JAKARTA – Tim Nasional Indonesia U-17 memastikan diri lolos ke ajang bergengsi Piala Dunia U-17 2025 setelah meraih kemenangan telak 4-1 atas Timnas Yaman. Pencapaian ini tidak hanya membanggakan bagi sepak bola nasional, tetapi juga mencatatkan sejarah baru: Nova Arianto menjadi pelatih lokal pertama yang membawa Indonesia menembus Piala Dunia kelompok umur tersebut.
Kemenangan atas Yaman dalam laga kualifikasi terakhir mengukuhkan posisi Indonesia sebagai salah satu tim yang layak melaju ke turnamen tingkat dunia. Setelah sebelumnya hanya tampil sebagai tuan rumah di Piala Dunia U-17 2023, kali ini skuad Garuda Muda lolos dengan perjuangan di lapangan.
Kesuksesan ini langsung disambut antusias oleh publik, baik di stadion maupun di media sosial. Nama Nova Arianto melambung dan disebut-sebut sebagai simbol baru kebangkitan sepak bola Indonesia. Netizen bahkan menyuarakan kekhawatiran agar pelatih muda ini tidak mengalami nasib serupa seperti pendahulunya, Shin Tae Yong, yang diberhentikan meski meraih sejumlah prestasi.
“Coach Nova adalah simbol kebangkitan Timnas U-17. Kami berharap PSSI tetap mempertahankan beliau,” tulis salah satu warganet dalam kolom komentar akun resmi PSSI di Instagram.
Nova Arianto Catatkan Sejarah Baru
Nova Arianto, yang sebelumnya merupakan asisten pelatih Timnas senior, kini menorehkan prestasi penting dalam karier kepelatihannya. Ia menjadi pelatih lokal pertama yang membawa Timnas Indonesia U-17 lolos ke Piala Dunia lewat jalur kompetisi, bukan sebagai tuan rumah.
Di tengah sorotan publik terhadap kualitas pelatih lokal, pencapaian Nova menjadi bukti bahwa anak bangsa mampu bersaing dan mengangkat prestasi timnas di kancah internasional.
“Ini bukan hanya kemenangan bagi tim, tetapi juga untuk sepak bola Indonesia. Kita harus percaya dengan kemampuan pelatih-pelatih lokal,” ujar Nova dalam konferensi pers usai pertandingan.
Trauma Usai Shin Tae Yong, Netizen Khawatirkan Nasib Nova
Meski pencapaian Nova mendapat pujian luas, sebagian netizen menyuarakan kekhawatiran akan adanya pergantian pelatih secara tiba-tiba. Hal ini merujuk pada kasus Shin Tae Yong, pelatih asal Korea Selatan yang dilepas oleh PSSI pada awal 2025 meski dinilai sukses membangun fondasi kuat tim nasional.
Pemecatan Shin saat momentum prestasi dinilai mengejutkan banyak pihak, termasuk fans. Dalam sebuah pernyataan, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyatakan bahwa keputusan tersebut dipengaruhi oleh dinamika internal dan kendala komunikasi antara pelatih dan pemain.
“Masalah bahasa memang menjadi salah satu hambatan dalam proses latihan dan pertandingan. Itu juga menjadi pertimbangan kami,” ujar Erick Thohir saat itu.
Guyonan ‘Ikat Erick Thohir saat Lebaran’ Ramaikan Medsos
Dalam suasana euforia kemenangan, media sosial dibanjiri komentar warganet yang secara bercanda meminta agar Erick Thohir “diikat” saat hari raya Idul Adha. Hal ini sebagai bentuk protes agar tidak terjadi pergantian pelatih dadakan di momen penting, mengingat pemilihan pelatih sebelumnya sempat dilakukan saat Natal.
“ET diikat pas lebaran woe, takutnya malah ketemu pengganti Coach Nova lagi,” tulis seorang netizen yang mendapat ribuan likes.
Kekhawatiran ini muncul setelah diketahui bahwa Erick Thohir sebelumnya merekrut pelatih Patrick Kluivert usai pertemuan di hari Natal. Dari tiga pelatih yang diundang, hanya Kluivert yang hadir, dan hal itu dijadikan tolok ukur keseriusan oleh Erick.
“Dari tiga pelatih yang kami undang saat Natal, hanya Patrick yang hadir. Itu menunjukkan komitmen,” ungkap Erick Thohir saat mengumumkan pemilihan Kluivert sebagai pelatih Timnas senior.
Publik Minta Konsistensi PSSI
Munculnya dukungan terhadap Nova Arianto menunjukkan keinginan publik agar PSSI bersikap konsisten dan memberi kesempatan kepada pelatih untuk membangun tim secara jangka panjang. Prestasi Timnas U-17 kali ini dianggap sebagai momentum emas yang harus dijaga.
“Pak, Coach Nova masih aman kan?” tanya salah satu netizen di kolom komentar akun resmi Erick Thohir.
Dengan sorotan besar terhadap Timnas usia muda dan antusiasme publik yang tinggi, beban dan ekspektasi terhadap PSSI pun meningkat. Kini publik menanti langkah lanjutan federasi dalam menyusun rencana matang menuju Piala Dunia U-17 2025.
Sebagai pelatih yang telah mencetak sejarah, Nova Arianto kini menjadi simbol harapan baru sepak bola Indonesia—harapan yang dibangun di atas prestasi dan semangat nasionalisme.
