Panduan Cara agar tidak Insecure yang Penting untuk Dicoba

Panduan Cara agar tidak Insecure yang Penting untuk Dicoba
cara agar tidak insecure

Cara agar tidak insecure menjadi hal penting karena banyak orang kini turun performa akibat kurangnya rasa percaya diri, fisik dan kemampuan.

Banyak dari mereka merasa takut dan tidak nyaman dengan situasi tertentu, yang kemudian menimbulkan tekanan serta ketidaknyamanan. Kondisi ini sering menyebabkan menurunnya kinerja seseorang.

Keadaan seperti ini dikenal dengan istilah insecure, yang menggambarkan situasi di mana seseorang merasa sangat tidak aman, kurang percaya diri, merasa terancam, mengalami kecemasan berlebihan, ketakutan, bahkan hingga depresi.

Tulisan ini akan membahas secara mendalam tentang insecure. Tanpa menunda lagi, simaklah penjelasan lengkap mengenai kondisi insecure dan cara agar tidak insecure.

Mengapa Rasa Insecure Bisa Muncul?

Perasaan insecure bisa muncul kapan saja dan biasanya disebabkan oleh beberapa faktor tertentu. Berikut ini adalah beberapa hal yang kerap membuat seseorang merasa tidak percaya diri.

Pengalaman Negatif atau Trauma

Kondisi masa lalu seseorang seringkali memengaruhi rasa percaya dirinya. Apalagi jika pernah mengalami pengalaman buruk yang meninggalkan bekas mendalam dalam ingatan.

Pengalaman tersebut bisa bermacam-macam, seperti pernah ditolak dengan cara yang menyakitkan, sengaja diabaikan, dikhianati oleh orang terdekat, atau gagal mencapai sesuatu yang sangat diharapkan.

Trauma dan pengalaman buruk ini biasanya memicu munculnya rasa tidak aman dalam diri. Kamu cenderung memandang dirimu sendiri secara negatif, begitu pula dengan orang lain di sekelilingmu.

Secara tak sadar, aura negatif ini menguasai emosi dan perasaanmu sehingga akhirnya menimbulkan rasa insecure terhadap banyak hal.

Contohnya, pernah kehilangan pekerjaan dapat membuatmu ragu terhadap kemampuan yang kamu miliki. Gagal dalam hubungan pribadi juga sering menimbulkan rasa rendah diri, terutama terkait penampilan dan kondisi fisik saat ini.

Rasa minder seperti ini akhirnya menjadikan kamu seseorang yang mudah merasa tidak aman. Padahal, hal tersebut bisa kamu atasi dengan cara-cara positif sehingga kamu tetap bisa bangkit dan terus mengembangkan diri.

Pengalaman buruk sangat berpengaruh pada tingkat kepercayaan diri dan harga diri seseorang. Terutama pengalaman ditolak, yang dapat memberikan tekanan berlapis secara terus-menerus.

Sifat Perfeksionis dengan Harapan Segala Sesuatu Harus Sempurna

Siapa yang memiliki sifat perfeksionis cenderung lebih mudah merasakan insecure. Ini karena orang dengan sikap seperti ini menetapkan standar hidup yang sangat tinggi bagi dirinya sendiri.

Tak hanya dalam hidup secara umum, mereka juga menerapkan aturan yang sangat detail dan ketat dalam keseharian. Ketika harapan tersebut gagal terpenuhi, rasa kecewa dan sakit hati pun muncul bersamaan.

Akibatnya, mereka sering merasa bersalah tanpa henti dan mudah terjebak dalam perasaan sedih yang berkepanjangan, lebih lama dibandingkan dengan orang yang tidak terlalu perfeksionis.

Mendapatkan Penilaian Negatif dari Orang Lain

Seseorang yang sering merasa tidak percaya diri biasanya sulit untuk berkomunikasi dan bersosialisasi. Hal ini juga sering berakar pada pengalaman dan latar belakang mereka.

Pepatah “mulutmu adalah harimaumu” menggambarkan pentingnya menjaga ucapan. Banyak orang yang tidak menyadari dampak perkataannya.

Ucapan yang menyakitkan dapat membuat orang lain merasa kecil hati dan tidak percaya diri. Meskipun niatnya mungkin baik, dampaknya bisa membuat mereka semakin insecure daripada mendorong introspeksi dan peningkatan diri.

Ketika kamu menerima penilaian negatif dari orang yang bahkan tidak benar-benar mengenalmu, hal itu tentu menimbulkan rasa kecewa dan sedih.

Perasaan tidak nyaman pun muncul ketika kamu berada di lingkungan yang selalu menganggap kamu salah dan kurang dari yang diharapkan, sehingga memicu timbulnya rasa tidak percaya diri terhadap kemampuan yang kamu miliki.

Harapan yang Terlalu Tinggi

Saat kamu memasang harapan yang berlebihan, kamu cenderung membayangkan segala sesuatu berjalan dengan sempurna dan membahagiakan. 

Namun, hal ini bisa menjadi masalah jika kenyataan tidak sesuai dengan apa yang kamu impikan. Kekecewaan dan rasa sakit pun muncul ketika hasil yang diharapkan tak tercapai. 

Seperti halnya orang dengan sifat perfeksionis, mereka yang menetapkan ekspektasi tinggi tanpa kesiapan menghadapi kegagalan justru akan merusak kondisi mentalnya sendiri.

Perasaan gagal inilah yang kemudian membuka ruang bagi rasa tidak percaya diri atau insecure untuk berkembang dalam dirimu.

Tekanan dan Kekangan yang Berlebihan

Orang tua yang terlalu menekan anaknya dapat menyebabkan anak merasa insecure. Tekanan yang berlebihan membuat anak sulit menjadi pribadi yang mandiri dan percaya diri.

Anak akan takut untuk membuat keputusan sendiri karena selalu dibayangi oleh tekanan dan kontrol dari orang tua. Hal ini membuatnya sulit menentukan apa yang terbaik untuk dirinya.

Situasi serupa juga terjadi dalam hubungan pasangan. Jika salah satu pihak terlalu mengontrol atau mengekang pasangannya, maka pasangan itu bisa merasa tidak dipercaya dan selalu dicurigai.

Kondisi seperti ini membuat pasangan merasa tidak nyaman dan tumbuh rasa insecure. Mereka takut melakukan sesuatu karena khawatir salah dan menyakiti pasangannya.

Hubungan yang seperti ini bukanlah hubungan yang sehat. 

Rasa takut dan insecure membuat seseorang sulit untuk meninggalkan hubungan tersebut, karena merasa selalu menjadi pihak yang salah.

Dampak Negatif Insecure Berlebihan

Sebenarnya, hampir setiap orang pernah merasakan insecure. Dari sepuluh orang, pasti ada yang pernah mengalami perasaan ini. 

Namun, jika rasa insecure tersebut tidak sampai mengganggu aktivitas dan kehidupan sehari-harimu, maka hal itu masih tergolong wajar. Berbeda halnya jika insecure sudah menimbulkan gejala negatif seperti berikut:

  • Gangguan kesehatan mental
  • Depresi berat
  • Gangguan kecemasan
  • Paranoia
  • Hilangnya nafsu makan
  • Ketidakpercayaan diri terhadap penampilan
  • Mengasingkan diri dari lingkungan sekitar
  • Pikiran yang berlebihan atau berputar-putar
  • Psikosomatis
  • Rasa nyeri di bagian tubuh tertentu
  • Gangguan komunikasi dan hubungan sosial

Jika kamu mulai merasakan dampak-dampak negatif tersebut akibat insecure, jangan ragu untuk segera mencari bantuan. Konsultasi dengan psikiater atau psikolog dapat sangat membantu dalam mengatasi kondisi tersebut.

Cara agar tidak Insecure

Berikut adalah beberapa langkah terkait cara agar tidak insecure yang bisa kamu lakukan sebagai upaya awal untuk mengatasi perasaan insecure. 

Penjelasan berikut ini dirancang untuk membantu kamu mengelola rasa tidak percaya diri yang berlebihan.

Mulailah mencintai diri sendiri

Cara utama untuk mengatasi rasa tidak percaya diri adalah dengan mulai menerima dan mencintai dirimu apa adanya. Sadari bahwa dirimu memiliki nilai yang lebih penting daripada selalu menuruti pendapat orang lain.

Jadilah versi terbaik dari dirimu sendiri. Jika kamu ingin terlihat menarik atau percaya diri, lakukan itu untuk dirimu, bukan untuk menarik perhatian orang lain.

Cari lingkungan yang mendukung

Salah satu faktor yang menyebabkan rasa insecure adalah pengalaman buruk atau penilaian negatif dari orang lain di masa lalu.

Seringkali hal ini terkait dengan lingkungan sosial yang kurang mendukung sehingga membuat kamu merasa tertekan dan kurang percaya diri.

Berkeliling dengan orang-orang yang positif dapat membantu membangun rasa percaya dirimu serta memperkuat hubungan yang sehat. Dengan berada di lingkungan yang suportif, kamu memiliki teman yang mendukung kemajuan dan kebahagiaanmu.

Berhenti menyalahkan diri sendiri

Langkah awal untuk menghentikan kebiasaan menyalahkan diri adalah dengan mencintai diri sendiri. Setelah itu, ajaklah dirimu untuk berdialog. Coba tanyakan pada diri sendiri apa yang membuatmu terluka atau kecewa. 

Setelah menemukan jawabannya, carilah cara untuk menyelesaikan masalah tersebut. Bagaimana kamu bisa memaafkan kesalahan yang pernah kamu buat? Bagaimana pula memaafkan mereka yang pernah menyakitimu?

Meski sulit, jika berhasil menemukan cara yang tepat, kamu akan merasakan kedamaian yang mendalam dalam hati. 

Memaafkan orang lain tak akan bisa kamu lakukan tanpa memaafkan dirimu sendiri terlebih dahulu. Jadi, beranikan diri untuk terbuka dan berbicara jujur dengan pikiran serta perasaanmu.

Hindari membandingkan diri dengan orang lain

Apakah kamu masih sering membandingkan dirimu dengan orang lain? Jika iya, cobalah untuk menenangkan hatimu segera.

Emosi yang terpendam sering membuatmu kecewa dengan keadaan yang sedang kamu alami sehingga kamu mulai membandingkan pencapaianmu dengan orang lain.

Lakukan langkah pertama dan ketiga untuk membantumu berhenti menggunakan pencapaian orang lain sebagai tolok ukur hidupmu.

Ingat, setiap orang memiliki perjalanan dan kondisi yang berbeda—ibarat sepatu dengan ukuran yang tidak sama. Oleh sebab itu, jangan hanya melihat keberhasilan orang lain tanpa berusaha maksimal untuk menjalani jalanmu sendiri.

Minta masukan dari orang terdekat yang kamu percaya

Salah satu langkah penting untuk mengatasi rasa tidak percaya diri adalah dengan memperbanyak refleksi diri. Melalui refleksi, kamu bisa memahami makna dan tujuan hidupmu lebih dalam.

Berapa lama lagi kamu ingin terus bersembunyi dari kenyataan? Apakah dengan terus menyembunyikan dirimu hidupmu akan menjadi lebih bermakna atau lebih baik? 

Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin terasa menyakitkan, namun semoga bisa membantumu sadar dan memahami situasimu saat ini.

Salah satu cara efektif untuk introspeksi adalah dengan meminta pendapat atau saran dari orang yang peduli dan mengerti keadaanmu, seperti teman dekat atau orang terpercaya. 

Mendapatkan masukan dari psikolog juga bisa sangat membantu kamu melepaskan diri dari rasa insecure yang membelenggu.

Jauhi orang yang membuatmu merasa tidak aman

Kamu pasti sudah tidak asing dengan istilah “toxic.” Nah, langkah berikutnya adalah menjauh dari orang-orang yang menimbulkan rasa insecure dalam dirimu.

Jika media sosial membuatmu merasa tidak nyaman, batasi aksesmu terhadapnya. Jika lingkungan kerja atau pertemananmu berkontribusi pada perasaan itu, usahakan untuk mengurangi interaksi yang tidak penting dengan mereka.

Dengan melakukan hal ini, kamu akan merasa lebih nyaman dan mulai membangun kembali rasa percaya dirimu.

Bebaskan diri untuk melakukan hal yang membuatmu senang

Cobalah tanyakan pada dirimu sendiri, apa yang membuatmu bahagia? Aktivitas apa yang paling menyenangkan untuk kamu jalani? Hal apa yang selalu kamu nantikan?

Dengan melakukan hal-hal yang membahagiakan, kamu bisa mengembalikan kebahagiaan dan nilai positif dalam dirimu. 

Rasa bahagia ini pun akan meningkatkan kepercayaan dirimu secara alami. Jadi, sudahkah kamu menemukan cara untuk membuat dirimu bahagia?

Sebagai penutup, mengatasi rasa insecure butuh kesadaran dan usaha terus-menerus, karena cara agar tidak insecure adalah menerima diri dan fokus pada hal positif setiap hari.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index