JAKARTA – PT Angkasa Pura mencatat lonjakan trafik penumpang yang signifikan di Bandara Sentani pada H+7 Lebaran 2025. Berdasarkan data operasional pada Selasa (8/4/2025), jumlah penumpang baik yang datang maupun berangkat melalui Bandara Sentani meningkat hingga 14,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kenaikan ini menjadi sinyal positif bagi industri penerbangan domestik, meskipun secara umum pergerakan pesawat dan volume kargo masih mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.
“Jika dilihat dari jumlah penumpang baik yang datang maupun yang berangkat dari Bandara Sentani, mengalami kenaikan yaitu 5.819 orang atau 14,4 persen dibandingkan tahun 2024 yang tercatat sebanyak 5.085 orang,” ujar Surya Eka, Stakeholder Relation Departemen Head Bandara Sentani.
Penurunan Pergerakan Pesawat, Tapi Penumpang Bertambah
Surya Eka menjelaskan bahwa meskipun jumlah kunjungan pesawat pada 8 April 2025 tercatat sebanyak 120 penerbangan—turun 10,4 persen dari 134 kunjungan pada tahun 2024—hal tersebut tidak berdampak langsung pada jumlah penumpang. Justru terjadi peningkatan volume penumpang yang signifikan, menandakan efisiensi pengangkutan dengan armada berkapasitas lebih besar atau tingkat keterisian yang lebih tinggi.
“Tahun ini jumlah pesawat memang menurun, tetapi keterisian penumpangnya meningkat. Ini mengindikasikan perencanaan yang lebih optimal dari maskapai dan antusiasme masyarakat untuk kembali ke daerah tujuan setelah Lebaran,” tambahnya.
Volume Kargo Mengalami Penurunan Tajam
Sementara dari sisi angkutan kargo, Bandara Sentani mencatat penurunan drastis. Pada H+7 Lebaran tahun ini, total kargo yang diangkut hanya mencapai 240,95 ton, turun 37,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 393,32 ton.
Penurunan volume logistik ini diperkirakan berkaitan dengan perubahan pola distribusi barang serta belum pulihnya sepenuhnya aktivitas pengiriman pasca-Lebaran.
Rekapitulasi Posko Lebaran: Penumpang Nyaris Stabil
Data kumulatif selama periode Posko Angkutan Lebaran 2025, yang berlangsung dari 21 Maret (H-10) hingga 8 April (H+7), juga menunjukkan tren menarik. Selama periode ini, Bandara Sentani melayani:
-1.689 kunjungan pesawat, turun 16,1 persen dari 1.763 kunjungan di tahun sebelumnya.
-94.447 penumpang, hanya turun 1,1 persen dari 95.517 penumpang pada 2024.
-3.637,07 ton kargo, turun 31,8 persen dari 5.333,13 ton di tahun sebelumnya.
“Walaupun secara total selama periode posko jumlah penumpang turun tipis, tetapi dari sisi arus balik khususnya pada H+7, kita melihat ada pemulihan dan bahkan peningkatan yang cukup signifikan,” tutur Surya.
Indikasi Pemulihan Pasca-Lebaran
Kenaikan trafik penumpang pada masa arus balik Lebaran 2025 menunjukkan bahwa masyarakat semakin percaya diri menggunakan transportasi udara sebagai pilihan utama, meskipun terdapat dinamika dalam jumlah pergerakan pesawat. Hal ini bisa menjadi indikator pemulihan sektor penerbangan domestik di kawasan timur Indonesia, khususnya Papua.
Surya Eka menambahkan bahwa Angkasa Pura akan terus melakukan evaluasi operasional dan pelayanan bandara demi mendukung kenyamanan penumpang serta efisiensi pergerakan pesawat dan logistik.
Tantangan dan Peluang ke Depan
Meski arus balik menunjukkan tren positif, penurunan drastis pada volume kargo dan jumlah penerbangan menandakan masih adanya tantangan dalam hal distribusi barang dan efisiensi rute oleh maskapai. Selain itu, fluktuasi ekonomi dan logistik pasca-libur panjang Lebaran juga turut memengaruhi performa keseluruhan operasional bandara.
Ke depan, kolaborasi antara maskapai penerbangan, operator bandara, dan pemerintah daerah akan menjadi kunci dalam menjaga momentum pemulihan sektor transportasi udara, terutama di wilayah timur Indonesia yang sangat bergantung pada jalur udara.
Dengan begitu, Bandara Sentani dan bandara-bandara lainnya di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas layanan, memperluas jangkauan rute, dan merespons dengan cepat perubahan dinamika penumpang serta distribusi kargo di masa mendatang.