Chelsea Kalah di Italia, Atalanta Bangkit Lewat Dua Gol

Rabu, 10 Desember 2025 | 10:16:52 WIB
Chelsea Kalah di Italia, Atalanta Bangkit Lewat Dua Gol

JAKARTA - Chelsea kembali mengalami hasil mengecewakan saat bertandang ke markas Atalanta pada matchday 6 Liga Champions 2025/2026. 

Meski The Blues mampu memulai laga dengan percaya diri, kebangkitan Atalanta di babak kedua membuat Chelsea harus pulang tanpa poin dari New Balance Arena, Rabu dini hari WIB.

Tim tamu langsung tampil menekan dan berusaha menguasai tempo sejak menit awal. Jamie Gittens sempat dijatuhkan di area terlarang, tetapi wasit tetap melanjutkan permainan tanpa memberikan penalti pada Chelsea. Situasi itu membuat para pemain The Blues menunjukkan protes keras, namun keputusan tidak berubah.

Atalanta mencoba merespons lewat skema cepat dari sisi sayap. Peluang awal muncul dari sepakan Ademola Lookman pada menit ke-19, tetapi bola berhasil diblok barisan pertahanan Chelsea. Tak lama kemudian Marten de Roon melakukan percobaan tendangan jarak jauh, meski masih melambung tipis di atas mistar gawang.

Tekanan berbalik menguntungkan Chelsea ketika Joao Pedro akhirnya mampu memecah kebuntuan. Gol pertamanya sempat dianulir wasit karena dugaan offside. Namun, keputusan berubah setelah VAR memastikan bahwa posisinya masih onside. Gol sah pada menit ke-26 itu membuat Chelsea unggul 0-1 dan semakin percaya diri menguasai jalannya laga.

Interaksi kedua tim berlangsung intens hingga babak pertama berakhir. Atalanta mengandalkan crossing berbahaya dari sayap, sementara Chelsea berupaya mempertahankan ritme lewat umpan-umpan cepat dan pergerakan Pedro di kotak penalti. Namun, skor 0-1 tidak berubah sampai turun minum.

atalanta menemukan momentum di babak kedua

Memasuki babak kedua, Chelsea kembali berinisiatif melakukan serangan lebih dulu. Reece James melakukan tendangan voli keras, tetapi mampu diblok oleh pemain belakang Atalanta. Sementara itu, Lookman sempat mencetak gol, namun VAR menganulirnya karena offside lebih dulu terjadi.

Tuan rumah justru mampu menemukan momentumnya. Pada menit ke-55, Charles De Ketelaere melepaskan umpan silang matang ke dalam kotak penalti. Bola kemudian disundul Gianluca Scamacca secara presisi ke tengah gawang, membuat kedudukan berubah menjadi 1-1.

Gol tersebut menjadi titik balik yang memengaruhi jalan pertandingan. Atalanta semakin percaya diri dan mulai menguasai lini tengah. Tekanan yang mereka berikan membuat Chelsea kesulitan mempertahankan penguasaan bola secara efektif.

Serangan Atalanta semakin meningkat memasuki 15 menit terakhir. Peluang demi peluang tercipta hingga akhirnya gol kedua hadir pada menit ke-83. De Ketelaere memanfaatkan ruang kosong dan melepaskan tembakan yang sempat membentur pemain Chelsea sebelum berujung gol. Skor berubah menjadi 2-1 dan membuat New Balance Arena bergemuruh.

Chelsea tak menyerah begitu saja. Enzo Maresca melakukan beberapa pergantian pemain untuk menambah tenaga segar. Alejandro Garnacho serta Reece James memiliki kesempatan emas untuk menyamakan kedudukan. Namun, penampilan gemilang penjaga gawang Atalanta, Marco Carnesecchi, membuat peluang itu berakhir sia-sia.

Hingga peluit panjang dibunyikan, Atalanta mempertahankan keunggulan 2-1, sekaligus mengamankan posisi ketiga klasemen sementara dengan 13 poin.

statistik pertandingan yang memperlihatkan ketatnya duel

Pertandingan antara Atalanta dan Chelsea berlangsung dengan intensitas tinggi sejak awal. Statistik menunjukkan bahwa penguasaan bola hampir berimbang, yakni 49% untuk Atalanta dan 51% milik Chelsea. Kedua tim juga sama-sama mencatat lima tembakan tepat sasaran dari total percobaan mereka.

Atalanta melakukan 14 tembakan sepanjang laga, lebih banyak dibandingkan Chelsea yang hanya melepaskan 10 tembakan. Dari sisi pertahanan, The Blues melakukan 14 pelanggaran, sedangkan tuan rumah hanya enam kali melakukan pelanggaran.

Kartu kuning diterima satu pemain Chelsea, sementara Atalanta bermain relatif bersih tanpa satu pun kartu. Kedua tim juga mencatat jumlah tendangan sudut dan offside yang sama, yakni lima kali tendangan sudut dan satu kali offside.

Data ini menggambarkan bahwa pertandingan berlangsung sangat ketat. Namun, efektivitas Atalanta dalam memanfaatkan peluang di babak kedua menjadi faktor utama yang membedakan hasil akhir.

susunan pemain dan dinamika di lapangan

Atalanta turun dengan formasi 3-4-2-1 yang menekankan kekuatan sayap serta distribusi cepat dari lini tengah. Marco Carnesecchi tampil sebagai penjaga gawang, dengan trio Bek Odilon Kossounou, Lorenzo Bernasconi, dan Berat Djimsiti di lini belakang. Sementara Bellanova, Ederson, De Roon, dan Kolasinac menjadi motor di lini tengah. Kombinasi De Ketelaere, Lookman, dan Scamacca terbukti efektif terutama di babak kedua.

Chelsea menggunakan formasi 4-2-3-1. Robert Sanchez berada di bawah mistar, didukung Acheampong, Chalobah, Badiashile, dan Cucurella di posisi bertahan. Di lini tengah, James dan Caicedo menjadi pengatur tempo, sementara Pedro Neto, Enzo Fernandez, serta Gittens mendukung Joao Pedro sebagai ujung tombak.

Meskipun Chelsea mampu mencuri gol lebih dulu, tekanan Atalanta di babak kedua serta kecemerlangan De Ketelaere menjadi pembeda signifikan. Kekalahan ini menahan Chelsea di urutan ke-11 klasemen dengan 10 poin, sehingga mereka wajib meraih kemenangan di laga terakhir untuk menjaga peluang lolos dari fase grup.

Terkini

5 Resep Kue Jadul Lezat untuk Nostalgia di Rumah

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:07:59 WIB

Teknik Memotong Kentang agar Kukusan Pulen dan Beraroma

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:07:56 WIB

Racikan Bumbu Bebek Goreng Empuk dan Gurih Rumahan

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:07:53 WIB