Penerbangan

Gubernur NTB Lalu Iqbal Upayakan Lima Rute Penerbangan Baru untuk Dukung Pariwisata Dunia

Gubernur NTB Lalu Iqbal Upayakan Lima Rute Penerbangan Baru untuk Dukung Pariwisata Dunia
Gubernur NTB Lalu Iqbal Upayakan Lima Rute Penerbangan Baru untuk Dukung Pariwisata Dunia

JAKARTA - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, tengah mengintensifkan komunikasi dengan sejumlah pimpinan maskapai penerbangan nasional dan internasional guna membuka lima rute penerbangan baru ke Lombok. Langkah ini dilakukan untuk mendukung visi NTB sebagai destinasi wisata kelas dunia dalam lima tahun ke depan.

Dalam pernyataannya usai menghadiri rapat paripurna DPRD NTB, Jumat (12/4/2025), Gubernur Iqbal menegaskan bahwa peningkatan konektivitas udara merupakan salah satu strategi utama untuk memajukan sektor pariwisata dan ekonomi daerah.

“Kita sudah bertemu dengan hampir semua direktur utama maskapai penerbangan yang ada, dan kita mendorong agar mereka menambah frekuensi penerbangan,” ujar Iqbal.

Pemerintah Provinsi NTB, melalui koordinasi dengan pihak maskapai seperti AirAsia, Pelita Air, dan Lion Group, saat ini sedang menjajaki lima rute baru yang meliputi: Australia–Lombok, Thailand–Lombok, China–Lombok, penambahan rute Jakarta–Lombok, serta Bali–Lombok. Upaya ini juga mendapatkan respons positif dari pihak maskapai yang mendukung pembukaan jalur baru ke NTB.

Gubernur Iqbal mengungkapkan bahwa salah satu rute yang paling mendesak adalah penerbangan malam dari Jakarta ke Lombok. Menurutnya, kebanyakan pelaku perjalanan, termasuk wisatawan dan pelaku bisnis, membutuhkan opsi terbang malam setelah aktivitas kantor.

“Mungkin di bulan depan AirAsia sudah membuka (rute malam), dan kita juga minta agar AirAsia mempertimbangkan kembali penerbangan dari Perth–Lombok yang cukup menjanjikan. Namun, masih menunggu pesawat baru,” ujarnya.

Berdasarkan siaran pers yang diterima dari Pemerintah Provinsi NTB, penambahan penerbangan malam Jakarta–Lombok (CGK–LOP) diperkirakan akan mulai beroperasi bulan depan. Selama ini, penerbangan dari Jakarta ke Lombok hanya tersedia hingga sore hari.

Sementara itu, untuk rute Bali–Lombok, Gubernur Iqbal menyampaikan adanya peningkatan layanan dengan penggunaan pesawat berbadan lebar (wide-body), menggantikan pesawat tipe ATR yang sebelumnya digunakan. Peningkatan ini akan memungkinkan daya angkut penumpang yang lebih besar, sejalan dengan meningkatnya permintaan.

“Tentu dengan pesawat berbadan lebar, akan lebih banyak penumpang yang diterbangkan,” ujar Iqbal.

Upaya membuka jalur internasional seperti dari Australia, China, dan Thailand dinilai sangat penting untuk mendorong wisatawan mancanegara datang ke NTB. Selain menjadi bagian dari branding internasional, rute-rute ini akan memperluas jaringan konektivitas langsung yang dapat mengurangi ketergantungan pada pintu masuk pariwisata lainnya seperti Bali dan Jakarta.

Tak hanya mengandalkan jalur udara, Gubernur Iqbal juga menyatakan bahwa pemerintah provinsi tengah mengembangkan konektivitas darat dan laut sebagai alternatif aksesibilitas menuju destinasi pariwisata di NTB.

“Ikhtiar terus kita lakukan untuk meningkatkan kuantitas kunjungan ke daerah. Selain udara, kita juga sedang upayakan rute darat dan laut,” tukasnya.

Langkah ini sejalan dengan strategi besar NTB dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan yang ramah lingkungan dan berbasis masyarakat lokal. Ketersediaan aksesibilitas transportasi yang memadai diharapkan akan memperkuat posisi NTB di peta pariwisata nasional dan internasional, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di kawasan tersebut.

Sejumlah pelaku industri pariwisata di NTB menyambut baik langkah ini. Mereka menilai keterbatasan akses penerbangan selama ini menjadi hambatan utama untuk menjaring lebih banyak wisatawan, terutama dari luar negeri. Dengan rencana pembukaan lima rute baru tersebut, diharapkan angka kunjungan wisatawan ke NTB dapat meningkat signifikan dalam waktu dekat.

Langkah progresif ini menjadi sinyal kuat dari komitmen Gubernur Iqbal untuk menjadikan NTB sebagai destinasi unggulan Indonesia. Tidak hanya fokus pada promosi, tetapi juga pada infrastruktur pendukung yang menjadi tulang punggung keberhasilan sektor pariwisata di masa depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index