JAKARTA - Dalam upaya menjaga pola makan yang lebih baik, banyak orang mulai meninjau ulang sumber protein yang mereka konsumsi setiap hari.
Dua bahan pangan yang paling sering muncul sebagai pilihan utama adalah ikan salmon dan daging ayam. Keduanya mudah ditemukan, praktis diolah, serta dikenal memiliki manfaat kesehatan. Namun, muncul pertanyaan yang cukup umum: sebenarnya mana yang lebih sehat di antara keduanya?
Pertanyaan ini sering muncul karena pola makan modern menempatkan protein sebagai bagian penting dari gaya hidup aktif. Dari kebutuhan membentuk otot, menjalankan diet, hingga menjaga kesehatan jangka panjang, protein memegang peran besar.
Karena itu, penting untuk memahami bagaimana masing-masing sumber protein bekerja dan kendati keduanya baik, apakah salah satunya memiliki keunggulan lebih besar.
Keunggulan Salmon sebagai Sumber Lemak Sehat
Dalam artikel Verywell Health dijelaskan bahwa salmon menawarkan manfaat yang berbeda dibandingkan ayam. Ikan berlemak ini dinilai sangat baik untuk mengurangi peradangan hingga mendukung fungsi otak.
Kandungan omega-3 EPA dan DHA yang tinggi membuat salmon termasuk kelompok pangan yang kaya lemak sehat dan memberikan dukungan penting bagi kesehatan jantung.
Omega-3 dikenal membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, menjaga keseimbangan kolesterol, serta mengurangi peradangan dalam tubuh. Karena sifat anti-inflamasi inilah salmon sering direkomendasikan bagi mereka yang ingin menjaga kesehatan jangka panjang melalui pola makan seimbang.
Selain itu, salmon juga penuh vitamin D dan vitamin B12. Kombinasi ini membantu menjaga energi, mendukung kesehatan tulang, hingga mengoptimalkan metabolisme tubuh.
Kandungan mineral penting dalam salmon semakin menegaskan mengapa ikan ini kerap disebut sebagai superfood yang memiliki nilai lebih dibandingkan banyak protein hewani lain.
Kaya nutrisi, mudah diolah, dan menawarkan profil gizi seimbang, salmon memberikan paket lengkap terutama bagi yang ingin meningkatkan kualitas makanan tanpa menambah terlalu banyak kalori dari sumber lain. Kehadiran lemak baik di dalamnya membuat salmon lebih unggul untuk mendukung fungsi otak dan jantung.
Ayam Tetap Jadi Andalan untuk Diet Rendah Kalori
Di sisi lain, daging ayam—terutama bagian dada tanpa kulit—memiliki keunggulan yang tidak kalah menarik. Ayam dikenal sebagai sumber protein rendah lemak dan rendah kalori. Hal ini membuatnya menjadi pilihan favorit bagi mereka yang sedang diet atau ingin meningkatkan massa otot tanpa menambah asupan lemak berlebih.
Ayam tidak hanya mudah diolah, tetapi juga fleksibel dalam berbagai resep. Mulai dari direbus, ditumis, dipanggang, hingga dijadikan sup, ayam dapat dikreasikan menjadi banyak menu tanpa kehilangan karakter utamanya sebagai sumber protein praktis dan ekonomis.
Ayam juga lebih ramah di kantong dibandingkan salmon. Harganya yang lebih terjangkau membuat banyak orang memilihnya sebagai konsumsi harian. Bagi mereka yang ingin makan kenyang tetapi tetap memperhatikan jumlah kalori, ayam bisa menjadi pilihan yang ideal.
Selain fleksibilitasnya, ayam mudah dipadukan dengan berbagai bahan makanan. Karena itu, dalam menu harian, ayam sering menjadi pilihan yang lebih realistis untuk menjaga konsistensi pola makan sehat tanpa hambatan biaya.
Keduanya Sama-Sama Sehat, Tinggal Sesuaikan Kebutuhan
Meski salmon memiliki nutrisi lengkap dan ayam unggul dari sisi kalori serta fleksibilitas, sebenarnya tidak ada jawaban pasti mana yang lebih unggul. Salmon dan ayam punya keunggulan masing-masing, tergantung pada kebutuhan dan tujuan kesehatan seseorang.
Jika seseorang ingin menjaga kesehatan jantung, mengurangi inflamasi, atau mendapatkan nutrisi lengkap dari satu bahan makanan, maka salmon dapat menjadi pilihan utama. Kandungan omega-3 EPA dan DHA yang tidak ada dalam ayam merupakan poin penting untuk dipertimbangkan.
Namun, jika tujuannya adalah menurunkan berat badan, menjaga asupan kalori tetap rendah, atau mengutamakan protein tinggi tanpa banyak lemak, daging ayam lebih cocok. Terutama bagi mereka yang menjalani program fitness atau diet ketat, ayam memberikan efisiensi nutrisi yang berbeda dari salmon.
Beberapa orang juga mempertimbangkan tekstur, rasa, serta preferensi pribadi. Semua faktor ini menjadikan pilihan salmon versus ayam sangat subjektif dan tidak bisa diputuskan hanya dari satu sisi nutrisi saja.
Mengombinasikan Salmon dan Ayam untuk Gizi Lebih Seimbang
Tidak perlu memilih hanya satu. Mengombinasikan salmon dan ayam dalam menu mingguan justru memberikan paket nutrisi yang lebih seimbang. Dengan pola makan variatif, tubuh mendapatkan manfaat anti-inflamasi dari salmon sekaligus protein rendah lemak dari ayam.
Para ahli juga merekomendasikan untuk menambahkan ikan berlemak seperti salmon setidaknya beberapa kali dalam seminggu. Hal ini dilakukan agar tubuh tetap mendapat asupan omega-3 yang tidak bisa diperoleh dari ayam. Dengan porsi yang tepat, kedua sumber protein ini dapat saling melengkapi kebutuhan tubuh secara optimal.
Mengatur jadwal konsumsi dapat menjadi cara sederhana untuk menjaga keberagaman nutrisi. Misalnya, salmon dua kali seminggu untuk kesehatan jantung dan otak, serta ayam di hari lainnya untuk memenuhi kebutuhan protein harian. Kombinasi seperti ini membantu menjaga kesehatan jangka panjang sekaligus tetap praktis di dapur.