JAKARTA – Dalam upaya memperluas pemahaman masyarakat terhadap Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan Cabang Kediri menggandeng insan media dari wilayah Kediri Raya melalui kegiatan media gathering yang digelar Rabu, 10 April 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi komunikasi publik yang menyasar pada penguatan pemahaman terhadap alur layanan dan hak peserta JKN.
Kegiatan yang berlangsung di bawah koordinasi Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik dan Persandian (Kominfotik) Kota dan Kabupaten Blitar ini bertujuan membangun sinergi antara penyelenggara jaminan kesehatan dengan media massa sebagai corong informasi terpercaya kepada masyarakat.
Media Sebagai Mitra Strategis Sosialisasi Program JKN
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kediri, Tutus Novita Dewi, menegaskan pentingnya kolaborasi dengan media dalam menyosialisasikan program JKN agar publik memahami alur layanan dan dapat mengakses fasilitas kesehatan secara optimal.
“Kesepahaman menjadi hal penting dalam memastikan efektivitas dan kelancaran implementasi program. Agar proses pelayanan dapat berjalan dengan lancar, sehingga semua peserta mendapatkan pelayanan yang mudah dan setara,” ujar Tutus saat membuka kegiatan media gathering.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini juga merupakan bagian dari implementasi komitmen layanan BPJS Kesehatan, khususnya dalam menempatkan Janji Layanan JKN di seluruh fasilitas kesehatan mitra. Janji layanan tersebut mencakup jaminan hak peserta untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang profesional, tepat waktu, dan tidak diskriminatif.
Peran Media Relations dalam Kesuksesan Program Pemerintah
Langkah BPJS Kesehatan Kediri menggandeng media bukan sekadar upaya sosialisasi, melainkan strategi media relations yang menjadi bagian penting dari praktik komunikasi publik. Dalam dunia public relations (PR), aktivitas media relations dipercaya mampu memperkuat citra institusi, meningkatkan eksposur informasi, dan memperluas jangkauan pesan ke masyarakat luas.
Mengacu pada penelitian oleh Nur Laili dan Rhesa dalam jurnal Media Relations Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Karanganyar dalam Sosialisasi Program Pemerintah (2020), disebutkan bahwa kerja sama yang baik antara lembaga pemerintah dan media akan menghasilkan frekuensi publikasi yang tinggi. Hal ini berdampak langsung terhadap peningkatan jumlah publik yang terpapar informasi, sehingga tujuan dari program pemerintah lebih mudah tercapai.
“Kerja sama yang intensif dengan media akan membantu memperkuat eksistensi BPJS Kesehatan di mata publik serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keikutsertaan dalam program JKN,” jelas Tutus.
Komitmen Pelayanan dan Edukasi Berkelanjutan
BPJS Kesehatan Kediri menegaskan bahwa media gathering ini bukan merupakan kegiatan satu kali, melainkan akan menjadi agenda rutin sebagai bagian dari strategi edukasi berkelanjutan kepada masyarakat. Selain media, BPJS juga aktif berkoordinasi dengan pemangku kepentingan lain seperti fasilitas kesehatan, organisasi masyarakat, dan institusi pendidikan.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin memahami prosedur administratif, hak dan kewajiban peserta JKN, serta jalur pengaduan jika terjadi kendala layanan. Seluruh elemen ini diharapkan dapat meningkatkan literasi kesehatan masyarakat dan mempercepat akses layanan yang berkualitas.
Dukung Transformasi Kesehatan Nasional
Program JKN merupakan salah satu program strategis nasional dalam bidang kesehatan yang dikelola oleh BPJS Kesehatan. Program ini telah mencakup lebih dari 250 juta penduduk Indonesia dan menjadi tulang punggung dalam sistem jaminan sosial di sektor kesehatan. Oleh karena itu, keberhasilan JKN sangat bergantung pada pemahaman publik yang baik, pelayanan prima, serta dukungan seluruh lapisan masyarakat.
Dengan menggandeng media sebagai mitra sosialisasi, BPJS Kesehatan Cabang Kediri menunjukkan komitmennya dalam mendukung transformasi sistem kesehatan nasional yang inklusif dan merata.
“Melalui informasi yang tersampaikan secara luas dan akurat, kami berharap masyarakat tidak hanya menjadi peserta, tetapi juga menjadi pengguna layanan yang paham haknya dan aktif menjaga kesehatan,” tutup Tutus.
