JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero), salah satu perusahaan konstruksi terkemuka di Indonesia, sedang gencar mempercepat pembangunan proyek tol Palembang-Betung. Proyek strategis ini ditargetkan selesai pada awal 2025, tepat menjelang musim mudik Lebaran, salah satu periode paling ramai dalam kalender mobilitas masyarakat Indonesia.
Pembangunan tol Palembang-Betung merupakan bagian dari upaya pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk meningkatkan konektivitas di Pulau Sumatera. Proyek ini diharapkan mampu memfasilitasi perjalanan mudik yang lebih lancar dan aman bagi masyarakat. Tol tersebut akan menghubungkan Palembang, ibu kota Provinsi Sumatera Selatan, dengan Betung, sebuah kawasan di Kabupaten Banyuasin.
Dalam konferensi pers, Direktur Utama PT Hutama Karya, Budi Harto, menekankan pentingnya proyek ini dalam mendukung perekonomian serta kenyamanan masyarakat dalam melakukan perjalanan. "Kami berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu. Tol Palembang-Betung akan menjadi jalur strategis yang memperlancar arus logistik dan mudik di Sumatera Selatan," ujar Budi Harto.
Proyek tol yang memiliki panjang sekitar 69 kilometer ini merupakan bagian dari Tol Trans Sumatera, yang secara keseluruhan dirancang untuk menghubungkan Lampung di ujung selatan Sumatera dengan Aceh di ujung utara. Dengan selesainya tol Palembang-Betung nanti, diharapkan waktu tempuh antara kedua lokasi ini dapat dipangkas secara signifikan, dari yang semula bisa memakan waktu hingga berjam-jam menjadi hanya sekitar satu jam saja.
Kecepatan dan kualitas pengerjaan menjadi prioritas utama dalam pembangunan tol ini. Hutama Karya menggunakan berbagai teknologi konstruksi terkini untuk memastikan pengerjaan dapat selesai sesuai jadwal tanpa mengorbankan standar keselamatan. Teknologi seperti Building Information Modeling (BIM) diterapkan dalam manajemen proyek untuk meminimalkan risiko kesalahan dan memastikan efektivitas dalam setiap tahap pekerjaan.
"Implementasi teknologi BIM ini memungkinkan kita untuk memetakan seluruh aspek proyek dengan lebih akurat, sehingga pengerjaan dapat lebih efisien dan dengan seminimal mungkin penundaan yang tidak diinginkan," tambah Budi Harto.
Dalam prosesnya, pembangunan tol ini tidak lepas dari tantangan. Beberapa lahan yang menjadi bagian dari jalur tol masih dalam tahap pembebasan, meskipun sebagian besar sudah selesai. Hutama Karya bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pihak terkait untuk mempercepat proses pembebasan tanah sambil tetap melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar.
Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Mawardi Yahya, dalam kesempatan berbeda menyatakan dukungannya terhadap proyek ini. "Pemerintah provinsi akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memfasilitasi proses pembangunan. Tol ini tidak hanya akan menguntungkan masyarakat lokal tetapi juga memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumatera secara keseluruhan," tutur Mawardi Yahya.
Selain mendukung arus mudik, tol Palembang-Betung juga diproyeksikan akan memberikan dampak ekonomi yang luas dengan meningkatkan akses ke potensi sumber daya alam di wilayah tersebut. Proyek ini diyakini bisa menjadi stimulus bagi pengembangan kawasan industri dan perdagangan yang selama ini terhambat oleh kendala infrastruktur.
Pengaktifan akses tol ini juga dinilai akan menggairahkan sektor pariwisata lokal. Mempermudah kunjungan wisatawan ke berbagai destinasi unggulan di Sumatera Selatan, seperti Taman Nasional Sembilang dan keindahan jembatan Ampera yang ikonik. Dengan waktu tempuh yang lebih singkat dan lalu lintas yang lebih teratur, perekonomian di kota-kota sepanjang jalur tersebut diperkirakan akan meningkat.
Untuk menghadapi puncak perjalanan mudik 2025, PT Hutama Karya telah menyiapkan sejumlah skenario skala besar. Pihaknya berkomitmen untuk mengerahkan tenaga dan sumber daya terbaik agar tol ini dapat digunakan tepat waktu, serta telah mempersiapkan berbagai fasilitas pendukung di sepanjang jalur tol, termasuk rest area yang nyaman dan memadai.
Dengan segala persiapan dan kerja keras yang dilakukan, optimisme terhadap penyelesaian proyek ini kian meningkat. Diharapkan, keberadaan tol Palembang-Betung tidak hanya akan mendukung kelancaran perjalanan saat mudik, tetapi juga menjadi katalisator bagi kemajuan ekonomi Pulau Sumatera di masa mendatang.
PT Hutama Karya dan para pemangku kepentingan lainnya kini tengah berpacu dengan waktu. Semangat kolaboratif dan dukungan dari berbagai pihak menjadi kunci untuk mewujudkan infrastruktur vital ini tepat waktu sehingga dapat diakses oleh masyarakat luas. Proyek ini bukan hanya sekadar jalan tol, melainkan langkah maju dalam pembangunan negeri, menghubungkan titik-titik strategis dan memperkuat jaringan ekonomi domestik dan regional.