JAKARTA - Mencetak hat-trick di pertandingan kompetitif selalu menghadirkan kebanggaan tersendiri bagi seorang penyerang.
Tidak hanya menunjukkan ketajaman, tetapi juga kemampuan untuk mengontrol jalannya pertandingan melalui kontribusi yang menentukan. Di tengah ketatnya persaingan liga-liga elite Eropa, torehan tiga gol dalam satu laga menjadi bukti kualitas pemain yang benar-benar berada di level tertinggi.
Hanya segelintir pemain yang mampu menjadikan hat-trick sebagai bagian dari identitas mereka. Mereka tidak hanya mencetak gol, melainkan terus melakukannya dalam frekuensi yang sulit ditandingi oleh pemain lain di generasi yang sama maupun sesudahnya.
Sepanjang sejarah, sejumlah penyerang telah menorehkan rangkaian hat-trick yang mengesankan. Catatan mereka bukan hanya menghibur penonton, tetapi juga menciptakan tonggak sejarah yang terus dikenang hingga sekarang.
Berikut daftar lengkap sepuluh pemain dengan koleksi hat-trick terbanyak di liga top Eropa, yang mencerminkan dominasinya dari masa ke masa.
sergio aguero dan awal daftar elit
Sergio Aguero menjadi bagian penting dari kebangkitan Manchester City sebagai kekuatan baru Liga Inggris. Gol dramatisnya pada tahun 2012 masih menjadi salah satu momen paling ikonik dalam sejarah Premier League dan membuat namanya semakin mengakar sebagai legenda klub.
Aguero mencetak 260 gol dalam 390 pertandingan untuk City, sebuah capaian yang menempatkannya sebagai salah satu penyerang paling subur sepanjang era modern. Ia tetap tampil konsisten sejak musim pertamanya di Inggris dan menjadikan ketajaman sebagai ciri khasnya.
Selama memperkuat Manchester City, Aguero menorehkan 12 hat-trick di Premier League, yang sempat menjadi rekor di kompetisi tersebut. Hat-trick terakhirnya terjadi saat menghadapi Aston Villa pada musim 2019/2020.
Di luar Inggris, Aguero juga mencetak satu hat-trick di La Liga ketika masih berseragam Atletico Madrid. Total, ia mengumpulkan 13 hat-trick sepanjang kariernya di liga top Eropa.
revelli, meazza, dan warisan lama sepak bola eropa
Herve Revelli menjadi bintang Saint Etienne pada era 1960-an hingga 1970-an. Pada masa ketika klub tersebut mendominasi sepak bola Prancis, Revelli turut mempersembahkan tujuh gelar Ligue 1 selama dua periode kariernya yang penuh kontribusi besar.
Total, Revelli mencetak 272 gol sepanjang karier profesionalnya, termasuk 216 gol di Ligue 1. Ia membukukan 14 hat-trick dari 389 pertandingan di kasta tertinggi. Meski tak pernah memperkuat tim nasional Prancis, rekornya tetap menjadi salah satu yang paling dihormati hingga kini.
Dari Italia, Giuseppe Meazza tampil sebagai legenda yang namanya diabadikan sebagai nama stadion yang kini ditempati Inter Milan dan AC Milan. Ia mencetak 284 gol dalam 409 pertandingan untuk Inter dan total 15 hat-trick di Serie A. Meazza bahkan mampu menembus 100 gol Serie A pada usia 23 tahun, sebuah pencapaian luar biasa untuk pemain muda di eranya.
Warisan Meazza bertahan hingga sekarang sebagai salah satu pencetak hat-trick terbanyak yang pernah dimiliki Italia. Rekornya masih menjadi standar bagi para penyerang Serie A generasi baru.
Gunnar Nordahl dari Swedia juga menjadi sosok fenomenal yang memberikan warna besar di Serie A. Mengawali karier bersama AC Milan sejak 1949, Nordahl meraih dua gelar Serie A serta lima gelar pencetak gol terbanyak. Dari 225 golnya di Serie A, ia mencatatkan 17 hat-trick yang hingga kini masih belum tersentuh selama lebih dari lima dekade.
lewandowski hingga zarra: dominasi generasi penerus
Robert Lewandowski menjadi pemain aktif dengan jumlah hat-trick tinggi di liga elite Eropa. Ia tampil luar biasa bersama Borussia Dortmund sebelum mencapai masa keemasan bersama Bayern Munich. Dengan 312 gol di Bundesliga, ia tercatat sebagai salah satu mesin gol paling mematikan dalam sejarah liga Jerman.
Lewandowski menorehkan 16 hat-trick di Bundesliga, sebagian besar bersama Bayern. Setelah hengkang ke Barcelona, ia menambah empat hat-trick di La Liga. Total koleksinya mencapai 20 hat-trick di lima liga top Eropa.
Thadee Cisowski, meski tidak banyak meraih trofi besar, tetap dikenang sebagai salah satu penyerang paling konsisten Ligue 1. Bermain untuk Metz dan RC Paris, ia mencatat 206 gol dan mengoleksi 22 hat-trick. Rekor tersebut bertahan lebih dari enam dekade, menunjukkan betapa istimewa ketajamannya.
Legenda Spanyol, Telmo Zarra, juga memiliki catatan luar biasa dengan mencetak 23 hat-trick di La Liga. Ia menghabiskan sebagian besar kariernya bersama Athletic Bilbao dan mencetak 251 gol dalam 277 laga. Nama Zarra bahkan diabadikan sebagai trofi khusus pencetak gol terbanyak pemain lokal di La Liga—sebuah kehormatan yang menegaskan statusnya sebagai salah satu ikon terbesar Spanyol.
muller, messi, dan ronaldo sebagai penguasa puncak
Memasuki tiga besar, Gerd Muller tampil sebagai simbol ketajaman Jerman. Striker Bayern Munich ini mengoleksi 365 gol di Bundesliga, sebuah rekor yang masih bertahan hingga kini. Selama kariernya, Muller mencatatkan 32 hat-trick—termasuk lima hat-trick dalam satu musim 1971/1972.
Lionel Messi berada di posisi kedua dengan koleksi 36 hat-trick. Sebagai ikon Barcelona, Messi mencetak 474 gol di La Liga dan menjadi salah satu pemain paling produktif sepanjang sejarah kompetisi tersebut. Pada musim 2011/2012, ia mencetak delapan hat-trick yang menjadi salah satu musim tersubur dalam sejarah sepak bola.
Di puncak daftar, Cristiano Ronaldo berdiri sebagai pemain dengan hat-trick terbanyak sepanjang sejarah liga elite Eropa dengan 39 torehan.
Ia mencetak tiga hat-trick bersama Manchester United di Premier League, namun masa paling suburnya terjadi saat membela Real Madrid dengan 34 hat-trick di La Liga. Dua lainnya ia catatkan bersama Juventus di Serie A.
Dominasi Ronaldo sebagai pencetak hat-trick terbanyak menjadi bukti kualitasnya sebagai salah satu penyerang terbaik di dunia. Pencapaiannya tetap menjadi tolok ukur bagi generasi pemain berikutnya.