JAKARTA — Kabupaten Buleleng mencatatkan sejarah baru dalam pengembangan pariwisata bahari setelah Pelabuhan Celukan Bawang sukses menjadi titik sandar bagi tiga kapal pesiar internasional dalam kurun waktu satu bulan. Terbaru, kapal mewah MS Seven Seas Voyager berbendera Bahamas, dengan panjang 204 meter, bersandar dengan mulus pada Sabtu (13/4/2025) pukul 07.00 WITA.
Kapal pesiar ini membawa ratusan wisatawan mancanegara yang disambut meriah oleh pemerintah daerah dengan suguhan atraksi budaya khas Bali Utara serta pameran produk unggulan dari pelaku UMKM lokal. Para wisatawan dijadwalkan mengeksplorasi berbagai destinasi ikonik seperti Lovina, Air Panas Banjar, hingga Desa Wisata Sumberkima.
Keberhasilan ini menjadi bagian dari rekor penyandaran tiga kapal pesiar besar dalam satu bulan, termasuk MS Seven Seas Mariner yang merapat pada 11 April dan MS Insignia yang dijadwalkan tiba pada 25 April mendatang. Total estimasi kedatangan lebih dari 2.900 wisatawan dan kru kapal sepanjang bulan April, menjadikan bulan ini sebagai periode tersibuk dalam sejarah Pelabuhan Celukan Bawang.
Pelabuhan yang Siap Menjawab Tantangan Internasional
General Manager PT Pelindo Cabang Pelabuhan Celukan Bawang, Mochammad Imron, menyatakan bahwa suksesnya penyandaran kapal pesiar raksasa menjadi indikator kesiapan teknis dan profesionalisme Pelabuhan Celukan Bawang sebagai pelabuhan bertaraf internasional.
“Kehadiran MS Seven Seas Voyager menunjukkan Celukan Bawang telah memenuhi standar operasional pelabuhan cruise internasional. Kami terus melakukan peningkatan layanan dan koordinasi lintas sektor demi memberikan pengalaman sandar yang aman, nyaman, dan efisien bagi operator kapal maupun wisatawan,” tegas Imron.
Meski memiliki keterbatasan fisik, termasuk panjang dermaga yang hanya 160 meter, pelabuhan ini tetap mampu menerima kapal sepanjang lebih dari 200 meter. Hal ini dicapai berkat kerja sama solid lintas instansi.
Kepala Kantor KSOP Kelas IV Celukan Bawang, Taufikur Rahman, menggarisbawahi pentingnya sinergi antarlembaga dalam menyukseskan proses penyandaran kapal berukuran besar.
“Dengan panjang dermaga yang hanya 160 meter, sandarnya kapal sepanjang lebih dari 200 meter bukanlah hal mudah. Tapi berkat sinergi dan koordinasi lintas instansi, semua dapat berjalan aman dan lancar. Ini membuktikan kesiapan kami dalam menghadapi tantangan teknis dan menjaga kepercayaan operator kapal pesiar dunia,” ungkap Taufikur.
Dorongan untuk Promosi Pariwisata Buleleng
Sementara itu, Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng menyambut baik capaian ini sebagai langkah besar dalam memperluas jangkauan promosi pariwisata daerah. Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara, menilai bahwa wisata kapal pesiar adalah pasar eksklusif yang sangat potensial.
“Kapal pesiar adalah segmen wisata yang berkualitas. Setiap kedatangan cruise memberi kesempatan langsung untuk mengenalkan keindahan Buleleng kepada wisatawan asing. Ini sangat membantu pencapaian target kunjungan wisatawan mancanegara ke Buleleng tahun ini,” ujar Gede Dody.
Dengan atraksi budaya lokal yang ditampilkan secara langsung di pelabuhan, serta akses ke destinasi wisata alam dan budaya, pemerintah berharap pengalaman ini meninggalkan kesan mendalam bagi para turis dan mendorong kunjungan berulang di masa depan.
Strategi Jangka Panjang dan Harapan
Kehadiran kapal pesiar dalam jumlah signifikan ini juga diharapkan memberi dampak ekonomi langsung kepada masyarakat, khususnya pelaku UMKM, pemandu wisata, dan pelaku transportasi lokal. Pemerintah Kabupaten Buleleng berkomitmen untuk terus memperbaiki infrastruktur, fasilitas penunjang, serta memperluas kerja sama internasional untuk mengundang lebih banyak operator kapal pesiar ke wilayah utara Bali.
Tidak hanya itu, momentum ini juga memperkuat posisi Buleleng sebagai bagian dari strategi diversifikasi destinasi wisata Bali yang tidak hanya berpusat di wilayah selatan seperti Kuta dan Ubud.
Dengan semua potensi yang dimiliki dan terbukti mampu menjawab tantangan teknis penyandaran kapal besar, Buleleng kini berada di jalur cepat menuju pengakuan sebagai destinasi utama kapal pesiar dunia, sekaligus membuka peluang investasi dan kerja sama strategis di sektor pariwisata maritim yang terus berkembang.