KAI

KAI dan Grab Kerjakan Sinergi Demi Keselamatan Perlintasan Sebidang: Langkah Strategis dan Implementasi Teknologi

KAI dan Grab Kerjakan Sinergi Demi Keselamatan Perlintasan Sebidang: Langkah Strategis dan Implementasi Teknologi
KAI dan Grab Kerjakan Sinergi Demi Keselamatan Perlintasan Sebidang: Langkah Strategis dan Implementasi Teknologi

JAKARTA – Keselamatan di perlintasan sebidang antara jalur kereta api dan jalan raya kembali menjadi sorotan utama dengan adanya penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan penyedia layanan transportasi daring Grab Indonesia. Penandatanganan perjanjian ini berlangsung pada Kamis, tanggal 13 Februari, di Mason Pine Hotel, Kabupaten Bandung Barat, dan dihadiri oleh Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo serta Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi. Inisiatif ini menegaskan komitmen kedua perusahaan dalam menekan angka kecelakaan dan meningkatkan keselamatan pengguna jalan, yang melibatkan integrasi teknologi dan data lapangan.

Mengintegrasikan Teknologi untuk Keselamatan

Langkah kolaboratif ini menargetkan peningkatan keselamatan perjalanan kereta api dan mitra pengemudi Grab melalui pemanfaatan data dan informasi pada perlintasan sebidang. Salah satu inti program ini adalah pengembangan peringatan otomatis bagi mitra pengemudi Grab yang mendekati perlintasan kereta. Dengan bantuan teknologi, pengemudi dapat menerima notifikasi real-time saat mendekati lokasi perlintasan, meningkatkan kewaspadaan serta mengurangi potensi bahaya.

Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, menegaskan pentingnya adaptasi teknologi dalam menjaga keselamatan perjalanan kereta api. "Kami berkomitmen untuk meningkatkan keselamatan perjalanan dengan mengintegrasikan teknologi dan digitalisasi. Melalui kerja sama dengan Grab, mitra pengemudi dapat menerima informasi real-time yang meningkatkan kewaspadaan mereka," kata Didiek. KAI juga berencana untuk mengeksplorasi teknologi canggih lainnya seperti kecerdasan buatan (AI), Big Data, dan analitik data sebagai bagian dari layanan mobility as a service yang ramah lingkungan.

Tantangan Perlintasan Sebidang di Indonesia

Data menunjukkan bahwa secara nasional terdapat 3.896 perlintasan sebidang, di mana 2.803 di antaranya adalah perlintasan resmi dan 1.093 adalah perlintasan liar. Dari perlintasan resmi tersebut, hanya 979 yang dijaga oleh KAI, sisanya dijaga oleh Pemerintah Daerah, pihak swasta, atau oleh masyarakat secara swadaya. Dengan lebih dari 1.879 perlintasan tidak memiliki penjagaan, aspek keselamatan menjadi perhatian utama. KAI sendiri telah menutup 309 perlintasan sebidang selama tahun 2024 dan 8 perlintasan pada Januari 2025 berdasarkan peraturan keselamatan yang berlaku.

Sinergi untuk Keselamatan Transportasi Transportasi

Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan wujud nyata kesamaan misi untuk memberikan pengalaman perjalanan yang lebih aman. "Dengan informasi mengenai lokasi-lokasi palang pintu dari KAI, kami dapat memperkaya pemetaan dan sistem deteksi di aplikasi kami, memastikan mitra pengemudi kami dapat berkendara dengan lebih waspada," ungkap Neneng. Grab akan mengintegrasikan informasi ini ke dalam aplikasi mereka serta memberikan materi edukasi bagi mitra pengemudi tentang keselamatan berkendara di perlintasan sebidang.

Edukasi dan Kebijakan Keselamatan

Edukasi menjadi langkah penting dalam kerja sama ini. Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menambahkan, "Kami telah aktif melakukan edukasi kepada masyarakat dan pengguna jalan dengan menggandeng komunitas melalui kampanye keselamatan serta pemasangan rambu-rambu peringatan di berbagai titik rawan." Sosialisasi kepada mitra pengemudi Grab akan disertai dengan konten edukasi yang bertujuan meningkatkan kesadaran terhadap potensi bahaya di perlintasan.

Dari pihak KAI, pengembangan teknologi juga menjadi fokus utama. "Kami sedang mengembangkan sistem peringatan dini untuk memberikan informasi real-time kepada pengemudi yang akan melalui perlintasan-perlintasan sebidang. Kerja sama dengan Grab ini sejalan dengan upaya peningkatan keselamatan melalui implementasi Gapeka 2025 yang mencakup penambahan frekuensi perjalanan dan percepatan waktu tempuh perjalanan kereta api penumpang," tambah Anne.

Menuju Masa Depan Transportasi yang Lebih Aman

Melalui kerja sama dan pendekatan teknologi, diharapkan sinergi antara KAI dan Grab dapat menjadi contoh bagi kolaborasi serupa di industri transportasi lainnya. Anne menutup dengan harapannya bahwa, "Kami ingin memastikan perjalanan dengan kereta api dan keselamatan pengguna jalan di perlintasan sebidang berjalan dengan lancar dan aman. Ke depan, kami akan terus memperluas kerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung keselamatan transportasi di Indonesia."

Inisiatif seperti ini tidak hanya berfokus pada keselamatan pengguna jalan dan penumpang kereta api, tetapi juga membangun fondasi teknologi dan pembelajaran yang kuat untuk menciptakan jaringan transportasi yang lebih aman dan berkelanjutan di masa depan. Dengan langkah strategis ini, diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keselamatan di perlintasan sebidang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index