JAKARTA - Performa Erling Haaland kembali menjadi pusat perhatian setelah penyerang Manchester City itu menambah catatan bersejarah dalam kariernya di Liga Inggris.
Gol cepatnya ke gawang Fulham bukan hanya membuka kemenangan dramatis 5-4 di Craven Cottage, tetapi juga mengantar dirinya ke tonggak baru yang menegaskan reputasinya sebagai salah satu penyerang paling produktif era modern.
Kemenangan City di laga yang berlangsung pada Rabu itu sekaligus menjaga tekanan mereka di papan atas, membuat persaingan dengan Arsenal semakin ketat. Dengan mengoleksi 28 poin dari 14 pertandingan, City kini hanya berjarak dua angka dari The Gunners yang baru bermain 13 kali.
rekor gol haaland yang kembali melesat
Gol Haaland lahir pada menit ke-17 melalui penyelesaian jarak dekat. Tambahan satu gol itu membuat koleksinya di Premier League resmi menembus angka 100 dari hanya 111 pertandingan. Pencapaian ini menobatkannya sebagai pemain tercepat yang mencapai angka tersebut sepanjang sejarah liga.
Catatan itu melampaui rekor legenda Inggris, Alan Shearer, yang membutuhkan 124 laga untuk mencapai 100 gol. Artinya, Haaland unggul 13 pertandingan lebih cepat, sebuah selisih yang menegaskan betapa eksplosifnya penyerang asal Norwegia tersebut sejak menjejakkan kaki di Inggris.
Di tengah tekanan dan ekspektasi tinggi, ketajaman Haaland tidak menunjukkan tanda-tanda meredup. Sejak debutnya, ia terus menciptakan standar baru bagi dirinya sendiri—dan bagi para penyerang lain di liga tertinggi Inggris itu.
city unggul jauh sebelum fulham bangkit
Manchester City sebenarnya sempat tampil dominan dan unggul 5-1 bahkan sebelum laga memasuki satu jam. Setelah gol pembuka Haaland, tiga gol tambahan hadir lewat Tijani Reijnders, dua gol Phil Foden, serta gol bunuh diri Sander Berge. Fulham hanya mampu membalas satu lewat tandukan Emile Smith-Rowe di babak pertama.
Namun pertandingan berubah drastis begitu babak kedua dimulai. Fulham menemukan ritme permainan dan mulai menekan balik pertahanan City yang sebelumnya terlihat begitu solid. Alex Iwobi membuka kebangkitan melalui tembakan melengkung dari luar kotak penalti, membawa tuan rumah memperkecil kedudukan.
Momentum itu berlanjut ketika Samuel Chukwueze mencetak dua gol hanya dalam enam menit. Intensitas laga melonjak, dan City yang sempat nyaman dengan keunggulan besar dipaksa bekerja keras mempertahankan keunggulan mereka.
Drama kemudian mencapai titik tertinggi pada masa injury time. Josh King hampir menyamakan kedudukan, namun Josko Gvardiol melakukan penyelamatan krusial di garis gawang, memastikan tiga poin tetap menjadi milik The Citizens hingga peluit akhir berbunyi.
perjalanan haaland melampaui nama-nama besar
Dengan catatan 100 gol dalam 111 pertandingan, Haaland kini resmi mengungguli sederet striker besar yang mencatatkan rekor serupa. Rekor Alan Shearer menjadi salah satu yang berhasil ia lewati, namun legenda Inggris itu masih memegang status sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa dengan 260 gol dari 441 laga.
Shearer juga tetap berada jauh di atas para pesaingnya, termasuk Wayne Rooney yang menempati posisi kedua dengan 208 gol, serta Harry Kane yang mengumpulkan 191 gol sebelum hijrah dari Premier League.
Sementara itu, rekor pencetak 100 gol tercepat kini dipimpin oleh Haaland, diikuti oleh beberapa penyerang terbaik dalam sejarah kompetisi, yakni:
Erling Haaland – 111 pertandingan
Alan Shearer – 124 pertandingan
Harry Kane – 141 pertandingan
Sergio Agüero – 147 pertandingan
Thierry Henry – 160 pertandingan
Deretan nama tersebut menunjukkan bagaimana Haaland kini berada dalam daftar elite penyerang sepanjang masa—bahkan di usia yang masih sangat muda.
rekap dan tren baru dari rectory premier league
Di luar pencapaian individu Haaland, kemenangan atas Fulham turut mengangkat moral Manchester City dalam upaya mereka mengejar puncak klasemen. Selain itu, hasil ini memperlihatkan kembali bahwa Premier League musim ini menyajikan dinamika yang sulit diprediksi.
City memang unggul jauh di awal laga, namun kebangkitan late-game Fulham menunjukkan bahwa persaingan tidak pernah berakhir sebelum peluit terakhir berbunyi. Bagi Pep Guardiola, laga ini menjadi pengingat bahwa konsentrasi penuh sepanjang pertandingan sangat diperlukan, terutama saat lawan mulai memperoleh momentum.
Pertandingan dramatis tersebut juga memberikan gambaran bahwa Man City masih memiliki ruang untuk evaluasi, terutama pada ketahanan lini belakang. Namun secara keseluruhan, sorotan tetap tertuju pada Haaland yang kembali menulis sejarah.
Pencapaiannya dalam menembus 100 gol bukan hanya sekadar statistik, tetapi sebuah refleksi dari kualitas, konsistensi, serta mentalitas kompetitif yang membuatnya berada di level berbeda dibandingkan banyak striker lain.