milan sedang mencari pemain sayap untuk musim depan. Langkah awal telah diambil dalam hal ini,” ujar Antonio dalam kolom mingguannya.
Namun, pencarian pemain baru tidak hanya terbatas pada posisi winger. Milan juga tengah dalam proses menentukan arah manajemen baru dengan menunjuk direktur olahraga yang akan berperan penting dalam menyusun kembali struktur tim. Salah satu kandidat kuat untuk posisi ini adalah Igli Tare, mantan direktur olahraga Lazio yang dikenal jeli dalam merekrut pemain muda bertalenta.
“Pertanyaan itu sah-sah saja, tetapi harus dicatat bahwa klub saat ini beroperasi tanpa pelatih dan direktur olahraga, yang menimbulkan pertanyaan tentang kemampuannya untuk melakukan perekrutan pemain di bursa transfer,” tambah Antonio.
Masuknya sosok direktur olahraga dan pelatih baru akan menjadi awal era baru AC Milan. Mereka akan bertanggung jawab dalam menentukan formasi inti serta strategi perekrutan pemain di musim panas nanti. Salah satu kemungkinan besar adalah adanya penyesuaian formasi yang akan berimbas pada peran dan kebutuhan di sektor sayap, tempat Chukwueze beroperasi.
Sementara itu, AC Milan juga aktif membidik sejumlah nama baru sebagai bagian dari regenerasi skuat. Direktur Teknik Geoffrey Moncada dikabarkan sudah mulai melakukan negosiasi dengan beberapa pemain incaran, termasuk bek muda Fiorentina, Pietro Comuzzo, dan winger Liverpool, Federico Chiesa.
Moncada disebut ingin membangun skuat yang lebih solid dengan pemain-pemain lokal bertalenta. Perekrutan Comuzzo yang masih berusia 20 tahun dinilai sebagai langkah strategis menggantikan pemain belakang seperti Fikayo Tomori atau Malick Thiaw, yang kabarnya juga masuk dalam daftar jual klub.
“Ambisi strategis AC Milan adalah merekrut sejumlah pemain Italia, dan Comuzzo merupakan kandidat potensial untuk menggantikan Tomori atau Thiaw dalam skuat,” tulis laporan Gazzetta dello Sport.
Selain itu, Moncada juga menunjukkan ketertarikannya pada Chiesa. Meski masih sebatas rumor, hubungan baik antara Moncada dan agen Chiesa, Fali Ramadani, bisa membuka peluang negosiasi lebih lanjut di masa depan.
Di sisi lain, masa depan pemain kunci AC Milan seperti Theo Hernandez juga masih belum pasti. Bek kiri asal Prancis itu beberapa kali dikaitkan dengan kepergian dari San Siro, meski dirinya telah memberikan sinyal ingin bertahan lewat unggahan di media sosial.
“Selalu dan di mana saja, SempreMilan,” tulis Theo dalam story Instagram-nya, usai tampil gemilang dalam kemenangan 4-0 Milan atas Udinese.
Namun demikian, negosiasi perpanjangan kontrak Theo yang akan berakhir pada 2026 disebut mandek. Laporan Gazzetta menyebut, peluang tercapainya kesepakatan perpanjangan kontrak telah “secara efektif menghilang”, meskipun performa Theo dalam beberapa laga terakhir dinilai sangat mengesankan.
Secara keseluruhan, AC Milan berada di persimpangan jalan penting menjelang musim depan. Dengan sejumlah pemain senior yang akan dilepas dan kehadiran manajemen baru yang tengah disiapkan, klub berupaya menyongsong era baru dengan fondasi yang lebih kuat dan segar.
Jika semua rencana berjalan sesuai harapan, bursa transfer musim panas 2025 akan menjadi momentum penting bagi Rossoneri untuk bangkit dan kembali bersaing di papan atas Serie A dan kompetisi Eropa.
