JAKARTA – Pembaruan ranking UFC pasca ajang UFC 314 yang digelar pada Minggu, 14 April 2025, membawa perubahan signifikan di sejumlah divisi. Petarung asal Australia, Alexander Volkanovski, secara resmi kembali merebut gelar juara kelas bulu UFC setelah mengalahkan Diego Lopes dalam pertarungan lima ronde penuh yang sengit.
Dalam laga utama UFC 314, Volkanovski tampil superior dan meraih kemenangan mutlak dari juri dengan skor 48-47, 49-48, dan 49-48. Hasil tersebut tidak hanya mengukuhkannya sebagai raja baru kelas bulu, tetapi juga membawa namanya kembali ke dalam daftar 10 besar petarung terbaik pound-for-pound UFC.
Volkanovski kini menempati peringkat kesembilan dalam ranking pound-for-pound, menggeser juara kelas terbang Alexandre Pantoja dan pemegang sabuk interim kelas berat ringan, Tom Aspinall.
Kembalinya dominasi Volkanovski di kancah UFC juga menarik perhatian publik dunia, termasuk megabintang sepak bola Cristiano Ronaldo. Dalam unggahan di media sosial, Ronaldo menyampaikan dukungannya dengan komentar singkat namun penuh makna.
"Juara telah kembali," tulis Cristiano Ronaldo di kolom komentar unggahan Instagram Volkanovski.
Ucapan tersebut menjadi bentuk pengakuan global terhadap ketangguhan Volkanovski yang sebelumnya sempat dikritik usai mengalami kekalahan di divisi lightweight saat melawan Islam Makhachev.
Volkanovski Bangkit, Kemenangan Penting dalam Karier
Kemenangan atas Lopes menjadi momen kebangkitan penting bagi Volkanovski yang sebelumnya sempat kehilangan sabuk juara kelas bulu usai dikalahkan Ilia Topuria. Petarung berjuluk “The Great” itu membuktikan bahwa ia masih layak diperhitungkan di antara para petarung elite UFC.
Dengan gaya bertarung agresif, strategi cermat, dan stamina luar biasa, Volkanovski berhasil mengatasi tekanan Lopes yang dikenal memiliki kekuatan striking eksplosif.
Selain mengamankan kembali gelar juara, Volkanovski kini menjadi salah satu kandidat kuat untuk masuk dalam pertarungan super-fight, termasuk kemungkinan duel ulang dengan Topuria atau naik lagi ke lightweight jika ada peluang besar.
Paddy Pimblett Melejit di Kelas Ringan
Sementara itu, sorotan lain di UFC 314 datang dari divisi lightweight, di mana petarung asal Inggris, Paddy Pimblett, mencetak kemenangan mengejutkan atas veteran UFC, Michael Chandler. Dalam pertarungan yang diprediksi akan berat sebelah, Pimblett justru tampil dominan sejak ronde pertama dan menang TKO pada ronde kedua.
Kemenangan spektakuler tersebut langsung mendongkrak posisi Pimblett di peringkat lightweight. Ia kini masuk ke dalam 15 besar petarung terbaik di kelas ringan UFC untuk pertama kalinya dalam karier profesionalnya.
Langkah besar ini menandai transisi Pimblett dari sekadar petarung hiburan menjadi ancaman nyata di divisi lightweight yang dihuni nama-nama besar seperti Islam Makhachev, Charles Oliveira, dan Justin Gaethje.
“Saya tahu banyak orang meragukan saya, tapi saya ada di sini bukan hanya untuk tampil, tapi untuk menang dan jadi juara. Ini baru permulaan,” ucap Paddy Pimblett dalam konferensi pers pasca-pertandingan.
Pimblett memang dikenal sebagai sosok flamboyan yang memadukan kemampuan bertarung teknis dan kepribadian unik. Namun performanya kali ini menunjukkan sisi baru yang lebih matang dan fokus, membuat publik mulai mempertimbangkannya sebagai calon penantang gelar masa depan.
Peta Persaingan UFC Semakin Panas
Dengan hasil-hasil di UFC 314, sejumlah perubahan peringkat turut memanaskan peta persaingan di berbagai divisi. Volkanovski yang bangkit, Pimblett yang mulai naik daun, dan beberapa nama besar lainnya seperti Ilia Topuria dan Islam Makhachev tetap berada di puncak divisi masing-masing.
Para penggemar MMA kini menantikan bagaimana arah pertarungan berikutnya di UFC, termasuk siapa yang akan menjadi lawan selanjutnya bagi Volkanovski dan apakah Pimblett akan segera mendapatkan lawan top 10 sebagai ujian berikutnya.
UFC 314 menjadi titik balik penting bagi banyak petarung. Ranking terbaru ini memperjelas bahwa lanskap UFC akan terus dinamis, dan setiap laga bisa menjadi momen krusial yang mengubah karier seorang petarung.
Dengan performa dan cerita yang menarik, UFC terus membuktikan diri sebagai panggung tertinggi dalam dunia pertarungan bebas, tempat legenda dilahirkan dan dibuktikan.
