JAKARTA– Kabar menggembirakan datang dari Kepulauan Riau. Pemerintah Provinsi Kepri akhirnya berhasil merealisasikan target penyediaan listrik 24 jam di seluruh ibu kota kecamatan yang sebelumnya masih terbatas. Percepatan ini lebih cepat dari target awal tahun 2025, setelah beberapa wilayah terpencil di Kabupaten Lingga kini resmi menikmati listrik penuh sepanjang hari.
Empat kecamatan di Kabupaten Lingga—yakni Bakung Serumpun, Kepulauan Posek, Temiang Pesisir, dan Katang Bidare—resmi menikmati listrik 24 jam sejak peresmian yang dilakukan langsung oleh Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, pada Selasa (8/4/2025), di Desa Rejai, Kecamatan Bakung Serumpun.
Acara peresmian turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura dan Ketua TP-PKK Kepri Dewi Kumalasari Ansar, sebagai bentuk komitmen menyeluruh dari pemerintah daerah terhadap pemerataan akses energi di wilayah kepulauan.
Pemerintah Kepri Wujudkan Keadilan Energi
Gubernur Ansar Ahmad dalam sambutannya menekankan bahwa program peningkatan jam nyala listrik dari sebelumnya 14 jam menjadi 24 jam merupakan bagian dari komitmen menghadirkan keadilan energi, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah terluar, terdepan, dan terpencil.
“Sebelumnya terdapat 11 ibu kota kecamatan di Kepri yang listriknya masih menyala hanya 14 jam per hari. Tahun ini kita fokuskan peningkatan jam nyala menjadi 24 jam untuk 8 ibu kota kecamatan. Sekarang sudah terlaksana 4 di Kabupaten Lingga, 3 di Kabupaten Kepulauan Anambas, dan 1 di Kabupaten Karimun,” ujar Ansar Ahmad.
Ia juga menyampaikan harapannya agar peningkatan jam nyala listrik ini dapat berdampak positif terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat.
“Anak-anak bisa belajar lebih nyaman, kualitas SDM meningkat, dan aktivitas ekonomi masyarakat bisa tumbuh lebih baik,” tambahnya.
Selain manfaat langsung, Gubernur juga mengajak masyarakat untuk berperan serta dalam menjaga infrastruktur kelistrikan yang telah dibangun, serta mendoakan keberlanjutan dan peningkatan pelayanan PLN di masa depan.
“Saat ini rasio elektrifikasi Kepri sudah lebih dari 98 persen. Kita kejar target hingga 100 persen di akhir masa jabatan saya, agar semua pulau terjangkau listrik PLN dan bisa menyala 24 jam. Ini tidak mudah, tapi berkat kerja sama dan pendekatan kita ke PLN pusat, regional, dan kementerian, semuanya menjadi mungkin,” tegas Ansar.
PLN Apresiasi Dukungan Pemerintah Daerah
Keberhasilan ini juga tidak terlepas dari sinergi antara Pemprov Kepri dan PT PLN (Persero). Manajer PLN UP3 Tanjungpinang Apreza Pashya menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang konsisten dari pemerintah daerah, yang terus mendorong peningkatan layanan kelistrikan di wilayah kepulauan.
“Di Kepri saat ini sudah tidak ada lagi wilayah yang hanya menikmati listrik 7 jam. Semuanya sudah minimal 14 jam, dan kini bertahap naik menjadi 24 jam,” jelas Apreza.
Menurut Apreza, keberhasilan ini merupakan bagian dari upaya menyeluruh PLN dalam mewujudkan pemerataan energi, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di wilayah kepulauan.
Dampak Positif Dirasakan Masyarakat
Dengan realisasi listrik 24 jam, masyarakat di Kecamatan Bakung Serumpun dan wilayah lainnya mengaku sangat terbantu. Aktivitas ekonomi kini dapat berjalan lebih lancar, khususnya bagi pelaku UMKM yang bergantung pada pasokan listrik untuk operasional harian. Anak-anak juga lebih leluasa belajar di malam hari, dan kegiatan keagamaan pun berjalan lebih nyaman.
Program elektrifikasi ini menjadi langkah strategis dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Kepulauan Riau. Mengingat kondisi geografis Kepri yang terdiri dari banyak pulau kecil, penyediaan energi listrik 24 jam tidak hanya berdampak secara teknis, tapi juga mencerminkan keberpihakan pada wilayah yang selama ini kerap terpinggirkan dari akses energi.
Menuju 100 Persen Rasio Elektrifikasi
Dengan capaian lebih dari 98 persen rasio elektrifikasi saat ini, Pemprov Kepri menargetkan agar seluruh wilayah di Kepri, termasuk pulau-pulau kecil dan terpencil, dapat teraliri listrik PLN penuh 24 jam sebelum akhir masa jabatan Gubernur Ansar Ahmad.
Upaya tersebut tentu memerlukan kolaborasi yang kuat, tidak hanya antara pemerintah daerah dan PLN, tetapi juga dengan pemerintah pusat dan kementerian terkait.
Langkah ini sekaligus memperkuat posisi Kepri sebagai provinsi kepulauan yang mampu menghadirkan layanan dasar secara merata bagi seluruh warganya—tanpa terkecuali.