JAKARTA - Pada pertandingan Serie A yang berlangsung Selasa dini hari WIB, kiper Timnas Indonesia itu tampil bak tembok berjalan saat Cremonese menundukkan Bologna dengan skor 3-1 di Stadion Renato Dall'Ara.
Penampilan luar biasanya membuat pertandingan ini tak hanya dikenang karena jumlah gol, tetapi juga karena ketangguhan seorang Emil Audero. Dengan tujuh penyelamatan krusial, ia menjadi figur yang mematahkan harapan Bologna untuk bangkit.
Statistik menunjukkan betapa dominannya Emil sepanjang laga. Bologna yang tampil agresif dibuat frustrasi oleh reaksi cepat dan refleks kuat kiper berdarah Mataram tersebut. Tidak heran jika namanya kembali menjadi sorotan publik sepak bola Italia.
Hujan Gol dan Dominasi Cremonese
Meski bertindak sebagai tim tamu, Cremonese menunjukkan permainan agresif sejak menit awal. Lini tengah mereka mampu mendikte ritme permainan dan menciptakan sejumlah peluang matang.
Gol pembuka akhirnya hadir pada menit ke-30 melalui Martin Payero. Menerima umpan terobosan Matteo Bianchetti, Payero menuntaskannya dengan sepakan terukur yang membuat stadion sempat terdiam.
Empat menit kemudian, sang veteran Jamie Vardy menggandakan keunggulan. Ia memanfaatkan ruang kosong di pertahanan Bologna untuk menyambar bola dan mengubah skor menjadi 2-0.
Bologna sebenarnya sempat menipiskan jarak jelang turun minum. Riccardo Orsolini mengeksekusi penalti dengan baik ke arah gawang Emil. Namun, itu menjadi satu-satunya cara bagi tuan rumah untuk menembus pertahanan sang kiper.
Babak pertama berakhir dengan tensi tinggi, tetapi Cremonese tetap menjaga kontrol dan efektivitas permainan.
Aksi Heroik Emil Audero di Babak Kedua
Memasuki babak kedua, Bologna tampil lebih agresif. Serangan demi serangan diarahkan ke kotak penalti Cremonese, namun semuanya berujung pada sosok yang sama: Emil Audero.
Sementara Vardy mencatat gol keduanya di pertandingan ini, sorotan justru lebih mengarah pada Emil yang tampil begitu stabil dalam tekanan. Refleksnya benar-benar menjadi pembeda antara kemenangan dan potensi kebangkitan tuan rumah.
Gawang Cremonese tetap steril dari gol open play. Satu-satunya noda memang datang dari penalti di babak pertama, namun secara keseluruhan Emil mampu mengunci pergerakan lini serang Bologna.
Puncak aksi heroiknya terjadi pada menit ke-82. Bologna sedang gencar mengejar gol penyama kedudukan, tetapi Emil mematahkan peluang emas Santiago Castro dari jarak sangat dekat. Penyelamatan itu menjadi momentum penting yang memutus asa tuan rumah.
Di momen-momen krusial inilah Emil membuktikan kelasnya—tenang, cepat, dan konsisten.
Rating Tinggi dan Jejak Konsistensi Emil Audero
Performa luar biasa tersebut tidak hanya terlihat dari jalannya pertandingan, tetapi juga tercermin dalam data statistik.
Situs Fotmob memberikan rating fantastis 8,1 kepada Emil, menjadikannya salah satu pemain terbaik dalam laga tersebut.
Selain tujuh penyelamatan, Emil juga mencatatkan 13 recoveries. Distribusinya dari belakang cukup aktif dengan total 63 sentuhan bola, menunjukkan peran besarnya dalam membangun serangan Cremonese.
Konsistensinya pun semakin terlihat dari catatan musim ini. Dari sembilan laga di Serie A 2025/2026, Emil mencatatkan rata-rata rating 7,24—angka yang menempatkannya sebagai salah satu kiper dengan performa terbaik di liga.
Penampilan ini sekaligus memperkuat posisinya sebagai kiper Timnas Indonesia yang terus naik level. Dengan performa yang kian matang, sorotan publik Eropa pun diperkirakan akan semakin mengarah padanya.