Bank Indonesia

Bank Indonesia Dorong Kemandirian Ekonomi Pesantren di Kepulauan Bangka Belitung

Bank Indonesia Dorong Kemandirian Ekonomi Pesantren di Kepulauan Bangka Belitung

JAKARTA - Dalam upaya memperkuat fondasi ekonomi lokal dan mendukung pesantren sebagai pilar ekonomi masyarakat, Bank Indonesia (BI) mengambil langkah strategis dengan membentuk Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) di Wilayah Bangka Belitung. Program ini diarahkan untuk mendorong kemandirian pesantren dalam mengembangkan potensi ekonominya, sehingga bisa berkontribusi lebih besar dalam arus ekonomi daerah.

Pengumuman pembentukan Hebitren dilakukan dalam sebuah Forum Group Discussion (FGD) yang diadakan di Kantor Perwakilan BI Bangka Belitung pada Selasa 18 Februari 2025. Acara ini juga sekaligus menjadi momentum Musyawarah Pembentukan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hebitren Bangka Belitung, yang dihadiri oleh berbagai stakeholder, termasuk pimpinan pesantren dan pelaku usaha di wilayah tersebut.

Komitmen Bank Indonesia

Bank Indonesia menyadari pentingnya peran aktif pesantren dalam menggerakkan ekonomi lokal. Oleh karena itu, inisiatif ini mendapat perhatian serius dari BI sebagai bagian dari strategi jangka panjang penguatan ekonomi berbasis komunitas. "Kami melihat bahwa pesantren memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi berbasis komunitas, dan melalui Hebitren, kami berharap dapat mendorong pengembangan usaha pesantren menjadi lebih dinamis dan mandiri," ujar Kepala Kantor Perwakilan BI Bangka Belitung.

Hebitren dirancang tidak hanya sebagai wadah diskusi dan kolaborasi, tetapi juga sebagai platform untuk memberikan akses pelatihan, fasilitasi permodalan, dan pengembangan jaringan bisnis bagi pesantren. Dengan struktur organisasi yang dirancang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, inisiatif ini diharapkan bisa memberikan solusi konkret atas berbagai tantangan yang dihadapi pesantren dalam dunia usaha.

Dukungan Penuh dari Pesantren dan Komunitas Lokal

Pimpinan pesantren di Bangka Belitung menyambut baik langkah ini. Salah satu tokoh penting dari komunitas pesantren menyatakan, "Pembentukan Hebitren ini menjadi angin segar bagi kami. Dengan adanya dukungan dari Bank Indonesia, pesantren bisa lebih leluasa mengembangkan usaha dan mendukung ekonomi masyarakat sekitar."

Pesantren di Bangka Belitung selama ini memang dikenal aktif dalam berbagai kegiatan ekonomi, mulai dari pertanian, peternakan, hingga usaha kerajinan tangan. Namun, mereka sering kali menghadapi kendala, terutama terkait dengan akses permodalan dan pemasaran. Kehadiran Hebitren diharapkan dapat menjadi jawaban atas permasalahan ini, dengan menyediakan platform kolaboratif yang bisa menghubungkan pesantren dengan lembaga keuangan dan pasar yang lebih luas.

Sinergi dengan Pemerintah Daerah

Dalam rangka mempercepat terwujudnya kemandirian ekonomi pesantren, BI tidak bekerja sendiri. Dukungan dari pemerintah daerah juga sangat diharapkan. Dalam musyawarah pembentukan DPW Hebitren, pemerintah daerah berkomitmen untuk turut serta aktif dalam mendukung berbagai program yang dirancang. Perwakilan dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Bangka Belitung menyatakan bahwa kolaborasi ini akan menjadi model percontohan untuk pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas di wilayah lain.

Menghadapi Tantangan dan Peluang ke Depan

Tentu saja, inisiatif ini bukan tanpa tantangan. Mengubah mindset pesantren dari sekadar lembaga pendidikan menjadi entitas ekonomi yang mandiri membutuhkan waktu dan upaya kolektif. Namun, dengan dukungan yang tepat, perubahan ini bukanlah hal yang mustahil. Ada keyakinan kuat bahwa dengan pendidikan dan pelatihan yang tepat, pesantren dapat menjadi kekuatan ekonomi baru yang mempengaruhi arus ekonomi di Bangka Belitung.

BI dan para pemangku kepentingan lainnya optimis bahwa dalam beberapa tahun ke depan, pesantren di Bangka Belitung mampu menunjukkan pencapaian ekonomi yang signifikan. Dengan struktur dan program yang sudah dirancang, Hebitren diharapkan bisa menjadi gerakan nasional yang memperkuat posisi pesantren sebagai motor penggerak ekonomi berbasis komunitas di Indonesia.

Melalui langkah strategis ini, Bank Indonesia menunjukkan keberpihakan dan komitmennya dalam mendukung ekonomi masyarakat, dimulai dari level komunitas yang paling mendasar yakni pesantren. Diharapkan, integrasi antara dunia pendidikan agama dan kegiatan ekonomi ini menjadi model yang bisa diadopsi di berbagai daerah di Indonesia, sejalan dengan visi besar mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.

Dengan harapan tinggi untuk masa depan yang lebih baik, Bank Indonesia dan seluruh pihak yang terlibat akan terus mengawal dan memfasilitasi program ini agar manfaatnya bisa dirasakan oleh semua pihak, terutama komunitas pesantren di Kepulauan Bangka Belitung.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index