Rekomendasi Terbaik Film untuk Remaja dan Anak-anak

Rekomendasi Terbaik Film untuk Remaja dan Anak-anak
film untuk remaja dan anak-anak

Film untuk remaja dan anak-anak bisa menjadi pilihan hiburan yang menyenangkan setelah mencoba berbagai aktivitas di rumah. 

Sudah membaca buku, berkebun, mencoba resep-resep baru, bahkan bersepeda juga sudah dilakukan. Nah, kali ini menonton film bisa jadi kegiatan seru selanjutnya.

Namun, kira-kira tontonan seperti apa yang cocok untuk dinikmati seluruh keluarga, terutama anak-anak maupun mereka yang sedang beranjak remaja?

Kini banyak tersedia layanan streaming film daring yang menyajikan berbagai pilihan. Beberapa judul berikut mungkin bisa menjadi referensi tontonan bersama keluarga. 

Sebaiknya cek terlebih dahulu dengan seksama agar film yang dipilih memang sesuai untuk ditonton bersama anak-anak dan remaja.

Setelah menentukan pilihan, jangan lupa siapkan camilan sederhana seperti ubi rebus, kacang dan kedelai rebus, serta segelas air jahe hangat. 

Kalau lebih suka, bisa juga ditemani teh atau kopi. Setelah semuanya siap, waktunya duduk santai dan menikmati film untuk remaja dan anak-anak bersama keluarga tercinta.

Rekomendasi Film untuk Remaja dan Anak-anak

Berikut ini adalah rekomendasi film untuk remaja dan anak-anak yang bisa kamu tonton bersama keluarga di rumah.

Annie (1982)

Film bergenre musikal ini mengangkat cerita tentang seorang gadis yatim piatu bernama Annie yang memiliki semangat tinggi meskipun harus menghadapi banyak kesulitan, terutama selama tinggal di panti asuhan. 

Kisah ini kemudian diadaptasi ulang dengan judul yang sama pada tahun 2015.

Arrietty the Borrower (2010)

Sebuah animasi hasil kolaborasi antara Studio Ghibli dari Jepang dan Disney, menampilkan kisah tentang sekelompok manusia mini dengan tinggi sekitar 10 sentimeter yang hidup tersembunyi di bagian bawah rumah manusia biasa.

Pada suatu hari, Arrietty, salah satu anggota keluarga tersebut, melakukan sebuah “peminjaman” dan tanpa sengaja bertemu dengan Sho, seorang anak laki-laki manusia. Pertemuan itu menjadi awal dari persahabatan rahasia mereka. 

Namun, saat keluarga kecil ini sadar bahwa mereka telah ditemukan oleh pemilik rumah, mereka pun merasa tidak aman dan memutuskan untuk mencari tempat tinggal baru.

Denias Senandung di Atas Awan (2006)

Film ini menyajikan kisah perjuangan seorang anak asal Papua bernama Denias yang berusaha mendapatkan pendidikan demi memperbaiki masa depannya, di tengah berbagai tantangan yang ia hadapi.

Harry Potter (2001–2011)

Menceritakan tentang perjalanan seorang anak laki-laki bernama Harry Potter yang ternyata adalah penyihir dan bersekolah di lembaga sihir terkenal. 

Selama di sekolah tersebut, ia menjalani suka duka kehidupan, baik dalam hubungannya dengan keluarga bibinya yang menjadi satu-satunya kerabatnya, maupun dalam menghadapi teman-temannya di dunia sihir, beberapa di antaranya menganggap Harry sebagai pesaing.

Kisah ini diangkat dari buku karya J.K. Rowling dan terdiri dari delapan film. Namun, tidak seluruhnya sesuai untuk ditonton oleh anak-anak usia muda. 

Film yang cocok dinikmati oleh semua kalangan adalah dua judul pertama, yakni Harry Potter and the Sorcerer’s Stone (2001) dan Harry Potter and The Chamber of Secrets (2002). Sementara seri berikutnya lebih tepat untuk kalangan remaja.

Heidi (1937)

Diadaptasi dari novel berjudul sama, film ini mengikuti perjalanan hidup seorang gadis yatim piatu bernama Heidi. 

Ia kerap berpindah tempat tinggal dan pengasuhan, namun hatinya paling nyaman ketika tinggal bersama kakeknya di daerah pegunungan Alpen, Swiss, meskipun hanya tinggal di sebuah pondok sederhana. 

Heidi merasa kehidupan di pegunungan jauh lebih menyenangkan dibandingkan tinggal bersama keluarga kaya di kota besar Frankfurt.

Hasduk Berpola (2013)

Film yang diambil dari cerita pendek dengan judul serupa ini meraih penghargaan sebagai Film Inspiratif dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2013. 

Ceritanya berpusat pada Pak Masnun, seorang saksi sejarah dari peristiwa penyobekan bendera Merah Putih di Hotel Oranje pada tahun 1945, yang kini hidup dalam kondisi memprihatinkan di Surabaya.

Ia kemudian pindah ke kampung halamannya di Bojonegoro bersama anak dan dua cucunya. 

Namun, kehidupan mereka tetap tidak mudah. Sang cucu bernama Budi yang berusia 12 tahun sangat ingin ikut kegiatan Pramuka, tetapi tidak mampu membeli perlengkapan yang dibutuhkan. 

Adiknya, Bening, dengan ikhlas mengorbankan seprai kesayangannya agar bisa dijadikan kacu atau dasi Pramuka untuk kakaknya.

Hidden Figures (2016)

Film ini menceritakan kisah tiga perempuan keturunan Afrika-Amerika yang bekerja sebagai ahli matematika di badan antariksa Amerika Serikat, NASA. 

Ketiganya memiliki peran penting pada masa awal pengembangan program eksplorasi luar angkasa, termasuk dalam proyek pendaratan luar angkasa.

Cerita ini berlatar tahun 1961, ketika isu diskriminasi rasial masih sangat kental dirasakan. 

Diadaptasi dari karya non-fiksi dengan judul serupa, film ini mendapatkan banyak pengakuan dan masuk dalam sejumlah nominasi ajang penghargaan bergengsi seperti Academy Awards.

Inside Out (2015)

Film animasi ini menggambarkan lima jenis emosi utama yang ada dalam diri seorang anak perempuan bernama Riley, yaitu perasaan bahagia, sedih, takut, jijik, dan marah. 

Kelima emosi ini memiliki peran dalam mengatur segala tindakan dan reaksi Riley terhadap berbagai situasi.

Diceritakan bagaimana kelima aspek emosional tersebut kadang saling mendukung namun tak jarang pula bertentangan, yang menyebabkan Riley mengalami gejolak perasaan, bahkan terasa menjauh dari orang-orang terdekatnya.

Keluarga Cemara

Kisah ini berpusat pada kehidupan seorang anak bernama Cemara yang hidup dalam lingkungan keluarga yang sederhana namun hangat. 

Ayahnya, yang biasa dipanggil Abah, awalnya adalah seorang pengusaha sukses, namun kehidupannya berubah drastis setelah ditipu oleh rekannya hingga kehilangan segalanya.

Mereka terpaksa meninggalkan rumah besar di kota dan pindah ke pedesaan dengan kondisi hidup yang jauh dari sebelumnya. 

Kisah ini berasal dari tulisan bersambung karya almarhum Arswendo Atmowiloto yang sempat populer sebagai sinetron televisi pada era sebelumnya.

Laskar Pelangi (2008)

Diadaptasi dari novel berjudul sama, film ini bercerita tentang sepuluh anak yang menempuh pendidikan di sebuah sekolah dasar Muhammadiyah di Gantong, Belitung. 

Mereka harus menghadapi berbagai rintangan hidup dan kemiskinan, namun tetap semangat belajar bersama dua guru luar biasa yang membimbing mereka.

Tokoh utama dalam cerita ini adalah Ikal, seorang anak yang memiliki kecerdasan dan impian besar untuk masa depannya. 

Film ini meraih banyak apresiasi baik dari dalam maupun luar negeri dan merupakan hasil karya penulis Andrea Hirata yang telah mengukir berbagai prestasi melalui cerita ini.

Matilda (1996)

Mengisahkan seorang gadis kecil bernama Matilda yang memiliki kecerdasan luar biasa, namun tumbuh dalam keluarga yang tidak peduli bahkan cenderung memperlakukannya dengan buruk. 

Ia kemudian dimasukkan ke sekolah dasar yang dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang kejam dan sering bersikap sewenang-wenang terhadap murid-muridnya.

Matilda memiliki kekuatan luar biasa berupa kemampuan menggerakkan benda dengan pikirannya. 

Kemampuan itu kemudian ia gunakan untuk melawan perlakuan tidak adil dari orang-orang dewasa di sekitarnya, baik dari keluarganya sendiri maupun dari pihak sekolah.

Mulan

Cerita ini mengikuti perjalanan Fa Mulan, seorang gadis muda yang merasa dirinya tidak sesuai dengan harapan masyarakat di sekitarnya. 

Lingkungan menginginkannya menjadi wanita yang lemah lembut, patuh, dan penuh tata krama agar bisa segera menikah.

Ketika sang Raja mengumumkan bahwa setiap keluarga harus mengirimkan seorang pria untuk ikut berperang, Mulan mengambil keputusan besar: ia menyamar sebagai laki-laki dan menggantikan ayahnya yang sudah tua dan tidak lagi kuat untuk berperang. 

Ia kemudian ikut dalam pelatihan militer dan terjun langsung ke medan pertempuran demi kehormatan dan keselamatan keluarganya.

Petualangan Sherina (2000)

Sebuah film musikal yang mengisahkan tentang seorang anak perempuan bernama Sherina yang pindah dari ibu kota ke kota Bandung. 

Di tempat baru tersebut, ia terlibat dalam sebuah petualangan seru saat mencoba menyelamatkan Sadam, anak dari atasan ayahnya, yang diculik oleh sekelompok penjahat demi mendapatkan uang tebusan.

Dengan kecerdasannya, Sherina berhasil membantu Sadam lepas dari para penculik dan mengungkap rencana jahat mereka.

The Sound of Music (1965)

Film musikal yang terinspirasi dari kisah nyata keluarga Von Trapp. Cerita terjadi pada masa Perang Dunia II, saat Austria diduduki oleh Jerman dan keluarga ini harus melarikan diri demi keselamatan.

Maria, seorang wanita muda asal Austria yang awalnya hendak menjadi biarawati, diminta untuk menjadi pengasuh tujuh anak dari seorang kapten militer. Sang kapten menerapkan pola asuh yang kaku dan disiplin tinggi. 

Namun, saat ia bepergian, Maria mengajarkan anak-anak bernyanyi, bermain, serta menikmati alam dengan penuh keceriaan.

Film ini meraih lima piala dari Academy Awards dan masuk dalam sepuluh nominasi.

Siulan Rahasia (1977)

Kisah ini menceritakan seorang anak bernama Kadir yang menjadi yatim piatu setelah kampungnya dilanda wabah kolera. Sang guru kemudian menitipkannya kepada keluarga Muharam, kerabat dari pihak ayahnya, yang tinggal di kota.

Dalam perjalanannya, Kadir malah disekap oleh sekelompok penjahat. Ia menggunakan siulan sebagai sinyal rahasia untuk berkomunikasi dengan Tono dan Tini, anak-anak dari Pak Muharam. 

Bersama dengan pihak kepolisian, mereka berusaha menemukan keberadaan Kadir dan menggagalkan aksi para penculik. Akhirnya, para penjahat berhasil ditangkap dan Kadir berhasil diselamatkan. 

Ia kemudian diangkat sebagai anak oleh keluarga tersebut dan melanjutkan sekolah bersama Tono dan Tini. Dalam film ini juga tampil tokoh legendaris anak-anak, Pak Kasur dan Bu Kasur.

Si Doel Anak Betawi (1972)

Diadaptasi dari novel berjudul Si Doel Anak Jakarta karya almarhum Aman Datuk Madjoindo, film ini mengisahkan kehidupan seorang anak bernama Doel yang kehilangan ayahnya sejak kecil dan dibesarkan oleh ibunya.

Kemudian, ia diasuh oleh pamannya yang bernama Pak Asmad, yang juga memberikan Doel kesempatan untuk bersekolah. Pada masa itu, banyak orang memandang negatif anak-anak Betawi, dianggap malas belajar dan tidak mengejar pendidikan. 

Film ini menggambarkan semangat Doel yang ingin membuktikan bahwa anak-anak dari latar belakang sederhana juga bisa meraih pendidikan dan masa depan yang lebih baik.

Taare Zameen Par (2007)

Film ini menyoroti kehidupan seorang anak bernama Ishaan yang mengalami gangguan disleksia, sehingga kesulitan dalam membaca maupun berhitung. 

Sayangnya, keluarganya terutama sang ayah, menganggap ia malas dan tidak cerdas, hingga sering mendapat hukuman. Kemudian, Ishaan dipindahkan ke sebuah sekolah berasrama.

Di tempat baru tersebut, seorang guru yang penuh perhatian menyadari bahwa Ishaan sesungguhnya memiliki potensi besar dalam seni lukis. Dari sinilah kemampuan uniknya mulai berkembang.

Tanah Air Beta (2010)

Cerita ini menggambarkan dampak emosional dari perpisahan dalam keluarga yang terjadi akibat lepasnya wilayah Timor Timur dari Indonesia pada tahun 1999. 

Dalam film ini, Merry dan ibunya memilih tetap menjadi bagian dari negara Indonesia, sementara sang kakak memutuskan tinggal di Timor Leste bersama paman mereka.

Perpisahan ini menjadi simbol dari kerinduan dan dilema identitas yang dialami oleh banyak keluarga pada masa tersebut.

Tangan-tangan Mungil (1982)

Film ini berkisah tentang Lala, seorang gadis berusia enam tahun yang memiliki sifat sangat aktif, keras kepala, dan cenderung sulit diatur. 

Ibunya merasa kewalahan menghadapi perilaku Lala dan meminta bantuan dari seorang psikolog anak.

Melalui kisah ini, digambarkan pentingnya peran ahli psikologi dalam membantu anak-anak yang menunjukkan perilaku menyimpang. Dalam film ini juga tampil tokoh anak-anak yang cukup dikenal pada masanya, yaitu Kak Seto, ketika masih muda.

The Greatest Showman (2017)

Drama musikal ini berfokus pada kehidupan seorang pria bernama P.T. Barnum yang bekerja di dunia hiburan sirkus. 

Demi menarik perhatian banyak orang dan meraih keuntungan besar, ia menciptakan atraksi-atraksi yang didasarkan pada ilusi serta tokoh-tokoh aneh yang sebenarnya tidak benar-benar ada.

Kisah ini menggambarkan ambisi dan manipulasi yang digunakan demi kesuksesan di dunia pertunjukan.

Untuk Rena (2005)

Rena adalah seorang gadis berusia 11 tahun yang tinggal di panti asuhan bernama Rumah Matahari bersama adik perempuan dan laki-lakinya, serta sekitar tiga puluh anak yatim piatu lainnya. 

Ia memiliki rasa kasih sayang besar terhadap semua anak di sana, terutama kedua adiknya.

Ketika seorang pria bernama Yudha datang dan menunjukkan minat untuk mengadopsi salah satu anak, Rena merasa khawatir bahwa yang akan diadopsi adalah salah satu dari adiknya. Ia pun berusaha sekuat tenaga agar hal tersebut tidak terjadi.

Up (2009)

Film animasi ini mengisahkan seorang pria lanjut usia bernama Carl yang kehilangan istrinya, Ellie, yang sangat ia cintai. Setelah kepergian Ellie, Carl hidup menyendiri dan menutup diri dari dunia luar.

Namun hidupnya mulai berubah setelah kedatangan seorang anak kecil bernama Russel, anggota muda dari kelompok kepanduan. 

Bersama-sama, mereka memulai perjalanan untuk mewujudkan impian Carl dan Ellie yang belum terlaksana, yaitu pergi ke sebuah tempat bernama Paradise Fall.

WALL-E (2008)

Cerita ini berlatar masa depan, tepatnya pada abad ke-29, ketika bumi sudah tak lagi layak huni dan seluruh umat manusia hidup di luar angkasa di dalam pesawat besar yang dikendalikan oleh seorang kapten. 

Di sana, manusia menjadi pasif secara fisik karena terlalu bergantung pada teknologi, menyebabkan tubuh mereka menjadi besar dan kaki kecil akibat jarang bergerak.

Sementara itu di bumi, sebuah robot pembersih bernama WALL-E terus bekerja membersihkan sampah. 

Kemudian datang robot canggih bernama EVE, yang ditugaskan untuk mengecek apakah bumi sudah memungkinkan untuk dihuni kembali. Pertemuan mereka memulai petualangan baru yang menyentuh.

Willy Wonka and the Chocolate Factory

Dalam cerita ini, sekelompok anak terpilih mendapatkan tiket emas untuk mengunjungi pabrik cokelat milik Willy Wonka. Selama tur tersebut, terungkap berbagai karakter dan perilaku asli dari masing-masing anak.

Salah satunya adalah Veruca, seorang anak perempuan dari keluarga kaya yang manja dan tidak pernah merasa puas, bahkan setelah berhasil memperoleh tiket berharga itu karena usaha ayahnya.

Ia sering bersikap kasar kepada anak-anak lain, menunjukkan bahwa kekayaan tidak serta-merta membuat seseorang memiliki kepribadian yang baik. 

Film ini menyampaikan pesan moral bahwa sikap dan budi pekerti lebih penting daripada kekayaan materi.

Film Islami untuk Anak-anak dan Remaja

Setelah menonton berbagai film anak-anak bertema umum, tidak ada salahnya mencoba menyaksikan film-film bertemakan Islami. 

Menikmati film Islami yang berkualitas dan mengandung nilai-nilai luhur bisa menjadi sarana untuk menumbuhkan ketertarikan anak terhadap agama sejak usia dini.

Walaupun jumlah film bertema Islam yang ditujukan khusus untuk anak-anak dan remaja masih terbilang sedikit, semoga ke depannya akan semakin banyak karya serupa yang bisa dinikmati bersama seluruh anggota keluarga.

Sementara menunggu hadirnya lebih banyak film Islami untuk anak, daftar berikut ini bisa dijadikan pilihan tontonan yang sarat makna dan membangun.

Bacheha-Ye Aseman (Children from Heaven, 1997)

Film ini menceritakan tentang kehidupan sebuah keluarga miskin di Iran. Ali, sang kakak, secara tidak sengaja kehilangan sepatu adiknya, Zahra. 

Karena tidak mampu membeli sepatu baru, mereka harus bergantian memakai sepasang sepatu milik Ali untuk pergi ke sekolah.

Ali pun berusaha menabung agar bisa membelikan sepatu baru untuk Zahra, termasuk dengan mengikuti perlombaan lari anak-anak, di mana hadiah untuk juara ketiga adalah sepasang sepatu.

Bilal: A New Breed of Hero (2015)

Film animasi ini mengangkat kisah Bilal bin Rabah, salah satu tokoh penting dalam sejarah Islam yang dikenal sebagai muazin pertama. 

Suaranya yang merdu serta keberaniannya melawan ketidakadilan menjadikannya simbol kekuatan dan perjuangan melawan penindasan.

Fatih Sultan Muhammad (1983)

Sebuah film animasi dari Turki yang menceritakan peristiwa penting menjelang jatuhnya kota Konstantinopel, hingga berdirinya Kesultanan Ottoman di bawah pimpinan Sultan Mehmed II. 

Cerita disampaikan dari sudut pandang kekaisaran Ottoman.

Negeri 5 Menara

Diadaptasi dari novel karya Anwar Fuadi, film ini mengisahkan enam santri dari berbagai daerah yang menimba ilmu di sebuah pesantren. Mereka memiliki impian besar untuk menjelajahi dunia. 

Dengan semangat dan ketekunan, mereka berjuang untuk menggapai cita-cita. Film ini merupakan bagian pertama dari trilogi yang dilanjutkan dengan Ranah 3 Warna dan Rantau 1 Muara.

Hafalan Shalat Delisa (2011)

Delisa adalah anak perempuan berusia enam tahun yang ceria dan bersemangat. Saat hendak mengucapkan hafalan salat di sekolah, bencana tsunami melanda kampung halamannya di Lok Nga, Aceh, pada tahun 2004.

Bencana itu merenggut nyawa ibu dan kakaknya, serta membuat salah satu kakinya harus diamputasi. Meskipun mengalami penderitaan berat, Delisa tetap tersenyum dan menjalani hidup dengan semangat. Cerita ini diadaptasi dari novel berjudul sama.

Joseph: The King of Dreams (2000)

Animasi ini menceritakan kisah Nabi Yusuf yang dikhianati oleh saudara-saudaranya karena rasa iri. Ia dijual sebagai budak dan menghadapi berbagai cobaan hidup.

Namun, berkat kebijaksanaan dan kesabarannya, Yusuf menjadi tokoh penting di kerajaan Mesir. Ketika akhirnya bertemu kembali dengan saudara-saudaranya, ia memilih untuk memaafkan mereka.

The Kite Runner (2007)

Film ini mengangkat kisah Amir, seorang anak dari keluarga berada di Kabul, Afghanistan, yang menyimpan penyesalan karena meninggalkan sahabatnya, Hasan.

Latar film mencakup berbagai peristiwa penting di Afghanistan, seperti kejatuhan monarki, invasi Uni Soviet, pengungsian besar-besaran ke luar negeri, hingga munculnya rezim Taliban. 

Film ini menghadirkan gambaran realistis tentang dinamika sosial-politik di negara tersebut.

Malcolm X (1992)

Sebuah film biografi tentang kehidupan tokoh aktivis Muslim Amerika, Malcolm X. Kisah dimulai dengan masa kecilnya, lalu masuk ke momen ketika ia dipenjara dan kemudian mengenal Islam pada dekade 1950-an.

Setelah bebas, ia menjadi pemimpin dalam gerakan Nation of Islam, menikah dengan Betty X, dan melaksanakan ibadah haji. Film ini juga menampilkan bagaimana akhirnya ia dibunuh pada tahun 1965.

Sang Kiai (2013)

Film ini mengisahkan perjuangan KH Hasyim Asy’ari, ulama besar pendiri Nahdlatul Ulama dari Jawa Timur, dalam menghadapi masa penjajahan. 

Sebagai tokoh penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, kisahnya penting diketahui generasi muda.

Film ini bahkan sempat diajukan sebagai wakil Indonesia untuk ajang Oscar setahun setelah dirilis.

Sang Pencerah (2010)

Jika Sang Kiai menceritakan tokoh di balik NU, film ini berfokus pada pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. 

Ia dikenal sebagai pembaharu Islam di Indonesia dan berjuang memperkenalkan pendidikan modern serta nilai-nilai keislaman yang lebih rasional dan terbuka.

The Jar: A Tale from the East (2001)

Film animasi ini mengangkat kisah nyata yang terjadi lebih dari 1400 tahun silam, pada awal perkembangan Islam. Cerita bermula dari sebuah keluarga miskin yang menemukan harta berharga dalam sebuah toples.

Mereka berusaha mengembalikannya kepada pemilik aslinya, namun dihalangi oleh seorang tetangga yang serakah. Film ini menyampaikan pesan tentang kejujuran dan keberanian dalam mempertahankan nilai-nilai kebaikan.

Wadjda (2012)

Film yang diproduksi bersama Arab Saudi dan Jerman ini mengangkat kisah seorang gadis bernama Wadjda yang tinggal di Riyadh. Setiap hari ia melewati sebuah toko yang menjual sepeda hijau yang sangat ia idamkan.

Ia ingin membuktikan dirinya kepada seorang teman laki-laki, namun ibunya melarang membeli sepeda karena dianggap tidak pantas bagi perempuan. 

Demi mewujudkan keinginannya, Wadjda mengikuti lomba membaca Al-Qur’an dengan harapan bisa membeli sepeda tersebut dari hadiahnya. Film ini memenangkan berbagai penghargaan internasional.

Sebagai penutup, deretan film untuk remaja dan anak-anak ini bisa menjadi tontonan bermakna yang menyenangkan sekaligus sarat pesan moral untuk tumbuh kembang mereka.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index