KEEN Perkuat Arah Ekspansi Lewat Proyek PLTS Tobelo 10 MW

Jumat, 05 Desember 2025 | 09:41:41 WIB
KEEN Perkuat Arah Ekspansi Lewat Proyek PLTS Tobelo 10 MW

JAKARTA - Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Tobelo di Halmahera Utara menandai tahap penting dalam strategi pengembangan PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN). 

Setelah memenangkan tender pengadaan listrik IPP PLTS Photovoltaic Tobelo dari PLN, perusahaan menempatkan proyek ini sebagai pijakan baru untuk memperbesar kontribusi di sektor energi terbarukan.

Dengan kapasitas 10 MW yang dipadukan dengan sistem baterai 8,4 MWh, proyek tersebut direncanakan mulai digarap pada kuartal II/2026. Lokasinya berada di Kecamatan Tobelo Utara, kawasan yang strategis sebagai pusat pertumbuhan energi bersih di Maluku Utara.

Direktur Keuangan KEEN, Giat Widjaja, menegaskan bahwa proyek PLTS Tobelo menjadi tonggak penting karena merupakan proyek pertama perseroan yang akan memiliki Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PPA) dengan PLN. Proyek ini sekaligus menjadi pembuka jalan bagi peluang yang lebih luas.

“Dengan dimilikinya footprint KEEN sebagai pengembang PLTS, perseroan optimistis dapat meraih lebih banyak peluang dalam tender-tender PLTS di masa mendatang, serta terus memperluas pengembangan usaha ke jenis energi baru terbarukan (EBT) dari sumber lainnya,” ujar Giat.

Jadwal Konstruksi dan Proyeksi Produksi Energi

Dalam rencana konstruksi, pengerjaan PLTS Tobelo akan dimulai pada kuartal II/2026 dengan masa pembangunan diperkirakan 18 bulan. Bila sesuai jadwal dan memasuki tahap operasi komersial, pembangkit ini diharapkan mampu menambah produksi listrik KEEN sekitar 20,4 GWh setiap tahun.

Peningkatan kapasitas produksi tersebut memperlihatkan bagaimana KEEN menempatkan proyek Tobelo sebagai salah satu bagian dari peta besar pengembangan energi terbarukan perusahaan. Selain PLTS Tobelo, KEEN juga tengah mengikuti sejumlah tender proyek IPP lainnya di berbagai wilayah Indonesia.

Total kapasitas tender yang saat ini diikuti mencapai 180 MW, mencakup berbagai jenis EBT. Manajemen KEEN menyatakan optimismenya dalam menghadapi kompetisi tender tersebut, mengingat rekam jejak perusahaan yang dinilai solid dalam pengembangan dan penyelesaian proyek energi bersih.

Jika target tender berhasil diraih, kontribusi KEEN terhadap bauran energi nasional dipastikan kian besar, sejalan dengan kebutuhan percepatan adopsi energi terbarukan secara nasional.

Target Ambisius 2025 dan Ekspansi Jangka Panjang

Berdasarkan catatan Bisnis, KEEN mematok target pertumbuhan laba pada tahun 2025, bersamaan dengan perluasan proyek jangka panjang. Direktur Utama KEEN, Wilson Maknawi, menyampaikan bahwa perusahaan menargetkan pendapatan US$34,96 juta dan laba tahun berjalan US$16,20 juta.

Dari sisi produksi, KEEN berharap pembangkit yang beroperasi dapat menghasilkan listrik hingga 339,90 GWh pada 2025. Di tahun yang sama, perseroan juga menyiapkan belanja modal dan investasi senilai US$14,16 juta guna memperkuat perkembangan proyek-proyek EBT.

Wilson menegaskan bahwa KEEN tidak hanya fokus pada PLTA, tetapi juga memperluas keterlibatan ke proyek PLTS dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Pemerintah melalui RUPTL 2025–2034 telah menetapkan porsi EBT mencapai 61%, sehingga peluang pengembangan sektor energi bersih semakin terbuka.

“Sejalan dengan kebutuhan EBT yang semakin besar, maka kami akan terus mencari peluang untuk memaksimalkan potensi sehingga dapat membantu mendukung target Pemerintah dalam mempersiapkan ekonomi rendah karbon,” jelas Wilson dalam Paparan Publik, Kamis (5/6/2025).

Pipeline Besar KEEN untuk Energi Masa Depan

Dalam skema jangka panjang, KEEN telah menyiapkan pipeline proyek EBT hingga 650 MW. Target tersebut mencakup berbagai sumber energi bersih, mulai dari tenaga air, angin, hingga tenaga surya.

Untuk sektor hydro, baik PLTA maupun PLTm, KEEN menargetkan pengembangan proyek hingga 250 MW. Di sektor tenaga angin, dua PLTB direncanakan dikembangkan di Sulawesi Selatan, masing-masing berkapasitas 62,5 MW dan 100 MW.

Tak hanya itu, KEEN juga merencanakan pengembangan beberapa Solar PV dengan kapasitas lebih dari 60 MW, serta pembangkit biomasa atau biogas total 20 MW. Semua ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendiversifikasi sumber energi bersih.

“Di dalam pipeline, kami menargetkan dapat mengembangkan aset EBT hingga 650 MW. Saat ini, KEEN juga tengah mengikuti proses tender dengan total kapasitas lebih dari 206 MW, dengan perincian PLTA 180 MW dan PLTS 26 MW,” ujar Wilson.

Dengan kesiapan pipeline yang luas, KEEN berharap dapat membantu PLN mencapai target porsi EBT nasional melalui pengembangan aset energi terbarukan yang lebih massif. Hal ini juga memperkuat posisi KEEN sebagai salah satu pemimpin di sektor energi bersih Indonesia.

Dari Tobelo ke Arah Ekspansi Nasional

Proyek PLTS Tobelo bukan sekadar pembangkit baru bagi KEEN, tetapi menjadi gerbang menuju ekspansi energi terbarukan yang lebih agresif. Dengan dukungan PLN dan kesiapan pipeline besar, KEEN berada pada jalur yang kuat untuk memperluas perannya dalam transisi energi nasional.

Melalui PLTS berkapasitas 10 MW dan baterai 8,4 MWh yang segera dibangun, KEEN mempertegas komitmennya untuk terus bergerak menghadirkan energi bersih, efisien, dan berkelanjutan bagi masa depan Indonesia.

Terkini

Mitratel Fokus Pulihkan Ribuan Titik Jaringan Sumatra

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:27:48 WIB

Wings Air Buka Tiga Rute Baru dari Bandung 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:27:47 WIB

KM Sinabung Pelni Desember 2025: Rute dan Tiket Lengkap

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:27:44 WIB

Sugar Co Ambil Alih Tiga Pabrik Gula Milik ID FOOD

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:27:39 WIB

Jadwal DAMRI Jogja ke Bandara YIA, Tiket dan Rute Lengkap

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:27:30 WIB