Prabowo Subianto

Presiden Prabowo Ingin Indonesia Adopsi Teknologi Pertanian dari Yordania, Targetkan Swasembada Pangan

Presiden Prabowo Ingin Indonesia Adopsi Teknologi Pertanian dari Yordania, Targetkan Swasembada Pangan
Presiden Prabowo Ingin Indonesia Adopsi Teknologi Pertanian dari Yordania, Targetkan Swasembada Pangan

JAKARTA  – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk memperkuat sektor pertanian nasional melalui adopsi teknologi pertanian modern dari Yordania. Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar Prabowo dalam mewujudkan swasembada pangan di Indonesia, sekaligus memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan negara-negara Timur Tengah.

Dalam kunjungan resminya ke Istana Al Husseiniya, Amman, Yordania, pada Senin (14/4/2025), Prabowo menyatakan bahwa Yordania memiliki teknologi pertanian yang jauh lebih maju dan Indonesia harus belajar untuk mengadopsi dan mengembangkan teknologi tersebut di dalam negeri.

 “Yordania memiliki teknologi maju di bidang pertanian, dan kami ingin belajar tentang hal tersebut. Saya membawa Menteri Pertanian saya dalam kunjungan ini, dan saya berharap akan ada tindak lanjut nyata dari semua isu yang kami bahas,” ujar Presiden Prabowo usai pertemuan bilateral dengan Raja Yordania Abdullah II.

Komitmen kerja sama itu secara resmi dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) di bidang pertanian yang ditandatangani oleh Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dan Menteri Pertanian Yordania Khaled Al Hanefat. MoU ini mencakup pertukaran pengetahuan, pengembangan teknologi, dan potensi investasi bersama di sektor pangan.

Salah satu fokus utama dalam kerja sama ini adalah pasokan pupuk. Prabowo menyebut bahwa Yordania merupakan produsen bahan baku pupuk seperti potassium phosphate yang diyakini sebagai salah satu yang termurah di dunia. Hal ini sangat penting mengingat ketersediaan pupuk merupakan komponen vital untuk mendukung program swasembada pangan yang menjadi prioritas nasional.

“Kita di sini, kita beli banyak fosfat, potash, untuk pupuk kita, salah satu termurah di dunia,” kata Prabowo.

Kerja Sama Strategis Lintas Sektor

Selain kerja sama di sektor pertanian, dalam kunjungan tersebut Indonesia dan Yordania juga menandatangani beberapa MoU penting lainnya yang mencakup bidang agama, pendidikan tinggi dan riset ilmiah, serta pertahanan.

MoU bidang pendidikan tinggi dan riset ilmiah ditandatangani oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Menteri Pendidikan Tinggi dan Riset Ilmiah Yordania Azmi Mahafza. Sementara itu, kerja sama di bidang keagamaan disepakati antara Menteri Nasaruddin dan Menteri Urusan Agama Islam, Wakaf, dan Kawasan Suci Yordania Mohammad Khalayleh.

Di bidang pertahanan, perjanjian kerja sama strategis ditandatangani oleh Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin dan Wakil Perdana Menteri Yordania Ayman Safadi, dengan tujuan memperkuat kolaborasi militer dan pengembangan teknologi pertahanan.

Seluruh penandatanganan dokumen disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo dan Raja Abdullah II, menunjukkan keseriusan kedua negara dalam menjalin hubungan yang lebih erat dan strategis ke depan.

Bagian dari Tur Diplomatik ke Timur Tengah

Kunjungan ke Yordania merupakan bagian akhir dari rangkaian lawatan Presiden Prabowo ke lima negara di kawasan Timur Tengah, yang dimulai sejak Rabu (9/4/2025). Sebelumnya, Prabowo telah mengunjungi Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, dan Qatar. Setiap kunjungan tersebut diarahkan untuk memperluas jaringan kerja sama strategis Indonesia, khususnya dalam sektor energi, pangan, pertahanan, dan investasi.

Dalam pertemuan bilateral di Yordania, Prabowo juga didampingi oleh jajaran delegasi tingkat tinggi, antara lain Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Investasi/CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar.

Kunjungan ini menandai langkah penting diplomasi ekonomi dan ketahanan pangan di bawah kepemimpinan Prabowo. Dengan memprioritaskan sektor pertanian sebagai fondasi kedaulatan pangan, kerja sama dengan Yordania dipandang sebagai batu loncatan menuju sistem pertanian nasional yang lebih modern, mandiri, dan efisien.

Presiden Prabowo langsung bertolak ke Jakarta dari Pangkalan Udara Marka, Amman, pada Senin sore waktu setempat, menutup rangkaian diplomasi luar negeri pertamanya sejak menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index