JAKARTA – Selama masa libur Lebaran 2025, Kereta Commuter Line menjadi pilihan utama masyarakat untuk berpergian ke berbagai destinasi di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya. Efisiensi, keterjangkauan harga, serta kenyamanan perjalanan menjadi faktor utama mengapa moda transportasi ini tetap menjadi primadona di tengah meningkatnya mobilitas masyarakat pada Hari Raya Idulfitri 1446 H.
Berdasarkan data dari KAI Commuter, selama periode angkutan Lebaran 2025 yang berlangsung dari 21 Maret hingga 1 April, tercatat total volume pengguna Commuter Line mencapai lebih dari 11 juta orang di seluruh wilayah operasional. Dari jumlah tersebut, pengguna Commuter Line Jabodetabek mendominasi dengan total 9.784.721 penumpang.
“Sepanjang masa angkutan Lebaran 2025 ini, KAI Commuter mencatat volume kumulatif pengguna di seluruh wilayah operasional sebanyak 11.392.954 orang,” ujar VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus.
Khusus pada Hari Ketiga Idulfitri, Rabu (2/4), tercatat sebanyak 251.143 orang menggunakan Commuter Line Jabodetabek. Stasiun Bogor menjadi salah satu titik teramai dengan total 25.500 penumpang turun, disusul Stasiun Jakarta Kota yang berada di kawasan wisata Kota Tua dengan 11.330 penumpang.
Mobilitas tinggi juga terlihat di stasiun yang berada di sekitar pusat perbelanjaan dan kawasan bisnis. Di Stasiun Tanah Abang tercatat 7.573 orang turun, Stasiun Sudirman 7.590 orang, dan Stasiun Tebet 6.425 orang.
“Pantauan kami menunjukkan bahwa pergerakan penumpang pada hari libur ini cukup tinggi, terutama ke stasiun tujuan wisata dan pusat belanja. Namun seluruh layanan tetap berjalan lancar dan kondusif,” jelas Joni.
Data pengguna juga menunjukkan lonjakan signifikan selama dua hari pertama Idulfitri (31 Maret – 1 April 2025), dengan total volume mencapai 1.410.656 orang. Stasiun Bogor menjadi stasiun keberangkatan terpadat dengan 98.241 penumpang, disusul Stasiun Citayam sebanyak 61.729 orang. Untuk stasiun tujuan, Stasiun Bogor juga mencatat angka tertinggi yaitu 112.366 penumpang, diikuti Stasiun Citayam dengan 63.333 penumpang.
Operasional Maksimal Selama Lebaran
Untuk memastikan kelancaran transportasi selama masa puncak arus mudik dan balik Lebaran, KAI Commuter mengoperasikan total 1.291 perjalanan Commuter Line per hari di seluruh wilayah. Wilayah Jabodetabek mendapatkan porsi terbanyak dengan 1.063 perjalanan setiap harinya, beroperasi mulai pukul 04.00 hingga 24.00 WIB.
Pola sebaran pengguna Commuter Line Jabodetabek juga cukup merata, dengan jam-jam padat terjadi antara pukul 09.00 WIB hingga 19.00 WIB, waktu yang umumnya digunakan masyarakat untuk silaturahmi, berwisata, atau berbelanja.
Layanan Lain: Commuter Line Merak dan Basoetta
Selain Jabodetabek, KAI Commuter juga mencatat lonjakan penumpang di lintas Commuter Line lainnya. Di wilayah Merak, selama Hari Raya Idulfitri 2025, sebanyak 26.851 penumpang tercatat menggunakan layanan ini. Sementara di Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta (Basoetta), jumlah pengguna mencapai 7.713 orang.
Layanan Commuter Line Merak dioperasikan dengan 14 perjalanan per hari, mulai pukul 05.00 – 21.30 WIB. Sedangkan Commuter Line Basoetta melayani 64 perjalanan per hari dengan waktu operasional dari 05.00 – 22.45 WIB.
Imbauan Keselamatan dan Disiplin Bertransportasi
Dalam mengantisipasi lonjakan pengguna dan memastikan keselamatan selama masa libur panjang, KAI Commuter terus mengimbau masyarakat untuk mematuhi aturan keselamatan dan menjaga ketertiban di stasiun serta di dalam kereta.
“Demi keselamatan bersama, selalu berdiri di belakang garis aman peron dan perhatikan celah antara peron dengan kereta. Gunakan aplikasi C-Access untuk merencanakan perjalanan secara cermat,” pungkas Joni Martinus.
Aplikasi C-Access memungkinkan pengguna untuk mengecek jadwal, memantau kepadatan di stasiun, serta mengetahui posisi kereta secara real-time, sehingga mobilitas menjadi lebih terorganisir dan aman.
Dengan volume penumpang yang terus meningkat setiap tahunnya, Commuter Line terbukti menjadi pilihan transportasi yang tak hanya efisien dan terjangkau, tetapi juga mendukung kelancaran arus mudik dan balik Lebaran secara signifikan. Pemerintah dan operator diharapkan terus meningkatkan kualitas layanan agar dapat mengakomodasi kebutuhan mobilitas masyarakat yang semakin tinggi.