JAKARTA - PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) memutuskan membagikan dividen interim senilai 30 juta dolar AS atau sekitar Rp 499,93 miliar untuk tahun buku 2025.
Keputusan ini diambil melalui rapat direksi dan dewan komisaris pada 1 Desember 2025.
Pembayaran dividen interim ini menjadi bukti kinerja positif ARCI hingga kuartal III-2025, seiring perusahaan berhasil membalikkan kondisi rugi tahun sebelumnya menjadi laba bersih 70,47 juta dolar AS. Saldo laba ditahan tercatat 233,11 juta dolar AS dengan total ekuitas 343,95 juta dolar AS.
Jadwal Pembayaran Dividen ARCI
Manajemen ARCI menetapkan jadwal pembagian dividen interim sebagai berikut:
Cum dividen pasar reguler & negosiasi: 10 Desember 2025
Ex dividen pasar reguler & negosiasi: 11 Desember 2025
Cum dividen pasar tunai: 12 Desember 2025
Ex dividen pasar tunai: 15 Desember 2025
Daftar Pemegang Saham (DPS): 12 Desember 2025
Pembayaran dividen: 16 Desember 2025
Sekretaris Perusahaan ARCI, Hidayat Dwiputro Sulaksono, menyatakan bahwa nilai dividen per saham belum dirinci, namun tetap mengacu pada laporan keuangan per 30 September 2025.
Kinerja Kuartal III-2025 Mendorong Dividen
Hingga kuartal III-2025, ARCI membukukan laba bersih 71 juta dolar AS, berbalik dari rugi 4 juta dolar AS pada periode sama tahun sebelumnya. Investor Relation ARCI, Fredric, menekankan bahwa peningkatan produksi dan penjualan emas dari tambang utama di Sulawesi Utara menjadi faktor utama.
Produksi emas perusahaan mencapai 90.000 ons (koz), naik 23 persen dibandingkan 73 koz pada kuartal III-2024. Fredric menambahkan, stabilitas operasional dan program efisiensi di fasilitas pengolahan turut mendukung capaian tersebut.
Selain itu, tren kenaikan harga emas dunia memberikan keuntungan tambahan, memperkuat posisi keuangan ARCI. Fredric menyebut bahwa pencapaian tahun ini merupakan hasil kerja keras tim selama tiga tahun terakhir dalam mendorong perbaikan berkelanjutan, termasuk pengembangan program underground mining.
Ekspansi ke Energi Panas Bumi
ARCI juga memperluas portofolio ke sektor energi panas bumi melalui PT Toka Tindung Geothermal (TTG), perusahaan patungan dengan Ormat Geothermal Indonesia. Proyek ini telah memperoleh Izin Panas Bumi dan masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).
TTG menargetkan pembangunan PLTP berkapasitas 40 MW di wilayah Toka Tindung, Sulawesi Utara.
Proyek ini mendapat dukungan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) melalui program Geothermal Resource Risk Mitigation (GREM) bekerja sama dengan World Bank, yang membantu percepatan eksplorasi dan penguatan infrastruktur energi bersih.
Fredric menegaskan bahwa manajemen berkomitmen untuk meningkatkan produksi 25 persen, memperbaiki gold grade dan gold recovery, serta mengembangkan proyek underground dan eksplorasi. Hingga Oktober 2025, volume produksi ARCI telah melampaui 100 koz, lebih tinggi dibandingkan total produksi sepanjang 2024.
Dividen sebagai Bukti Pertumbuhan dan Kepercayaan Investor
Pembagian dividen interim ARCI menjadi indikator kepercayaan perusahaan terhadap prospek bisnis dan stabilitas keuangan. Investor dapat memanfaatkan momentum ini sebagai sinyal kesehatan perusahaan di tengah fluktuasi harga emas dunia.
Fredric menambahkan, strategi pengembangan tambang dan ekspansi energi panas bumi menunjukkan ARCI tidak hanya fokus pada produksi emas, tetapi juga mendorong diversifikasi portofolio untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang.
Dengan dividen yang akan dibayarkan pertengahan Desember 2025, ARCI sekaligus menunjukkan komitmen kepada pemegang saham, sambil menyiapkan inisiatif baru di sektor pertambangan dan energi bersih.