Listrik

Warga RT 11 Kota Jambi Mengeluh 10 Tahun Tak Dialiri Listrik, Harapkan Perhatian Lebih dari Pemerintah

Warga RT 11 Kota Jambi Mengeluh 10 Tahun Tak Dialiri Listrik, Harapkan Perhatian Lebih dari Pemerintah

JAKARTA - Warga RT 11, Kelurahan Bagan Pete, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, mengeluhkan kurangnya perhatian pemerintah terhadap pemenuhan kebutuhan dasar mereka. Selama hampir sepuluh tahun, masyarakat setempat harus hidup tanpa aliran listrik yang memadai, jalanan yang belum diaspal, serta minimnya penerangan lampu jalan. Situasi ini telah menimbulkan dampak signifikan terhadap kesejahteraan dan keamanan komunitas setempat.

Menurut pengakuan warga, meskipun berada dalam wilayah kota, RT 11 tampaknya terabaikan dalam berbagai aspek infrastruktur yang semestinya menjadi perhatian pemerintah. Listrik, yang merupakan kebutuhan vital di era modern ini, belum tersedia secara merata di daerah mereka. Tak hanya itu, akses jalan yang seharusnya memudahkan mobilitas warga justru menjadi penghambat karena belum mendapatkan pengaspalan yang layak.

Seorang warga yang enggan disebutkan namanya menyatakan kekecewaannya, "Kami sudah berusaha meminta perhatian pemerintah, tetapi sepertinya keluhan kami tidak diindahkan. Setiap kali ada pertemuan warga, topik utama yang selalu dibahas adalah kurangnya infrastruktur dasar seperti listrik dan jalan yang layak. Kami berharap pemerintah bisa mendengarkan suara kami."

Keluhan Listrik yang Tak Kunjung Terpenuhi

Aliran listrik yang tidak memadai telah menjadi masalah utama bagi warga RT 11. Tanpa pasokan listrik yang stabil, masyarakat tidak hanya mengalami kesulitan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, tetapi juga menghadapi tantangan dalam aspek ekonomi dan pendidikan. Anak-anak terpaksa belajar dalam kondisi penerangan yang minim, sementara usaha kecil yang dimiliki warga harus berjuang untuk tetap beroperasi tanpa dukungan listrik.

"Setiap malam kami harus bergantian menggunakan lampu minyak tanah untuk penerangan. Selain tidak efisien, hal ini juga mengancam keselamatan kami," ujar Pak Ahmad, salah satu tokoh masyarakat setempat. "Kami hanya ingin hidup layak seperti warga kota lainnya yang menikmati fasilitas listrik tanpa hambatan."

Kondisi Jalan yang Memprihatinkan

Selain masalah listrik, infrastruktur jalan di RT 11 juga menjadi sorotan. Jalanan yang belum diaspal menyulitkan mobilitas warga sehari-hari, terutama ketika musim hujan tiba yang membuat jalan menjadi berlumpur dan sulit dilalui. Kondisi ini mempengaruhi berbagai aspek kehidupan warga, mulai dari aktivitas ekonomi hingga akses transportasi yang terbatas.

Ibu Lina, seorang ibu rumah tangga mengatakan, "Ketika musim hujan, jalanan berubah menjadi becek dan licin. Ini sangat menyulitkan anak-anak saya ketika berangkat ke sekolah. Kami berharap ada tindakan nyata dari pemerintah untuk segera mengaspal jalan di daerah kami."

Minimnya Penerangan Jalan Menimbulkan Kekhawatiran

Minimnya penerangan lampu jalan menambah daftar panjang keluhan warga. Jalanan yang gelap menimbulkan rasa tidak aman, terlebih saat malam hari. Kondisi ini mengakibatkan warga enggan keluar rumah saat malam hari, karena khawatir terhadap risiko kecelakaan atau tindakan kriminal.

Pak Sutrisno, seorang pekerja swasta yang kerap pulang larut malam, mengungkapkan kekhawatirannya, "Kami merasa takut setiap pulang malam karena kondisi jalan yang gelap dan sepi. Kami berharap pemerintah memasang lampu jalan agar kami merasa lebih aman."

Harapan Warga dan Respons Pemerintah

Masyarakat RT 11 berharap ada perubahan nyata dari pihak pemerintah dalam waktu dekat. Mereka meminta agar pemerintah tidak hanya mendengar, tetapi juga mengambil tindakan konkret untuk meningkatkan kualitas hidup warga dengan menyediakan infrastruktur yang memadai.

Warga juga berharap agar permasalahan ini dapat diangkat ke tingkat yang lebih tinggi sehingga mendapat perhatian dari pemangku kebijakan yang berwenang. Mereka yakin bahwa dengan perhatian dan tindakan yang tepat, kualitas hidup warga RT 11 bisa sejajar dengan wilayah lain di Kota Jambi yang sudah lebih maju.

Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah daerah perlu menjadikan isu ini sebagai prioritas dalam agenda pembangunan daerah. Pembangunan infrastruktur dasar seperti listrik, jalan, dan penerangan lampu jalan harus diakselerasi guna memenuhi hak dasar warga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai langkah awal, dibutuhkan sinergi antara pemerintah kota, perusahaan penyedia listrik, dan pihak-pihak terkait lainnya untuk bersama-sama mencari solusi yang tepat bagi warga RT 11. Keterlibatan aktif dari semua pihak diharapkan dapat membawa perubahan positif dan menjadikan RT 11 sebagai wilayah yang lebih layak huni serta berdampak pada peningkatan kualitas hidup warganya.

Dengan perhatian dan dukungan dari pemerintah, diharapkan dalam waktu dekat warga RT 11 bisa menikmati infrastruktur yang layak, selayaknya warga di kawasan kota lainnya. Ini bukan hanya soal pemenuhan kebutuhan dasar, tetapi juga soal keadilan dan kesetaraan dalam pembangunan wilayah perkotaan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index