JAKARTA — Aktivitas ekonomi di Taman UMKM Bung Karno, Kota Bandar Lampung, kembali menggeliat usai vakum selama bulan Ramadan. Sabtu (12/4/2025), puluhan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tampak antusias membuka kembali lapaknya dalam gelaran bazar akhir pekan yang telah menjadi agenda rutin di kawasan tersebut.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung melalui Dinas Perindustrian ini menjadi momentum kebangkitan ekonomi pelaku UMKM lokal pascalibur panjang. Kepala Dinas Perindustrian Kota Bandar Lampung, Dedeh Ernawati, menyebut bahwa antusiasme masyarakat sangat tinggi dalam menyambut pembukaan kembali bazar tersebut.
“Sebetulnya ini masih baru buka pascalebaran, tapi bisa sampai 40 UMKM yang berjualan. Alhamdulillah antusias masyarakat cukup ramai karena di sini ada yang menjual makanan khusus Sabtu dan Minggu,” ujar Dedeh saat ditemui di lokasi bazar.
Kuliner Masih Mendominasi
Dari total 40 UMKM yang ambil bagian dalam bazar kali ini, mayoritas bergerak di sektor kuliner, sementara sisanya merupakan pelaku usaha kerajinan tangan dan produk kreatif. Keberagaman produk yang ditawarkan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung, terutama keluarga yang ingin menghabiskan akhir pekan sambil berbelanja produk lokal.
Menurut Dedeh, perputaran uang yang terjadi dalam bazar ini cukup signifikan. Berdasarkan pengamatan awal, rata-rata transaksi setiap akhir pekan bisa mencapai Rp2 juta per UMKM, angka yang cukup menjanjikan bagi pelaku usaha kecil di masa pemulihan ekonomi.
“Kami belum bisa menghitung secara pasti, tapi rata-rata perputaran uang bisa mencapai Rp2 juta setiap hari Sabtu atau Minggu,” jelasnya.
Pemkot Dukung Promosi dan Peningkatan Partisipasi
Dinas Perindustrian Kota Bandar Lampung terus mendorong peningkatan jumlah pelaku UMKM yang bergabung dalam bazar ini. Menurut Dedeh, ruang publik seperti Taman Bung Karno memiliki potensi besar sebagai sarana promosi, penjualan langsung, dan interaksi UMKM dengan konsumen.
“Kami dorong terus agar UMKM lain juga ikut memanfaatkan ruang ini sebagai sarana promosi dan penjualan produknya,” tambah Dedeh.
Pihaknya juga menyebut akan terus berupaya memfasilitasi kebutuhan teknis para pelaku UMKM agar kegiatan ini tidak hanya berlangsung rutin, tetapi juga semakin berkualitas dari segi manajemen dan pengelolaan kegiatan.
Strategi Pemulihan Ekonomi Daerah
Bazar UMKM Taman Bung Karno merupakan bagian dari strategi pemulihan ekonomi lokal pascapandemi dan masa libur panjang Ramadan. Dengan jadwal rutin setiap akhir pekan (Sabtu dan Minggu), pemerintah daerah berharap aktivitas ini bisa menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan, khususnya bagi sektor informal dan usaha kecil.
Selain menjadi ruang ekonomi, bazar ini juga dirancang sebagai ajang interaksi sosial masyarakat dan destinasi wisata alternatif di tengah kota. Para pengunjung tidak hanya bisa menikmati makanan khas dan produk kerajinan lokal, tetapi juga dapat menikmati suasana taman yang nyaman dan asri.
Harapan Terus Bertumbuh
Dengan meningkatnya jumlah pengunjung dan transaksi ekonomi dari waktu ke waktu, Dedeh Ernawati optimistis bahwa kegiatan ini akan menjadi magnet baru bagi pengembangan UMKM di Kota Bandar Lampung.
“Kami yakin, jika terus dikelola dengan baik dan konsisten, Taman Bung Karno bisa menjadi ikon baru UMKM kota ini,” pungkasnya.
Pemkot Bandar Lampung juga membuka peluang kolaborasi dengan sektor swasta dan komunitas kreatif agar bazar ini bisa lebih semarak dengan pertunjukan seni, lomba, maupun pelatihan kewirausahaan yang menyasar pelaku UMKM pemula.
Melalui pendekatan kolaboratif, Taman UMKM Bung Karno diharapkan tak sekadar menjadi tempat berdagang, melainkan ruang tumbuh wirausaha baru dan penguatan ekonomi berbasis masyarakat di Bandar Lampung.
Dengan semangat baru pascalebaran, bazar ini menjadi sinyal kuat bahwa denyut nadi UMKM lokal kembali hidup—mendekatkan produk lokal ke masyarakat dan memperkuat ekonomi dari bawah.