JAKARTA - Alih-alih memulai dengan pujian Xabi Alonso, artikel dibuka dari gambaran mengenai transformasi Real Madrid yang kini bertumpu pada mesin gol baru, Kylian Mbappe.
Fokus awal diarahkan pada perubahan dinamika tim dan bagaimana Mbappe menjadi pusat dari ambisi Real Madrid musim ini. Pujian Alonso kemudian masuk sebagai penguat konteks, bukan sebagai pembuka.
Era Baru Los Blancos: Mbappe Jadi Poros Serangan Madrid
Real Madrid memasuki fase baru dalam proyek jangka panjang mereka dengan Kylian Mbappe sebagai pusat kekuatan serangan. Musim ini, penyerang Prancis tersebut tidak hanya memimpin lini depan, tetapi juga menjadi simbol ambisi klub dalam menavigasi kompetisi domestik dan Eropa.
Performa Mbappe membuat Madrid tampil semakin berbahaya. Sepanjang 2025, ia telah mencetak 55 gol untuk Los Blancos. Catatan fenomenal itu menempatkannya hanya terpaut empat gol dari rekor Cristiano Ronaldo sebagai pencetak gol terbanyak klub dalam satu tahun kalender.
Pujian pun datang dari pelatih Real Madrid, Xabi Alonso, yang menilai Mbappe bukan hanya sekadar produktif, tetapi juga membawa mental juara.
Langkah Mbappe Menuju Rekor Ronaldo
Mbappe tampil konsisten di La Liga maupun Liga Champions. Hingga pekan ini, ia telah menorehkan sembilan gol dalam lima pertandingan Liga Champions—angka yang mempertegas ketajamannya di kompetisi tertinggi Eropa.
Madrid masih memiliki sejumlah laga penting sebelum pergantian tahun. Pertemuan kontra Manchester City, Alaves, dan Sevilla akan menjadi panggung krusial bagi Mbappe untuk mengejar empat gol yang tersisa guna menyamai rekor Cristiano Ronaldo.
Setiap pertandingan kini memiliki nilai ganda bagi Mbappe: bukan hanya upaya memperkuat posisi Madrid di klasemen, tetapi juga kesempatan menuliskan namanya dalam sejarah klub.
“Kylian sedang menuju sejarah di Real Madrid seperti yang pernah dilakukan Cristiano. Bukan hanya karena perannya yang penting di tim, tetapi juga karena ambisi dan jumlah gol yang ia cetak,” ujar Xabi Alonso.
Alonso juga menegaskan kontribusi non-teknis sang bintang. “Kylian termasuk salah satu pemain pilihan. Ia memiliki keinginan untuk tidak sekadar tampil baik, tetapi juga memberi pengaruh positif bagi rekan setimnya,” tambahnya.
Tantangan Berat: Jadwal Padat dan Krisis Pemain
Momentum Madrid dalam mengejar trofi dan rekor menghadapi ujian dari jadwal padat. Selain itu, cedera di sektor pertahanan menambah daftar tantangan bagi Xabi Alonso. Real Madrid tengah mengalami krisis di posisi bek kanan.
Trent Alexander-Arnold mengalami cedera dan belum dapat bermain. Dani Carvajal pun dipastikan belum siap kembali memperkuat skuad. Kondisi ini memaksa Alonso mencari solusi cepat menjelang rangkaian laga penting.
Federico Valverde dipertimbangkan sebagai alternatif sementara. Gelandang Uruguay itu dinilai fleksibel dan mampu menjalankan peran apapun demi kepentingan tim.
“Kami masih menilai keputusan yang akan diambil, tetapi ada opsi lain. Fede selalu mengutamakan kepentingan tim dan tampil di level tinggi di posisi tersebut,” ujar Alonso.
“Ia pemain yang sangat murah hati dan ingin selalu membantu tim serta lambang klub. Memilikinya adalah sebuah keistimewaan,” lanjut sang pelatih.
Madrid Jaga Performa, Mbappe Jaga Fokus
Di tengah tekanan dan sorotan, Real Madrid berusaha menjaga stabilitas performa dengan memaksimalkan kualitas para pemainnya. Mbappe, sebagai mesin gol utama, menjadi penentu arah permainan Madrid musim ini.
Kesempatan untuk mengejar rekor gol Cristiano Ronaldo menjadi motivasi tambahan, namun fokus utama tetap pada kontribusi untuk tim. Dengan jadwal yang padat dan tantangan yang menanti, konsistensi Mbappe akan sangat menentukan perjalanan Madrid menuju akhir tahun.
Fans menantikan apakah Mbappe mampu menorehkan sejarah sebagai pemain kedua setelah Ronaldo yang mencapai angka gol fantastis tersebut. Apapun hasilnya, musim ini telah menunjukkan bahwa Real Madrid benar-benar memasuki era baru dengan Mbappe sebagai pusat kejayaan.