JAKARTA - Selain dikenal dengan pemandangan hijau dan udara sejuk, Malang juga menyimpan warisan kuliner sate yang menarik. Kota ini dipenuhi warung-legendaris yang tetap mempertahankan resep turun-temurun, dari warung abad ke-20 hingga yang terus berinovasi agar relevan di zaman sekarang.
Setiap tusuk sate bukan hanya soal rasa, tapi juga sejarah dan tradisi pengolahan. Tekstur daging, aroma bakar, dan bumbu khas membuat sate Malang menjadi favorit bagi wisatawan dan warga lokal.
Sate Kambing dan Sapi dengan Cita Rasa Otentik
1.Warung Sate & Gule Kambing Bang Saleh dikenal dengan sate kambing empuk dan bumbu meresap sempurna. Porsi besar dan harga terjangkau membuatnya ideal untuk makan bersama teman atau keluarga. Suasana warung sederhana namun ramai memberikan nuansa nostalgia kuliner Malang.
2. Sate Gebug 1920 adalah ikon kuliner yang telah bertahan hampir satu abad. Potongan daging besar dan empuk dibakar dengan teknik tradisional sehingga aroma rempah dan asap arang terasa kuat. Warung ini cocok bagi pencinta sate klasik yang mengutamakan keautentikan rasa.
3. Sate Pak Paino menawarkan sate kambing dan sapi disajikan di atas hot plate agar tetap hangat. Daging empuk dan tidak berbau amis membuatnya cocok untuk santap santai. Warung ini menunjukkan konsistensi kualitas selama hampir setengah abad, menjadikannya favorit lokal.
Teknik Pembakaran dan Bumbu yang Membuat Sate Istimewa
4. Sate Sayang Pak Tukiyat terkenal dengan metode pembakaran dua kali menggunakan arang batok kelapa. Teknik ini membuat daging lembut, bumbu meresap, dan aroma khas menggugah selera. Potongan besar sate membuat pengunjung puas, terutama mereka yang menyukai porsi besar.
5. Warung Sate Ayam & Kambing Pak Sabar memadukan sate kambing dan ayam dengan saus kacang pekat. Tekstur daging empuk dan bumbu meresap membuatnya cocok bagi pemula maupun penyuka rasa tradisional. Harga terjangkau dan suasana sederhana membuatnya ideal untuk anak muda atau pelancong dengan anggaran terbatas.
6. Warung Sate Gule 89 menjadi alternatif bagi pengunjung yang menginginkan rasa lebih ringan dan tidak terlalu manis. Daging sate empuk, pembakaran merata, dan gulai pendamping membuat santapan lebih variatif tanpa terasa terlalu “berat” di lidah.
Pilihan Sate Unik dan Pengalaman Kuliner Berbeda
7. Depot Sate Ayam Tukiyat fokus pada sate ayam dengan tekstur empuk, tetap mempertahankan rasa otentik. Warung ini juga menyediakan sate kambing dan soto ayam sebagai pelengkap, cocok untuk makan santai di pinggiran kota Malang.
8. Sate Ponorogo Pak Siboen menghadirkan potongan daging besar khas Ponorogo, empuk dan gurih. Warung ini cocok untuk makan malam praktis atau nongkrong santai tanpa antre panjang. Lokasi mudah dijangkau dan suasana sederhana membuatnya nyaman.
9. Sate Kambing & Thengkleng Pak Manto menawarkan pengalaman berbeda dengan kuah rempah kental dan daging kambing empuk. Warung ini pas untuk makan bersama keluarga atau rombongan yang ingin mencoba berbagai menu kambing. Suasana sederhana dan ramah menambah kenyamanan.
10. Warung Sate Landak Bu Ria memberikan sensasi kuliner ekstrem dengan sate landak. Tekstur daging mirip ayam dan rasanya unik, cocok bagi penggemar kuliner petualang. Stok menu terbatas, sehingga disarankan mengecek ketersediaan sebelum berkunjung.
Tips Menikmati Sate di Malang
Datang lebih awal untuk warung legendaris seperti Sate Gebug agar tidak kehabisan stok.
Cicipi kombinasi sate kambing dan sapi untuk merasakan perbedaan tekstur dan bumbu.
Nikmati suasana warung tradisional, sederhana tapi hangat, untuk pengalaman makan yang autentik.
Coba varian unik seperti sate landak bagi pencinta kuliner petualang.
Malang menawarkan pengalaman kuliner sate yang beragam, dari rasa klasik hingga petualangan rasa baru. Setiap tusuk menyimpan cerita dan tradisi panjang, sehingga siapa pun bisa menikmati sate sesuai selera sambil merasakan budaya kuliner kota apel ini.