JAKARTA - Pertandingan pekan ke-32 Serie A antara Udinese dan AC Milan yang akan digelar di Bluenergy Stadium pada Sabtu (12/4/2025) dini hari WIB diprediksi akan berlangsung sengit. Laga ini menjadi penanda pertemuan ke-100 antara kedua tim di ajang Serie A, menjadikannya duel bersejarah yang sarat tekanan, terutama bagi AC Milan yang tengah berjuang mempertahankan asa lolos ke kompetisi Eropa musim depan.
Saat ini AC Milan masih tertahan di posisi kesembilan klasemen sementara dengan raihan 48 poin. Mereka terpaut tujuh poin dari Lazio yang menempati posisi keenam, atau batas akhir zona Liga Europa. Dengan hanya tersisa tujuh pertandingan musim ini, setiap poin menjadi sangat krusial bagi pasukan Sergio Conceicao.
Tekanan besar menyelimuti I Rossoneri menyusul hasil negatif dalam dua pertandingan terakhir. Setelah takluk 1-2 dari Napoli dan hanya bermain imbang 2-2 kontra Fiorentina, peluang Milan menembus enam besar kian berat. Kekalahan dari Udinese dipastikan akan menjadi pukulan telak terhadap ambisi mereka.
"AC Milan tidak bisa kehilangan poin lagi jika ingin menjaga peluang tampil di kompetisi Eropa musim depan. Setiap pertandingan kini seperti final," ujar analis sepak bola Italia, Fabrizio Romano, kepada Sky Sport Italia.
Di sisi lain, tuan rumah Udinese juga datang dengan motivasi besar meski tengah dilanda tren buruk. Dalam empat laga terakhir di Serie A, mereka gagal meraih satu pun kemenangan — hanya satu kali imbang dan tiga kali kalah. Akibatnya, Udinese masih tertahan di posisi ke-11 klasemen dengan 40 poin.
Meskipun begitu, bermain di kandang sendiri memberi sedikit keunggulan bagi tim berjuluk Zebrette. Mereka diyakini akan tampil habis-habisan untuk memperbaiki posisi klasemen dan menghindari ancaman terpeleset ke zona bawah.
Head to Head: Milan Masih Perkasa
Secara historis, AC Milan unggul atas Udinese. Dari 99 pertemuan sebelumnya, Milan berhasil meraih 44 kemenangan, 36 kali imbang, dan hanya 19 kali kalah. Pada pertemuan terakhir, I Rossoneri berhasil mengalahkan Udinese dengan skor tipis 1-0 lewat gol Samuel Chukwueze di San Siro.
Kemenangan atas Udinese akan memperpanjang rekor Milan dan sekaligus menjaga harapan untuk tampil di pentas Eropa musim depan. Namun, ketidakstabilan performa musim ini menjadi tantangan tersendiri bagi skuad asuhan Sergio Conceicao.
"Milan punya tradisi bagus melawan Udinese, tetapi kami tidak boleh terlena. Musim ini semuanya bisa terjadi, dan tekanan berada di pihak kami," ujar pelatih Milan, Sergio Conceicao dalam konferensi pers pra-pertandingan.
Analisis Taktik dan Kekuatan Kedua Tim
AC Milan mengandalkan formasi 4-2-3-1 dengan lini serang yang diisi oleh nama-nama besar seperti Christian Pulisic, Rafael Leao, hingga Tammy Abraham sebagai ujung tombak. Kehadiran Mike Maignan di bawah mistar gawang juga menjadi andalan Milan dalam menjaga lini belakang.
Namun, konsistensi permainan masih menjadi masalah utama Milan. Sementara itu, Udinese yang diasuh pelatih Kosta Runjaic mengusung skema 4-4-2 yang mengandalkan duet Lorenzo Lucca dan Iker Bravo di lini depan.
Faktor penentu kemenangan dalam laga ini diprediksi akan terletak pada efektivitas penyelesaian akhir dan kekompakan lini pertahanan. Kedua tim memiliki potensi untuk mencetak gol, namun siapa yang lebih siap secara mental dan taktik kemungkinan besar akan keluar sebagai pemenang.
"Udinese punya stabilitas tim yang baik, dan mereka bisa saja memberi kejutan di kandang. Namun Milan tentu datang dengan motivasi ekstra," kata analis Serie A, Gianluca Di Marzio.
Prakiraan Susunan Pemain
Udinese (4-4-2):
Maduka Okoye; Kingsley Ehizibue, Jaka Bijol, Oumar Solet, Hassane Kamara; Arthur Atta, Sandi Lovric, Jesper Karlstrom, Jurgen Ekkelenkamp; Lorenzo Lucca, Iker Bravo.
Pelatih: Kosta Runjaic
AC Milan (4-2-3-1):
Mike Maignan; Alex Jimenez, Matteo Gabbia, Malick Thiaw, Theo Hernandez; Warren Bondo, Youssouf Fofana; Christian Pulisic, Tijjani Reijnders, Rafael Leao; Tammy Abraham.
Pelatih: Sergio Conceicao