JAKARTA - Asosiasi Provinsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Kalimantan Selatan (Asprov PSSI Kalsel) akan menggelar Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Sepak Bola pada 23 hingga 27 April 2025 di Tanah Laut. Ajang ini menjadi salah satu syarat mutlak agar cabang olahraga sepak bola dapat dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke-12 Kalimantan Selatan, yang juga akan berlangsung di wilayah yang sama.
Keputusan pelaksanaan Kejurprov ini diambil dalam sebuah workshop khusus yang digelar pada akhir pekan lalu dan dihadiri seluruh perwakilan Asosiasi Kabupaten (Askab) dan Asosiasi Kota (Askot) se-Kalimantan Selatan. Dalam forum tersebut, Asprov PSSI Kalsel juga menetapkan regulasi dan teknis pertandingan, yang akan menjadi acuan utama dalam turnamen mendatang.
Pemenuhan Syarat dari KONI Kalsel
Sekretaris Asprov PSSI Kalsel, Baktiansyah, menegaskan bahwa Kejurprov adalah bagian dari syarat yang ditetapkan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalsel agar cabang sepak bola bisa dipertandingkan di Porprov. Oleh sebab itu, Asprov PSSI mengambil inisiatif untuk segera melaksanakan turnamen sebelum akhir April.
“Ketentuan KONI Kalsel, cabang olahraga yang bisa dipertandingkan di Porprov ke-12 Kalsel di Tanah Laut wajib menggelar Kejurprov yang pelaksanaannya paling lambat di bulan April ini,” ujar Baktiansyah dalam keterangan resminya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa turnamen akan berlangsung selama empat hari dengan sistem kompetisi turnamen terbuka. Setiap tim peserta diperbolehkan mendaftarkan maksimal 30 pemain yang merupakan kelahiran tahun 2005 ke atas, dan harus berdomisili di wilayah kabupaten atau kota masing-masing.
“Tadi sudah kita bahas bersama dan sepakati bersama tentang regulasi pertandingan, di mana pemain kelahiran 2005 dan berdomisili di daerah setempat, dan setiap tim maksimal membawa 30 pemain,” tambah Baktiansyah.
Ajang Penjaringan Pemain Muda Potensial
Kehadiran Kejurprov tak hanya penting sebagai syarat Porprov, tetapi juga dipandang sebagai platform strategis untuk menjaring bibit-bibit muda potensial yang bisa memperkuat tim Pra-PON dan PON Kalimantan Selatan.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) Asprov PSSI Kalsel, M. Syaripudin, menyampaikan apresiasi atas kesiapan para Askab dan Askot dalam mempersiapkan tim. Ia berharap kompetisi ini dapat menjadi ajang seleksi alami untuk mencari pemain terbaik daerah.
“Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Askab dan Askot yang sudah mau mempersiapkan tim untuk mengikuti Kejurprov ini. Iya tentu pasti akan didapati bibit pemain potensial Pra-PON dan PON Kalsel,” ujar Syaripudin.
Ia juga menyebut kegigihan Ketua Asprov PSSI Kalsel, Bang Hasnur, yang terus berupaya memilih dan mengembangkan pemain-pemain lokal. Menurutnya, keberhasilan membawa tim lokal ke empat besar nasional tak lepas dari konsistensi dalam melakukan pembinaan sejak level daerah.
“Kita lihat kegigihan dari Ketua Asprov PSSI kita, Bang Hasnur, yang mempersiapkan dan memilih pemain hasil dari Porprov dan lokal semua hingga berhasil masuk empat besar,” kata Syaripudin menambahkan.
Rencana Piala Soeratin U-13 dan Penguatan Pembinaan
Selain membahas teknis Kejurprov, workshop juga menyinggung agenda pengembangan jangka panjang melalui turnamen usia dini, yaitu Piala Soeratin U-13. Turnamen ini ditujukan sebagai media pembinaan usia muda, khususnya di Kalimantan Selatan, agar para pemain belia mendapat lebih banyak pengalaman dan jam terbang.
Inisiatif ini menjadi bagian dari komitmen Asprov PSSI Kalsel dalam membentuk ekosistem pembinaan sepak bola dari bawah. Harapannya, potensi-potensi muda dari daerah bisa disiapkan secara berjenjang untuk tampil di ajang regional dan nasional, bahkan internasional.
Harapan Menuju Porprov dan PON
Dengan pelaksanaan Kejurprov yang terstruktur dan regulasi yang telah disepakati bersama, Asprov PSSI Kalsel berharap ajang ini mampu menjadi tolok ukur awal kualitas pembinaan di setiap daerah. Selain memenuhi persyaratan administratif Porprov, turnamen ini sekaligus akan memperlihatkan kesiapan Kalimantan Selatan menyambut ajang multi-event seperti Pekan Olahraga Nasional (PON).
Ajang ini juga diharapkan mampu menghidupkan kembali atmosfer kompetisi sepak bola di daerah pasca-pandemi, sekaligus menggerakkan sektor olahraga di tingkat akar rumput.