JAKARTA – 9 April 2025 – Arus lalu lintas penyeberangan dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, kembali normal setelah melewati puncak arus balik pasca Hari Raya Idulfitri 1446 H. Normalisasi ini ditandai dengan kembalinya pola operasional penyeberangan seperti hari biasa, terutama untuk kendaraan dan penumpang yang keluar dari Bali.
Namun demikian, situasi berbeda masih terlihat dari arah sebaliknya. Arus kendaraan dan orang yang masuk ke Bali dari Pelabuhan Ketapang masih terpantau padat, menyusul masih adanya sekitar 8 persen pemudik yang belum kembali ke Pulau Dewata.
Penyeberangan Gilimanuk Kembali Seperti Hari Normal
Manajer Usaha Pelabuhan Gilimanuk, Ryan Dewangga, menyampaikan bahwa saat ini lalu lintas penyeberangan dari Bali menuju Jawa sudah kembali berjalan normal, termasuk kendaraan-kendaraan besar yang sebelumnya mendapat prioritas saat arus mudik.
“Kalau dari Pelabuhan Gilimanuk sudah normal,” ujar Ryan saat dikonfirmasi pada Selasa (8/4/2025). Ia menjelaskan bahwa kendaraan besar seperti truk dengan sumbu tiga kini sudah kembali diseberangkan tanpa perlakuan prioritas khusus, berbeda dengan saat puncak arus mudik lalu.
Kondisi ini memperlihatkan bahwa volume kendaraan dan orang yang meninggalkan Bali sudah berangsur menurun dan kembali ke angka rata-rata harian sebelum musim mudik lebaran.
Arus Balik Masuk Bali Masih Padat
Sementara itu, arus kendaraan dan penumpang dari Pelabuhan Ketapang menuju Bali masih tergolong padat. Hal ini disebabkan banyaknya pemudik yang masih dalam perjalanan balik menuju tempat tinggal dan tempat kerja mereka di Bali.
“Meski masih banyak keberadaan arus balik, lalu lintas lancar,” tegas Ryan. Ia juga menambahkan bahwa kepadatan ini belum mengganggu operasional karena sistem penyeberangan tetap berjalan lancar tanpa kendala berarti.
Pihaknya memperkirakan arus balik dari Jawa ke Bali akan terus berlangsung dalam beberapa hari ke depan. Jika aliran kendaraan dan penumpang tetap stabil seperti saat ini, maka normalisasi penyeberangan masuk ke Bali diprediksi terjadi dalam waktu dua hingga tiga hari ke depan.
“Kalau masih terus mengalir seperti hari ini, mungkin dalam waktu dua hari bisa normal lagi dari Pelabuhan Ketapang,” jelasnya lebih lanjut.
Antisipasi Penumpukan Kendaraan Terus Dilakukan
Selama arus balik belum sepenuhnya selesai, pihak pengelola pelabuhan terus melakukan langkah-langkah antisipatif guna mencegah terjadinya antrean panjang atau penumpukan kendaraan di area pelabuhan.
“Antisipasi tetap kami lakukan untuk mencegah terjadinya penumpukan antrean,” tegas Ryan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memaksimalkan operasional armada kapal ferry yang tersedia agar distribusi penumpang dan kendaraan berlangsung optimal.
Situasi Aman, Pemeriksaan Tetap Diperketat
Di tengah padatnya arus balik, pihak keamanan pelabuhan juga terus bersiaga. Pemeriksaan kendaraan dan penumpang diperketat untuk memastikan keamanan dan keselamatan selama proses penyeberangan. Bahkan, sebelumnya Polda Bali sempat mengerahkan tim K9 (anjing pelacak) guna mengantisipasi penyelundupan barang berbahaya dan tindak kejahatan lainnya selama masa puncak arus mudik dan balik.
Meski terdapat sejumlah kasus unik, seperti pemudik yang dipulangkan karena tidak membawa KTP fisik dan kasus oknum polisi yang melanggar saat Nyepi, pihak pelabuhan memastikan bahwa pelayanan tetap mengedepankan kenyamanan dan ketertiban umum.
Pemudik Diminta Segera Menyelesaikan Perjalanan
Dengan tren arus balik yang masih berlangsung, Ryan juga mengimbau kepada masyarakat yang masih berada di Jawa agar segera menyesuaikan waktu perjalanan kembali ke Bali, terutama bagi mereka yang terikat jadwal kerja atau kepentingan lainnya.
Pihak pelabuhan berharap agar sisa pemudik yang belum kembali dapat menyelesaikan perjalanan mereka dalam waktu dekat sehingga seluruh aktivitas transportasi Bali-Jawa bisa sepenuhnya normal kembali.