JAKARTA - Liverpool kembali mengalami malam yang tidak mereka harapkan setelah dibantai PSV Eindhoven dengan skor 1-4 di Liga Champions 2025/2026.
Pertandingan di Anfield yang seharusnya menjadi titik kebangkitan justru memperdalam krisis tim asuhan Arne Slot.
Hasil ini datang hanya beberapa hari setelah kekalahan 0-3 dari Nottingham Forest. Alih-alih menunjukkan respons positif, The Reds kembali memperlihatkan penurunan performa yang sangat mengkhawatirkan.
Awal laga menjadi sorotan besar ketika Ivan Perisic langsung mencetak gol cepat yang meruntuhkan konsentrasi Liverpool. Dominik Szoboszlai memang sempat menyamakan kedudukan, tetapi momentum itu tidak bertahan lama.
Kesalahan-kesalahan individual kembali menjadi biang keladi kegagalan mereka membalikkan keadaan. Gol dari Guus Til serta dua gol Couhaib Driouech membuat upaya comeback sepenuhnya runtuh.
Berikut lima pelajaran penting bagi Liverpool dari pertandingan tersebut—sinyal kuat bahwa masalah mereka lebih dalam dari sekadar hasil pertandingan.
1. Lini Belakang Masih Ancur
Pertahanan Liverpool kembali dipertanyakan ketika PSV hanya butuh lima menit untuk membuka skor. Virgil van Dijk dihukum penalti karena handball yang terlihat konyol, mengingat ia mengangkat tangannya karena merasa dilanggar lawan.
Perisic mengeksekusi penalti dengan baik, dan itu menjadi kali kesembilan dari 12 laga terakhir Liverpool yang diawali dengan ketertinggalan. Statistik itu menunjukkan betapa buruknya fokus mereka sejak menit awal.
Hampir saja Liverpool kebobolan lebih cepat jika gol Yarek Gasiorowski tidak dianulir karena offside. Curtis Jones pun nyaris membuat kesalahan fatal dengan backpass ceroboh di awal babak kedua.
Masalah membesar ketika Mauro Junior dibiarkan berlari bebas sebelum mengirim assist matang untuk Guus Til. Milos Kerkez kalah duel, sementara Ibrahima Konate justru membuat kekacauan tambahan di gol ketiga.
Situasi ini memperlihatkan betapa rapuhnya struktur bertahan Liverpool di era Slot.
2. Performa Salah Masih Mengkhawatirkan
Mohamed Salah kembali gagal memberi pengaruh besar di laga penting. Padahal, rekam jejaknya di kompetisi Eropa biasanya membuatnya menjadi pemain yang paling diandalkan.
Salah sempat melepas umpan silang brilian kepada Cody Gakpo, tetapi peluang itu terbuang begitu saja. Bahkan sebelumnya ia juga gagal menyelesaikan sebuah peluang emas yang seharusnya menjadi gol mudah.
Di babak pertama, Salah kembali menyia-nyiakan kesempatan ketika ia mendapatkan ruang tembak ideal tetapi bola melenceng jauh. Situasi ini menambah deretan penurunan performanya sejak saga kontraknya berakhir.
Liverpool akan kehilangan Salah bulan depan karena Piala Afrika, membuat Slot harus menyiapkan alternatif yang dapat diandalkan. Dengan produktivitas tim yang sedang turun, absennya Salah bisa menjadi masalah besar.
3. Tekanan untuk Arne Slot Kian Besar
Saat peluit panjang berbunyi, sorakan kecewa terdengar dari tribun Anfield. Meski kemudian fans kembali menyanyikan dukungan, momen itu menjadi cerminan kondisi tim: penantian dan kekecewaan yang bercampur.
Slot terlihat frustrasi setelah gol kedua PSV yang hadir di momen krusial. Padahal Liverpool mendominasi penguasaan bola. Namun, setiap peluang matang—termasuk yang diciptakan Szoboszlai untuk Gakpo—gagal dimanfaatkan.
Kesalahan Kerkez dan Konate memang sulit dibela, tetapi tetap saja, Slot berada di bawah sorotan terbesar. Setelah jeda internasional, Liverpool menghadapi lawan-lawan yang seharusnya bisa mereka taklukkan, tetapi performanya justru makin anjlok.
Media Inggris kini mulai memprediksi bahwa masa depan Slot berada dalam ancaman. Beberapa laga ke depan bisa menjadi penentu apakah ia bertahan atau meninggalkan Anfield.
4. Ekitike Bikin Pusing
Hugo Ekitike, yang sempat tampil impresif di laga-laga sebelumnya, kembali gagal menunjukkan kualitas yang dibutuhkan di pertandingan sebesar ini. Meskipun diberi menit bermain, kontribusinya tidak terlihat.
Ia sempat mengancam gawang PSV, tetapi perlahan menghilang dari permainan. Sentuhan-sentuhan penting yang diharapkan tidak muncul, terutama ketika Liverpool membutuhkan kreativitas serta ketajaman di lini depan.
Salah satu momen buruk terjadi saat ia mencoba melewati bek tetapi kehilangan kontrol hingga bola keluar lapangan. Sebagai penutup, ia kemudian mengalami cedera setelah terjatuh dan menghantam rumput dengan frustrasi.
Kondisi ini jelas membuat Liverpool pusing, terutama karena Alexander Isak juga belum menunjukkan performa yang konsisten.
5. Cahaya Szoboszlai
Di tengah banyaknya masalah, Liverpool masih memiliki satu titik terang. Arne Slot membuat keputusan penting dengan mendorong peran Szoboszlai sedikit lebih maju di lini tengah, dan hasilnya terlihat jelas.
Szoboszlai tampil sebagai motor serangan dengan determinasi tinggi. Tekanan intens, kreativitas, dan kualitas tendangannya terlihat dari gol yang ia cetak di babak pertama.
Steven Gerrard yang hadir sebagai pundit memberikan pujian khusus, menyebut posisi ofensif itu sebagai area terbaik bagi Szoboszlai untuk mengejar produktivitas dua digit musim ini.
Slot tampaknya harus mempertahankan peran ini ke depannya. Energi dan kreativitas Szoboszlai terlalu berharga untuk ditempatkan lebih defensif.