IHSG Menguat 0,47 Persen, Saham BBNI Jadi Sorotan Investor

Selasa, 02 Desember 2025 | 09:38:51 WIB
IHSG Menguat 0,47 Persen, Saham BBNI Jadi Sorotan Investor

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Senin, 1 Desember 2025, berhasil bertahan di zona hijau dengan posisi 8.548,78, atau menguat 0,47 persen dari penutupan sebelumnya. 

Kenaikan ini didorong oleh optimisme pelaku pasar terhadap perkembangan suku bunga Amerika Serikat dan kinerja beberapa saham unggulan.

Indeks LQ45 juga mengikuti tren positif dengan penambahan 0,64 persen ke posisi 851,13. Mayoritas saham acuan mencatat penguatan, menandakan adanya sentimen positif di pasar domestik dan regional.

Sentimen Global dan Regional

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menyatakan IHSG menguat seiring optimisme pasar terkait kemungkinan penurunan suku bunga The Fed pekan depan. Berdasarkan CME Fedwatch, probabilitas pemangkasan suku bunga sebesar 87,4 persen pada 10 Desember 2025.

Namun, tren kenaikan terbatas karena aktivitas manufaktur di Asia seperti Jepang, China, Korea Selatan, dan Taiwan masih menunjukkan kontraksi. Kondisi ini mencerminkan negosiasi tarif perdagangan AS belum sepenuhnya menopang pemulihan ekonomi kawasan.

Kinerja Sektor Dalam Negeri

Di dalam negeri, Indeks PMI Manufaktur S&P Global Indonesia naik menjadi 53,3 pada November 2025 dari 51,2 bulan sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan oleh lonjakan pesanan baru dan volume produksi, menandakan ekspansi sektor manufaktur.

BPS melaporkan neraca perdagangan Oktober 2025 surplus US$2,4 miliar, dengan ekspor US$24,24 miliar dan impor US$21,84 miliar. Inflasi November 2025 tercatat 0,17 persen mtm dan 2,72 persen yoy, masih berada dalam target BI 2,5 plus minus 1 persen.

Pergerakan Saham dan Top Gainers

Pada perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level tertinggi 8.553,61 dan terendah 8.493,24. Sebanyak 317 saham menguat, 380 saham melemah, dan 113 saham stagnan. Total frekuensi perdagangan mencapai 2,6 juta kali dengan volume 45,5 miliar saham, senilai transaksi Rp22 triliun.

Saham BBNI menjadi sorotan dengan kenaikan 1,17 persen ke posisi Rp4.310. Sektor saham consumer siklikal mencatat kenaikan terbesar 2,89 persen, diikuti sektor energi 1,39 persen dan teknologi 1,08 persen. Sektor properti turun 2,025 persen, menjadi koreksi terbesar hari ini.

Saham Teraktif dan Transaksi

Saham BUMI tercatat paling aktif berdasarkan nilai transaksi senilai Rp1,6 triliun, diikuti DEWA Rp1,3 triliun dan BBRI Rp1,1 triliun. Berdasarkan frekuensi, saham MINA menjadi yang paling aktif 120.641 kali, DEWA 120.318 kali, dan BUMI 102.320 kali.

Top gainers meliputi COAL melonjak 34,94 persen, GPMS 34,45 persen, PADI 34,43 persen, STAR 34,41 persen, dan GTSI 28,78 persen. Sedangkan top losers didominasi DAYA merosot 14,97 persen, RISE 14,96 persen, ESTI 14,81 persen, ESIP 14,16 persen, dan APIC 14,10 persen.

Optimisme Menjelang Akhir Tahun

Kinerja positif IHSG mencerminkan kepercayaan investor terhadap pemulihan ekonomi domestik. Perkembangan sektor manufaktur dan surplus perdagangan memberikan sinyal stabilitas fundamental.

Investor terus memantau sentimen global, terutama kebijakan The Fed, untuk menentukan arah portofolio menjelang akhir tahun. Saham unggulan seperti BBNI menjadi pilihan utama di tengah volatilitas pasar dan tren penguatan sektor consumer siklikal.

Dengan kombinasi sentimen global yang mendukung dan data domestik yang solid, IHSG diprediksi mampu mempertahankan tren positif hingga akhir tahun, meski tetap waspada terhadap potensi koreksi sektor tertentu seperti properti dan industri non-siklikal.

Terkini

9 Aplikasi YouTube Tanpa Iklan Terbaik 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 13:43:09 WIB

Mitratel Fokus Pulihkan Ribuan Titik Jaringan Sumatra

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:27:48 WIB

Wings Air Buka Tiga Rute Baru dari Bandung 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:27:47 WIB

KM Sinabung Pelni Desember 2025: Rute dan Tiket Lengkap

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:27:44 WIB