Film horor Thailand dikenal mampu bersaing dengan karya horor dari berbagai negara lain.
Dalam hal menyajikan kisah menegangkan, Thailand sering dianggap sebagai salah satu yang terbaik.
Hal ini tidak lepas dari pengaruh budaya yang kental dengan unsur mistis, sehingga karya-karya dari negeri tersebut berhasil menampilkan cerita yang mampu membuat penontonnya bergidik ketakutan.
Beberapa film horor dari Thailand juga memberikan pengalaman menonton yang tidak hanya menakutkan, tetapi juga meninggalkan kesan mendalam bagi para penggemarnya.
Saat ini, karya horor asal Thailand menjadi tontonan yang digemari karena mengangkat tema-tema yang berbeda, mulai dari legenda hingga kisah rakyat yang sarat akan nuansa mistis.
Dengan banyaknya pilihan film horor Thailand yang beredar, wajar jika sebagian orang merasa bingung menentukan mana yang ingin ditonton terlebih dahulu.
Namun, kamu tidak perlu khawatir karena dalam ulasan kali ini akan dibahas berbagai rekomendasi menarik yang sayang untuk dilewatkan.
Definisi dan Kriteria Film Horror
Sebelum membahas lebih jauh mengenai luasnya cakupan genre horor, penting untuk memahami terlebih dahulu arti dari istilah ‘horor’ itu sendiri.
Berdasarkan penjelasan Annette Kuhn dan Guy Westwell dalam buku A Dictionary of Film Studies (2012), horor adalah genre film yang dirancang untuk membangkitkan rasa takut sekaligus rasa jijik pada penontonnya, dengan tujuan utama memberikan hiburan.
Film horor pada dasarnya merepresentasikan tema-tema yang memicu rasa tidak nyaman, menghadirkan nuansa kelam, serta menuntun penontonnya merasakan teror, kejutan, dan ketegangan.
Istilah ‘horror’ berasal dari bahasa Prancis Kuno, orror, yang berarti ‘membuat gemetar’ atau ‘membuat merinding’.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa inti dari genre horor terletak pada reaksi yang ditimbulkan kepada penontonnya saat menyaksikan sebuah film.
Apakah karya tersebut mampu memunculkan rasa takut, ngeri, jijik, terkejut, atau teror? Jika ya, maka film tersebut dapat digolongkan sebagai horor, terlepas dari latar atau konsep ceritanya.
Oleh karena itu, horor tidak selalu identik dengan hantu atau fenomena supranatural. Banyak sumber ketakutan lain yang bisa diolah menjadi kisah dalam film horor selama memenuhi esensi dari definisi tersebut.
Daftar Film Horor Thailand
Berikut adalah rekomendasi film horor Thailand yang bisa menjadi pilihan menarik untuk kamu tonton di waktu luang.
The Ghost of Mae Nak (2005)
The Ghost of Mae Nak adalah sebuah karya horor dari Thailand yang dirilis pada tahun 2005 dan diadaptasi dari legenda kuno negeri tersebut tentang sosok hantu perempuan bernama Nak.
Kisah ini sudah banyak diangkat ke dalam buku maupun acara televisi lokal. Nak digambarkan sebagai wanita cantik yang tengah mengandung, namun meninggal saat melahirkan ketika suaminya, Mak, sedang berada di medan perang.
Dalam beberapa versi lain, perang tersebut terjadi melawan suku Shan. Ketika Mak kembali, ia tidak menemukan istri maupun anaknya.
Para tetangga kemudian mencoba memperingatkannya bahwa istrinya telah lama meninggal dan kini menjadi roh gentayangan.
Menyadari hal itu, Mak berusaha melarikan diri dari Nak. Sosok Mae Nak sendiri memiliki kuil yang terletak di tepi kanal Phra Khanong, Bangkok.
Film ini dibintangi oleh Pataratida Patcharawirapong sebagai Nak, Siwat Chotchaicharin sebagai Mak, Porntip Papanai sebagai Mae Nak, Jaran Ngamdee sebagai Por Mak, dan Meesak Nakarat sebagai Angel.
La-Tha-Pii (2006)
La-Tha-Pii, atau dikenal dengan judul Ghost Game, adalah film horor yang mengisahkan sebuah acara realitas bertema mistis yang digelar di museum perang bernama The Death Camp.
Salah satu peserta bernama Dao mengikuti permainan ini dengan harapan memenangkan hadiah sebesar lima juta baht untuk diberikan kepada ibunya.
Namun, sejak permainan dimulai, Dao dicurigai sebagai pengendali permainan. Situasi menjadi semakin mencekam ketika para peserta mulai melihat penampakan roh-roh yang bergentayangan.
Ketegangan memuncak saat mereka harus mencari cara untuk keluar dari permainan tersebut.
Film ini dibintangi oleh Pachornpol Jantieng, Kittilak Chulakrian, Wacharin Jinamulee, Chanetphaka Korsuwan, Thanyanan Mahapirun, Taweesak Pamornpol, Supatsiri Patomnupong, Phongsak Rattanapong, Panweth Saiyakhlaai, dan Zeenam Soonthorn.
Alone (2007)
Alone adalah film horor dari Thailand yang tayang pada tahun 2007. Ceritanya berpusat pada seorang gadis muda bernama Pim yang memutuskan pindah ke Korea untuk menghindari rasa bersalah setelah menjalani operasi pemisahan dari saudara kembar siamnya.
Pim berhasil bertahan hidup, sementara saudara kembarnya meninggal dunia.
Ketika kembali ke Thailand untuk menjenguk sang ibu yang sedang sakit parah, Pim mulai diteror oleh roh saudara kembarnya yang dipenuhi kemarahan.
Selain menghadirkan suasana mencekam, film ini juga memiliki akhir cerita serta plot twist yang sulit ditebak.
Deretan pemerannya antara lain Marsha Wattanapanich sebagai Pim dan Ploy, Vittaya Wasukraipaisan sebagai Wee, Ruchanu Boonchooduang sebagai ibu Pim dan Ploy, Hatairat Egereff sebagai Pim muda (usia 15 tahun), Rutairat Egereff sebagai Ploy muda (usia 15 tahun), Chutikan Vimuktananda sebagai Pim kecil (usia 7 tahun), Chayakan Vimuktananda sebagai Ploy kecil (usia 7 tahun), Namo Tongkumnerd sebagai Wee muda (usia 15 tahun), dan Joel Piercey sebagai Ryang.
Siam Square (2017)
Siam Square adalah film horor dari Thailand yang bercerita tentang teror yang dialami dua pelajar ketika mencoba membuktikan kebenaran mitos “kursi benang merah”.
Kisah ini terinspirasi dari legenda urban yang berkembang di Shibuya atau di pusat kota Bangkok.
Demi bisa lulus ujian masuk universitas, mereka melakukan ritual dengan cara memuja setan dan mengikatkan benang merah pada kursi tertentu yang diyakini dapat membawa keberuntungan.
Namun, ketika beberapa siswa lain ikut mencoba cara tersebut, rasa penasaran mereka justru mengundang bahaya. Satu per satu, para siswa mulai diincar oleh roh jahat yang berwujud seorang gadis muda.
Film ini menampilkan Eisaya Hosuwan sebagai May, Thanabordee Jaiyen sebagai Terk, Purim Rattanaruangwattana sebagai Moowhan, Thanyawee Chunhasawasdikul sebagai Fern, Morakot Liu sebagai Jublek, Ploy Sornarin sebagai Nid, Nutthasit Kotimanuswanich sebagai Mon, Atikhun Adulpocatorn sebagai Newton, Manapat Techakumphu sebagai Pond, dan Anongnart Yusanon sebagai Meen.
Sub Genre Film Horor yang Luas dan Menarik untuk Dieksplorasi
Jika pengertian horor dibuat seluas itu, maka cakupannya menjadi begitu besar dan tidak terbatas. Ada banyak subgenre yang dapat dieksplorasi oleh para pembuat maupun penikmat film.
Sebagian orang mungkin tidak mudah merasa takut dengan horor supranatural yang menampilkan hantu atau jumpscare, tetapi bisa saja merasa mual atau tidak nyaman ketika menonton horor dengan konten sadis seperti torture horror atau tema kanibalisme.
Paranormal
Horor paranormal adalah tema yang paling umum dikenal. Subgenre ini mencakup segala hal yang berhubungan dengan hantu, iblis, malaikat, fenomena supranatural, rumah berhantu, hingga sekte dengan unsur magis.
Jenis ini sering menjadi pilihan sineas lokal untuk diangkat menjadi film. Contohnya dapat ditemukan pada karya-karya seperti Ivanna, Pengabdi Setan, KKN di Desa Penari, dan masih banyak lagi.
Gore & Disturbing
Tema ini bertujuan memicu rasa takut sekaligus rasa jijik melalui visual yang ekstrem dan sadis. Identiknya adalah adegan penyerangan brutal dengan cipratan darah maupun potongan organ tubuh.
Ceritanya bisa memuat rangkaian metode penyiksaan kejam seperti dalam seri Saw, atau mengangkat kisah kanibalisme seperti The Silence of the Lambs dan Raw.
Psychological
Subgenre ini sering dianggap lebih berkelas karena sumber ketakutannya mengacu pada aspek psikologis manusia.
Isu yang diangkat bisa berupa fobia, kesehatan mental, paranoia, atau kondisi tertentu seperti isolasi dan dunia distopia. Beberapa contoh terkenal di antaranya The Shining, Rosemary’s Baby, dan Hush.
Killer
Manusia dengan kemampuan untuk menyakiti sering kali dianggap lebih mengerikan daripada hantu. Horor slasher termasuk di dalamnya, biasanya menampilkan tokoh bertopeng yang membunuh korban satu per satu.
Cerita dengan alur investigasi kriminal seperti Seven atau bertahan hidup seperti Don’t Breathe juga masuk kategori ini.
Monster
Rasa takut juga bisa muncul dari berbagai makhluk mengerikan. Mulai dari zombie, vampir, hewan buas, alien, hingga monster fiktif hasil kreasi penulis atau adaptasi dari legenda rakyat.
Contoh karya terkenal di subgenre ini antara lain Jaws, Alien, Night of the Living Dead, dan A Quiet Place.
Membahas berbagai subgenre horor memang tidak akan pernah ada habisnya. Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak pula sumber ketakutan baru yang bermunculan.
Berikut beberapa jenis subgenre yang menarik untuk dikenali definisinya.
Body Horror
Jenis horor ini menjadikan tubuh manusia sebagai objek percobaan yang tidak bermoral, menciptakan kengerian melalui perubahan fisik yang mengerikan. Tema ini sering dimasukkan dalam kategori gore horror.
Beberapa contohnya adalah Human Centipede, Teeth, American Mary, dan yang terbaru Crime of the Future. Dalam beberapa kasus, torture horror dan horor bertema kanibalisme juga bisa termasuk di sini, tergantung konsep utamanya.
Horror Romance
Kisah asmara ternyata juga dapat menjadi sumber kegelisahan dan ketakutan, terutama jika mengangkat isu pasangan yang posesif, abusif, atau beracun (toxic).
Beberapa contoh subgenre ini adalah Rebecca, Fear, Posesif, serta film yang sedang banyak dibicarakan, Don’t Worry Darling.
Sci-Fi Horror
Subgenre ini memiliki potensi perkembangan yang menarik di masa depan. Tidak hanya tentang alien, teknologi juga dapat menjadi sumber ketakutan yang baru.
Contoh karya dalam kategori ini antara lain Annihilation, Cam, Ex Machina, dan Bandersnatch. Genre ini juga sering bersinggungan dengan horor monster maupun horor psikologis.
Sebagai penutup, menonton film horor Thailand bisa jadi pengalaman seru yang memadukan ketegangan, kejutan, dan cerita unik yang sulit dilupakan.