BSI

Sape dan Tarian Melayu Memeriahkan Final dan Acara Penghargaan BSI Flash Pontianak 2025

Sape dan Tarian Melayu Memeriahkan Final dan Acara Penghargaan BSI Flash Pontianak 2025
Sape dan Tarian Melayu Memeriahkan Final dan Acara Penghargaan BSI Flash Pontianak 2025

JAKARTA – Kemilau seni dan budaya tradisional mewarnai acara Final dan Awarding Ceremony BSI Flash di Pontianak tahun 2025. Acara ini dimeriahkan oleh pertunjukan alat musik tradisional Sape dan Tarian Melayu yang menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung dan peserta. Penyelenggaraan final dan acara penghargaan ini tidak hanya menonjolkan kompetisi teknologi, tetapi juga menampilkan kekayaan budaya lokal sebagai bagian dari perayaan acara tersebut.
Sesuai dengan tema besar BSI Flash tahun ini, "Integrasi Budaya dan Teknologi untuk Inovasi Masa Depan", acara ini menghadirkan Sape, alat musik tradisional dari suku Dayak di Kalimantan, serta Tarian Melayu yang sarat dengan nilai-nilai tradisi dan kearifan lokal. Kedua elemen budaya ini mewakili keanekaragaman seni dari Kalimantan Barat dan menjadi simbol integrasi antara teknologi modern dan tradisi.

Sape: Alunan Musik Tradisional yang Mendunia
Alat musik Sape telah menjadi kebanggaan masyarakat Dayak. Diiringi oleh dentingan khas yang mengalun merdu, Sape mampu membawa pendengarnya ke dalam suasana hati yang tenang dan damai. Pada acara ini, pemain Sape lokal, Antonius Jayan, menunjukkan kemampuannya dengan memainkan melodi-melodi yang mampu menyentuh hati banyak penonton. "Sape adalah jembatan antara masa lalu dan masa kini kami," ujarnya. "Aku bangga bisa memainkan alat musik yang mewakili budaya kami di acara sebesar ini."
Selain Sape, Tarian Melayu juga memperkaya acara dengan gerakannya yang anggun dan penuh makna. Tarian ini tidak sekedar peragaan fisik semata, melainkan juga sebuah ekspresi dari akar budaya yang mengakar kuat di masyarakat Melayu Kalimantan. "Tarian Melayu adalah cara kami merayakan sejarah dan budaya kami yang kaya," jelas Rina Samsudin, seorang penari Melayu senior. "Kami berharap, semua yang hadir dapat merasakan keindahan dari tarian dan makna yang terkandung di dalamnya."

BSI Flash Pontianak 2025: Melampaui Sekedar Kompetisi Teknologi
BSI Flash, sebagai salah satu acara teknologi terbesar di Indonesia, kali ini sengaja mengangkat budaya lokal sebagai fokus untuk menunjukkan bahwa teknologi dan warisan budaya bisa berjalan seiring. Tahun ini, acara tersebut berlokasi di jantung Kalimantan Barat, Pontianak, dan menarik perhatian ribuan pengunjung serta peserta dari berbagai daerah.
"Kami percaya bahwa teknologi harus berakar pada budaya," ujar Ahmad Setiawan, Ketua Panitia BSI Flash 2025. "Dengan memadukan unsur-unsur budaya tradisional ke dalam acara ini, kami berharap dapat menginspirasi peserta untuk menciptakan inovasi yang tidak hanya berguna, tetapi juga bernilai budaya."
Selain pertunjukan budaya, final BSI Flash juga menampilkan berbagai inovasi dari para peserta. Mulai dari aplikasi kesehatan berbasis AI hingga perangkat lunak ramah lingkungan yang dibangun untuk membantu usaha kecil di daerah terpencil. Beragam inovasi ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh generasi muda Indonesia dalam memanfaatkan teknologi untuk kesejahteraan masyarakat.
Acara ini juga menjadi ajang pengumuman pemenang dari berbagai kategori kompetisi. Tim dari Universitas Tanjungpura meraih penghargaan utama dengan proyek mereka yang mengintegrasikan teknologi blockchain dalam sistem distribusi logistik lokal. "Kami sangat berterima kasih atas pengakuan ini," ujar ketua tim, Ardi Pratama. "Kemenangan ini memotivasi kami untuk terus berinovasi dan memberi kontribusi nyata pada masyarakat."

Dampak Positif bagi Pariwisata Lokal
Penggabungan acara budaya ke dalam BSI Flash Pontianak 2025 juga memberikan dampak positif bagi pariwisata lokal. Keindahan dan keunikan budaya Kalimantan Barat kini semakin dikenal luas melaluiketerlibatan dalam acara sebesar ini. Banyak pengunjung yang berasal dari luar daerah turut mengunjungi berbagai destinasi wisata setempat, seperti Sungai Kapuas dan Taman Nasional Danau Sentarum, setelah menghadiri acara.
"Eksposur budaya lokal pada acara seperti ini sangat membantu perekonomian lokal," tambah Ahmad Setiawan. "Dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisata, kami berharap bisa membuka lebih banyak peluang ekonomi bagi masyarakat setempat."
Mengusung tema konsolidasi antara teknologi dan budaya lokal, BSI Flash Pontianak 2025 berhasil memberikan pengalaman yang lebih dari sekedar perhelatan teknologi biasa. Acara final dan awarding ceremony ini menegaskan pentingnya menjaga akar budaya sembari berlari kencang dalam perkembangan teknologi. Di era di mana teknologi semakin mendominasi kehidupan, acara ini mengingatkan kita bahwa nilai budaya harus tetap dijunjung tinggi sebagai landasan inovasi masa depan. Sebuah pesan penting yang meninggalkan kesan mendalam bagi setiap orang yang hadir.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index