Danantara Dinilai Siap Dorong Lonjakan Likuiditas Pasar Modal

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:40:36 WIB
Danantara Dinilai Siap Dorong Lonjakan Likuiditas Pasar Modal

JAKARTA - Di tengah kebutuhan mendesak untuk meningkatkan likuiditas dan memperdalam pasar modal nasional, keberadaan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia kembali menjadi sorotan. 

Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) menilai bahwa kehadiran lembaga investasi tersebut dapat menjadi solusi penting bagi stagnasi likuiditas, terutama pada saham-saham unggulan.

Direktur Eksekutif AEI Gilman Pradana menyampaikan bahwa meskipun kehadiran Danantara belum diumumkan secara resmi, respons pelaku pasar cenderung positif. Menurutnya, arus dana baru yang dibawa Danantara mampu menjadi energi tambahan bagi perdagangan saham dalam negeri.

“Cuma kalau kami di komunitas dan di pasar modal tentunya, kami sangat senang kalau Danantara memang membawa likuiditas,” ujar Gilman dalam BIG Conference 2025, Senin.

Gilman melihat ruang yang sangat besar bagi Danantara untuk memainkan peran strategis. Tidak hanya menjadi sumber dana baru, tetapi juga berpeluang menjadi jangkar IPO, penyedia likuiditas, hingga agen stabilisasi pasar.

Peran Kunci dalam IPO dan Stabilisasi Pasar

Dalam pandangan AEI, keberadaan Danantara dapat membantu memperkuat struktur pasar modal dari sisi penawaran dan permintaan. Salah satu potensi terbesar adalah kemampuannya menjadi anchor investor dalam proses initial public offering (IPO). Kehadiran anchor investor dianggap memberi sinyal stabilitas, memperkuat minat investor, sekaligus mengurangi risiko fluktuasi berlebihan.

Selain itu, Danantara disebut dapat mengambil peran stabilisasi pasar ketika volatilitas meningkat. Dana besar yang dikelola memungkinkan lembaga tersebut melakukan intervensi terukur untuk menjaga keseimbangan harga sehingga pergerakan saham tidak terlalu liar.

Peran sebagai liquidity provider juga dinilai sangat krusial. Dengan masuknya institusi yang memiliki kemampuan transaksi besar, spread harga dapat mengecil, transaksi menjadi lebih efisien, dan kenyamanan investor meningkat.

Gilman menilai bahwa peran-peran tersebut akan bersinergi dengan berbagai inisiatif regulator yang saat ini tengah berjalan. Ia menyebut sejumlah regulasi yang disiapkan otoritas, mulai dari rencana kenaikan aturan free float, regulasi terkait liquidity provider, hingga kebijakan untuk meningkatkan peran institusi di pasar modal.

Menurutnya, “Tentunya ini akan bisa di-boost juga kalau Danantara masuk. Ada juga yang terkait mungkin aturan yang terkait pengembangan produk baru.”

Dukungan Analis: Likuiditas Meningkat, Pasar Lebih Efisien

Analyst Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan, turut menegaskan pandangan serupa. Ia menjelaskan bahwa Danantara sebagai institusi penyedia likuiditas dapat menjaga keseimbangan antara suplai dan permintaan saham di pasar, terutama pada emiten berkapitalisasi besar yang pergerakannya mulai melambat.

Dengan intervensi likuiditas, spread harga diperkirakan menjadi lebih sempit. Kondisi ini dapat mengurangi volatilitas dan menjadikan pasar lebih efisien. Investor, baik individu maupun institusi, juga diyakini mendapat rasa aman lebih besar.

“Hal ini akan membuat spread harga lebih sempit, mengurangi volatilitas, dan menciptakan pasar yang lebih efisien sehingga memberi kenyamanan lebih besar bagi investor,” ujar Ekky kepada Bisnis.

Ia menambahkan bahwa masuknya Danantara akan memperkuat persepsi pelaku pasar, khususnya karena keberadaan investor institusi besar memberi sinyal stabilitas jangka panjang. Kehadiran Danantara juga berpotensi menjadi jangkar kepercayaan yang dibutuhkan untuk menjaga optimisme di tengah dinamika makroekonomi.

Lebih jauh, Ekky menilai langkah tersebut dapat menarik arus modal asing, terutama ketika kondisi fiskal dan ekonomi Indonesia berada dalam fase transisi. Menurutnya, pasar modal yang lebih dalam dan likuid akan menjadi daya tarik bagi investor global.

“Langkah ini positif bagi pendalaman pasar modal Indonesia dan bisa menjadi katalis penting untuk menarik capital inflow dalam jangka menengah, terutama di tengah kondisi makro dan fiskal yang sedang dalam transisi,” tuturnya.

Sinergi dengan Kebijakan Regulator dan Pengembangan Produk

Di sisi lain, kehadiran Danantara dianggap mampu mendukung langkah regulator yang ingin mempercepat perkembangan pasar modal. Berbagai aturan yang tengah disempurnakan diyakini akan lebih efektif apabila didukung oleh likuiditas yang memadai.

Kenaikan aturan free float dan kehadiran liquidity provider merupakan dua kebijakan penting yang dapat mengubah dinamika perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Dengan dukungan Danantara, pasar dinilai memiliki fondasi lebih kuat untuk menghadapi penyesuaian regulasi.

Selain itu, peluang pengembangan produk baru juga semakin terbuka. Keberadaan lembaga seperti Danantara mampu memfasilitasi investasi pada produk-produk baru yang selama ini belum maksimal terserap pasar. Instrumen berbasis aset, derivatif, hingga produk berbasis indeks diyakini menjadi fokus selanjutnya.

Secara keseluruhan, AEI menilai Danantara memiliki ruang strategis untuk memainkan peran menyeluruh dalam memperkuat struktur perdagangan, menggerakkan likuiditas, dan menciptakan stabilitas pasar modal dalam jangka panjang.

Terkini

5 Resep Kue Jadul Lezat untuk Nostalgia di Rumah

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:07:59 WIB

Teknik Memotong Kentang agar Kukusan Pulen dan Beraroma

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:07:56 WIB

Racikan Bumbu Bebek Goreng Empuk dan Gurih Rumahan

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:07:53 WIB