JAKARTA – Bupati Batu Bara, H. Baharuddin Siagian, SH, M.Si, bersama para kepala daerah se-Indonesia, aktif berpartisipasi dalam kegiatan hari kedua Retret di Akademi Militer Magelang. Acara bergengsi ini dimulai dengan semangat pada pagi hari, saat seluruh peserta mengikuti senam pagi yang diadakan di area pelatihan Rindam V/Brawijaya, Magelang.

Hari kedua sesi Retret ini berlanjut dengan sesi sarapan bersama, di mana para peserta berdiskusi santai sebelum memasuki rangkaian acara resmi. Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, membuka kegiatan tersebut dengan sambutan hangat dan pengarahan yang berfokus pada penguatan kapasitas kepemimpinan daerah. Dalam pidatonya, beliau menekankan pentingnya kolaborasi dan integrasi antara pemerintah pusat dan daerah demi pembangunan nasional yang lebih maju.

Setelah pembukaan, sesi dilanjutkan dengan materi dari berbagai narasumber berkelas. Kepala BPSDM Kemendagri memberikan presentasi mengenai "Pengarahan Program dan Tujuan Pembelajaran", yang berfokus pada kurikulum, metode pelatihan, dan sistem evaluasi pembelajaran yang efektif untuk para pemimpin daerah. Peserta diajak untuk lebih kritis dan inovatif dalam merancang program-program yang dapat diaplikasikan di daerah masing-masing.

Sesi selanjutnya menghadirkan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Ace Hasan Syadzili, yang mempersembahkan ceramah bertajuk "Ceramah Geopolitik dan Wawasan Global". Ace Hasan menjelaskan tantangan geopolitik yang dihadapi Indonesia saat ini dan strategi keamanan nasional yang harus diadopsi untuk menjamin stabilitas. "Peran daerah dalam geopolitik global sangat penting. Kepala daerah harus memahami dinamika global untuk dapat berkontribusi pada keamanan dan kemajuan negara," ulas Ace Hasan di hadapan para peserta.

Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, menutup rangkaian sesi dengan membahas "Sistem Pertahanan Negara". Beliau memaparkan kebijakan pertahanan nasional dan kesiapsiagaan daerah dalam mendukung pertahanan negara. Dalam diskusinya, Sjafrie menekankan pentingnya kolaborasi antara semua elemen, termasuk pemerintah daerah, untuk menjawab ancaman non-militer seperti cyber security, terorisme, dan bencana alam.

Kegiatan ini bukan hanya sebuah forum belajar, tetapi juga merupakan platform berbagi pengalaman dan solusi antara kepala daerah. Seperti yang dijelaskan oleh Bupati Batu Bara, H. Baharuddin Siagian, "Ini adalah kesempatan emas bagi kami untuk memetik pengetahuan dari berbagai pemimpin dan ahli, sehingga dapat diterapkan di daerah kami demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat."

Para peserta diharapkan kembali ke daerah masing-masing dengan pemahaman yang lebih mendalam dan strategi yang konkret untuk pelaksanaan kebijakan. Acara yang dihadiri oleh 450 kepala daerah ini mencerminkan betapa pentingnya integrasi dan sinergi antara semua pihak dalam membangun Indonesia yang lebih kuat dan tangguh.

Dengan semangat dan antusiasme yang tinggi, hari kedua Retret ini berhasil membuka wawasan baru yang diperlukan dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada. Selain materi yang menarik, peserta juga mendapatkan kesempatan untuk membangun jaringan dan kerjasama yang lebih solid di antara mereka.

Acara Retret di Magelang ini tidak hanya menawarkan pembelajaran teoritis, tetapi juga praksis lapangan yang berarti bagi para pemimpin daerah. Diharapkan, semangat yang terbangun di forum ini bisa ditularkan ke dalam praktik nyata di masing-masing wilayah, sejalan dengan penguatan strategi keamanan dan pertahanan negara.

Antusiasme yang diperlihatkan oleh para peserta, termasuk Bupati Batu Bara, menjadi indikasi bahwa forum ini membuahkan hasil yang positif bagi upaya peningkatan kapabilitas kepemimpinan daerah, sehingga nantinya dapat memberikan dampak yang signifikan untuk bangsa dan negara secara keseluruhan.