Olahraga

Peminat SMP Khusus Olahraga Kulonprogo Tetap Tinggi, Disdikpora Fokus Tingkatkan Pembinaan Atlet Muda

Peminat SMP Khusus Olahraga Kulonprogo Tetap Tinggi, Disdikpora Fokus Tingkatkan Pembinaan Atlet Muda
Peminat SMP Khusus Olahraga Kulonprogo Tetap Tinggi, Disdikpora Fokus Tingkatkan Pembinaan Atlet Muda

JAKARTA — Program Kelas Khusus Olahraga (KKO) di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terus menunjukkan daya tarik tinggi bagi siswa tingkat SMP. Meski sudah berjalan lebih dari satu dekade, minat calon siswa untuk masuk SMP dengan KKO tidak surut, bahkan cenderung stabil di setiap tahunnya.

Saat ini, terdapat empat SMP negeri di Kulonprogo yang memiliki program KKO, yakni SMPN 3 Samigaluh, SMPN 1 Panjatan, SMPN 1 Nanggulan, dan SMPN 2 Galur. Keempat sekolah tersebut dikelola langsung oleh Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kulonprogo.

Kepala Disdikpora Kulonprogo, Nur Wahyudi, menyampaikan bahwa masing-masing sekolah rata-rata memiliki dua kelas untuk KKO, dan semuanya tetap menunjukkan jumlah pendaftar yang tinggi.

“Peminat tinggi KKO ini terjadi di setiap sekolah yang lokasinya menyebar merata. Pembinaan pada anak-anak ini akan kami tingkatkan. Ini membuktikan bahwa semangat generasi muda Kulonprogo untuk berprestasi di bidang olahraga masih sangat tinggi,” ujar Wahyudi saat ditemui di kantornya.

Meskipun antusiasme siswa tetap besar, Wahyudi menegaskan bahwa untuk saat ini Disdikpora belum berencana menambah jumlah SMP yang memiliki program KKO. Fokus utama ke depan adalah peningkatan kualitas pembinaan dan fasilitas penunjang latihan di sekolah-sekolah yang sudah berjalan.

“Kami belum berencana menambah sekolah baru dengan KKO, tetapi akan memprioritaskan peningkatan fasilitas dan dukungan pelatihan. Termasuk juga memberi kesempatan anak-anak ini untuk bertanding di berbagai ajang olahraga,” jelasnya.

Dalam upaya pembinaan tersebut, Disdikpora telah mengalokasikan anggaran untuk pengadaan sarana dan prasarana olahraga yang lebih baik di sekolah-sekolah KKO. Beberapa fasilitas latihan telah ditingkatkan, dan kerja sama dengan klub olahraga lokal terus dibangun guna memberikan pengalaman tanding yang lebih luas bagi para siswa.

Wahyudi juga menyoroti pentingnya kehadiran sekolah KKO di wilayah selatan, tengah, dan utara Kulonprogo yang menurutnya menunjukkan pemerataan akses pendidikan olahraga.

“Persebaran yang merata ini artinya tiap penjuru wilayah punya akses ke pendidikan olahraga yang terstruktur. Dan fakta bahwa peminatnya tetap tinggi menjadi bukti bahwa bibit muda olahraga di Kulonprogo masih melimpah,” ungkapnya.

Dalam konteks perkembangan zaman yang banyak mengarahkan anak-anak pada hiburan digital, keberhasilan KKO mempertahankan peminatnya patut diapresiasi. Wahyudi menilai hal ini sebagai pencapaian tersendiri bagi dunia pendidikan olahraga di daerahnya.

“Di tengah tren anak-anak yang cenderung lebih tertarik pada permainan dalam layar atau game, minat terhadap KKO ini adalah sinyal positif. Ini yang perlu terus kita dorong dan fasilitasi dengan baik,” kata Wahyudi.

Sebagai bentuk nyata peningkatan pembinaan, Disdikpora juga berencana memperluas partisipasi siswa KKO dalam kompetisi-kompetisi olahraga baik di tingkat lokal maupun regional. Hal ini diyakini akan menjadi ajang penting untuk mengasah mental tanding dan bakat mereka sejak dini.

Selain itu, keberhasilan sekolah-sekolah KKO di Kulonprogo dalam mencetak atlet-atlet berprestasi di berbagai cabang olahraga juga menjadi motivasi tersendiri. Beberapa alumni dari sekolah ini telah berhasil menembus seleksi ke tingkat provinsi bahkan nasional.

Dengan kombinasi antara semangat siswa, dukungan pemerintah daerah, dan sinergi lintas sektor, program KKO di Kulonprogo diproyeksikan akan terus menjadi lumbung atlet muda berbakat. Pemerintah berharap pembinaan yang lebih intensif akan menghasilkan prestasi yang membanggakan di masa depan, tidak hanya untuk Kulonprogo tetapi juga untuk DIY dan Indonesia secara keseluruhan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index