Jakarta – Kebiasaan menyalip kendaraan besar seperti truk atau bus dari sisi kiri sering ditemui di jalan raya, terutama saat lalu lintas padat. Meski terkesan sepele, tindakan ini sangat berisiko tinggi dan dapat berujung pada kecelakaan serius, bahkan fatal.
Hal ini kembali menjadi sorotan setelah beredarnya video di media sosial yang memperlihatkan sebuah mobil merah gagal menyalip truk dari sisi kiri dan berakhir tragis. Video tersebut diunggah melalui akun Instagram @permanatriaz pada Minggu (13/4/2025), dan memicu diskusi publik tentang pentingnya memahami blind spot kendaraan besar.
Blind Spot Jadi Sumber Kecelakaan
Menurut para ahli keselamatan berkendara, menyalip dari sisi kiri kendaraan besar sangat berbahaya karena berada di zona blind spot atau titik buta pengemudi truk. Artinya, pengemudi kendaraan besar tidak bisa melihat kendaraan lain yang berada di posisi tersebut, sehingga meningkatkan risiko tabrakan.
Sony Susmana, Senior Instructor dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), menegaskan bahwa blind spot pada kendaraan besar mencakup hampir 60 persen dari area sekeliling kendaraan. Semakin besar dimensi kendaraan, semakin luas pula blind spot-nya.
“Rata-rata penyebab kecelakaan yang sering terjadi adalah pengemudi motor atau mobil tidak memperhatikan hal penting ini ketika ingin menyusul truk atau kendaraan besar lainnya,” ujar Sony, dikutip dari Kompas.com, belum lama ini.
Empat Titik Blind Spot pada Truk dan Bus
Sony menjelaskan bahwa kendaraan besar seperti truk tronton, dump truck, dan bus memiliki empat area blind spot utama:
-Belakang kendaraan, yang biasanya tertutup muatan, membuat spion tengah tidak bisa digunakan.
-Bagian depan bawah, tepat di bawah kaca depan atau windshield, karena posisi duduk pengemudi yang lebih tinggi.
-Sisi kanan kendaraan, meski terdapat spion, sering kali pandangan tetap terbatas.
-Sisi kiri kendaraan, yang paling sering menjadi tempat menyalip namun sangat berisiko.
“Selanjutnya berada di sisi kanan dan kiri pengemudi, yang di luar jangkauan spion di kedua sisi pilar A kendaraan. Artinya tidak disarankan untuk dekat-dekat dengan kendaraan besar, seperti truk, bus, dan kendaraan sejenisnya,” terang Sony.
Menyalip dari Kanan, Tetap Harus Hati-Hati
Meski menyalip dari sisi kanan dianggap lebih aman, Sony menekankan bahwa hal tersebut juga harus dilakukan dengan penuh pertimbangan dan kesadaran situasi.
“Jadi bisa dibilang lebih baik menyalip dari kanan. Namun perlu diingat, menyalip dari kanan memang belum tentu bebas blind spot, tapi setidaknya prosedurnya benar dulu. Menyusul atau pindah lajur yang paling penting adalah harus dengan pertimbangan yang matang,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa sebelum menyalip, pengendara wajib memastikan visibilitas yang cukup, jaga jarak aman, nyalakan lampu sein sebagai isyarat, dan hindari terburu-buru saat pindah lajur.
Peran Edukasi dan Kesadaran Pengemudi
Peristiwa seperti yang terekam dalam video viral tersebut seharusnya menjadi pelajaran penting bagi seluruh pengguna jalan. Kurangnya kesadaran tentang blind spot dan ketidaktahuan terhadap etika berkendara menjadi pemicu utama kecelakaan di jalan raya.
Dengan edukasi yang tepat dan kampanye keselamatan yang masif, diharapkan para pengendara lebih memahami risiko di balik keputusan berkendara mereka, terutama saat berhadapan dengan kendaraan besar.