JAKARTA - Ketersediaan air bersih menjadi kebutuhan paling mendesak bagi masyarakat yang terdampak bencana alam.
Menyadari hal tersebut, Polri mengambil langkah nyata dengan menyalurkan bantuan sarana air bersih ke sejumlah wilayah di Pulau Sumatera yang terdampak banjir dan bencana alam lainnya.
Melalui Korps Brigade Mobil, bantuan difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar warga agar aktivitas harian dapat kembali berjalan. Distribusi ini menjadi bagian dari upaya pemulihan jangka menengah pascabencana.
Langkah tersebut sekaligus menunjukkan kehadiran negara di tengah masyarakat yang tengah menghadapi masa sulit. Polri menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pemulihan kehidupan sosial dan kesehatan warga.
Distribusi Tandon Air ke Wilayah Terdampak
Polri melalui Brimob menyalurkan tandon air bersih ke wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Bantuan tersebut dirancang untuk menjawab kebutuhan mendesak akan air layak konsumsi setelah bencana melanda.
Komandan Pasukan Brimob I Brigjen Pol. Anang Sumpena menjelaskan bahwa total tandon yang disalurkan mencapai 627 unit. Distribusi dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan masing-masing daerah.
Menurut keterangan yang diterima di Jakarta, sebagian besar bantuan diarahkan ke wilayah Aceh. Selain itu, Sumatera Utara dan Sumatera Barat juga menerima alokasi sesuai kondisi lapangan.
Penyaluran ini melibatkan koordinasi lintas satuan kepolisian. Tujuannya agar bantuan dapat tepat sasaran dan cepat dimanfaatkan oleh masyarakat terdampak.
Peran Polda dan Polres di Aceh
Di Provinsi Aceh, distribusi tandon air dilakukan melalui Polda Aceh bersama jajaran Polres. Wilayah sasaran meliputi Aceh Tamiang, Langsa, Aceh Timur, Aceh Utara, hingga kawasan tengah dan pesisir lainnya.
Keterlibatan Polres setempat mempermudah pendataan lokasi yang paling membutuhkan. Setiap wilayah diprioritaskan berdasarkan dampak bencana yang dialami masyarakat.
Salah satu lokasi pemasangan tandon berada di Kabupaten Aceh Tamiang. Tandon air ditempatkan di Gang Sayur, Dusun Subur, Desa Durian, Kecamatan Rantau.
Di lokasi tersebut, tandon berfungsi menampung air bersih dari sumur bor yang dibangun oleh Brimob. Fasilitas ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang bagi warga.
Gotong Royong dan Keterlibatan Warga
Proses pemasangan tandon air tidak hanya dilakukan oleh aparat. Personel Brimob bekerja bersama masyarakat setempat dalam suasana gotong royong.
Keterlibatan warga mencerminkan semangat kebersamaan dalam menghadapi dampak bencana. Selain mempercepat pemasangan, kebersamaan ini memperkuat rasa kepemilikan masyarakat terhadap fasilitas yang diberikan.
Bagi warga Desa Durian, keberadaan tandon air sangat membantu aktivitas sehari-hari. Pasokan air bersih yang stabil menjadi kebutuhan utama pascabanjir.
Warga menyampaikan bahwa sebelum adanya tandon, akses air bersih sangat terbatas. Kehadiran fasilitas ini membuat kebutuhan rumah tangga lebih mudah terpenuhi.
Komitmen Polri dalam Pemulihan Pascabencana
Brigjen Pol. Anang Sumpena menegaskan bahwa bantuan tandon air merupakan bentuk kepedulian Polri terhadap masyarakat. Langkah ini diambil untuk memastikan ketersediaan air bersih setelah bencana.
“Setelah banjir, kebutuhan air bersih menjadi prioritas utama masyarakat. Dengan adanya tandon air ini, kami berharap distribusi air bersih dapat lebih merata dan dimanfaatkan oleh warga dalam jangka panjang,” ucapnya.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa bantuan tidak hanya bersifat sementara. Polri berharap fasilitas yang diberikan dapat digunakan dalam jangka panjang.
Selain memenuhi kebutuhan dasar, ketersediaan air bersih juga penting untuk mencegah penyakit. Pascabencana, risiko gangguan kesehatan cenderung meningkat.
Oleh karena itu, Polri memandang penyediaan air bersih sebagai bagian dari upaya perlindungan kesehatan masyarakat. Bantuan ini melengkapi langkah penanganan bencana lainnya.
Respons Positif dari Masyarakat
Masyarakat penerima bantuan menyampaikan apresiasi atas langkah cepat Polri. Bantuan tersebut dinilai sangat membantu di tengah keterbatasan pasokan air.
Seorang warga Desa Durian mengungkapkan rasa terima kasihnya. Ia menyebut kesulitan air bersih menjadi masalah utama setelah banjir melanda.
“Sejak banjir, kami kesulitan mendapatkan air bersih. Kehadiran tandon air dari Brimob sangat membantu kebutuhan kami sehari-hari,” ucapnya.
Ungkapan tersebut mencerminkan dampak nyata dari bantuan yang diberikan. Air bersih menjadi faktor penting dalam memulihkan aktivitas masyarakat.
Respons positif ini menjadi dorongan bagi Polri untuk terus hadir dalam penanganan bencana. Kolaborasi antara aparat dan warga diharapkan terus terjaga.
Ke depan, Polri menyatakan akan terus memantau kondisi wilayah terdampak. Evaluasi dilakukan untuk memastikan fasilitas air bersih dapat berfungsi optimal.
Melalui langkah ini, Polri menegaskan perannya tidak hanya sebagai penjaga keamanan. Kehadiran Polri juga diwujudkan dalam bentuk kemanusiaan dan kepedulian sosial.
Distribusi tandon air bersih menjadi bukti nyata komitmen tersebut. Dengan dukungan semua pihak, pemulihan pascabencana di Sumatera diharapkan dapat berjalan lebih cepat dan berkelanjutan.A