Panduan Aman Memakai Essential Oil untuk Bayi di Musim Sakit

Jumat, 28 November 2025 | 11:22:48 WIB
Panduan Aman Memakai Essential Oil untuk Bayi di Musim Sakit

JAKARTA - Peralihan cuaca yang tidak menentu sering membuat bayi lebih mudah terserang flu dan batuk, sehingga banyak orang tua mencari cara tambahan untuk membantu memberikan kenyamanan. 

Di antara berbagai pilihan alami, essential oil menjadi salah satu yang paling sering dipertimbangkan, terutama karena efek menenangkan yang dipercaya dapat membantu si kecil beristirahat lebih baik. Namun, manfaat tersebut baru dapat diperoleh bila penggunaannya tepat dan mengikuti aturan keamanan yang dianjurkan.

Melansir Healthline, essential oil memang dapat membantu meredakan kecemasan, meningkatkan kualitas tidur, hingga meredakan kolik. Tetapi, para ahli menekankan bahwa penggunaannya hanya boleh diberikan sejak bayi berusia minimal enam bulan karena kondisi kulit serta sistem pernapasan bayi masih sangat sensitif.

Kenapa Penggunaan Essential Oil Harus Berhati-hati?

Aromaterapi telah dikenal selama ribuan tahun sebagai metode untuk membantu relaksasi dan pemulihan tubuh. Namun pada bayi, sensitivitas kulit menjadi faktor utama mengapa orang tua harus benar-benar memahami komposisi, konsentrasi, hingga cara pengaplikasiannya.

Menurut Yvana Mayer, VP Mom & Kids Category Hypefast for Cassa Baby Oil, memastikan essential oil yang diberikan murni dan tidak mengandung alkohol ataupun fragrance sintetis adalah keharusan. Bahan tambahan tersebut dapat memicu iritasi dan reaksi tidak diinginkan pada bayi.

Ia mengingatkan, “Essential oil tidak boleh dioleskan langsung ke kulit tanpa dicampur carrier oil, dan tidak boleh diminum dalam bentuk apa pun.” Penggunaan yang salah bukan hanya tidak memberi manfaat, tetapi juga berpotensi membahayakan kesehatan bayi.

Manfaat Berbagai Jenis Essential Oil untuk Bayi

Beberapa essential oil dinilai aman untuk bayi di atas enam bulan, asalkan pengencerannya benar dan tidak digunakan secara berlebihan.

1. Chamomile
Chamomile Jerman (Matricaria chamomilla) dan Roman chamomile (Chamaemelum nobile) dikenal sangat lembut. Aromanya membantu menenangkan bayi yang sulit tidur atau sedang rewel. Bila dipadukan dengan lavender, chamomile juga dapat meredakan kolik dan memberi rasa nyaman lebih cepat.

2. Dill
Minyak dill memiliki sifat antispasmodik. Sifat ini membuatnya efektif membantu masalah pencernaan, seperti perut kembung atau tidak nyaman. Satu tetes dill yang dicampurkan dengan satu sendok teh carrier oil dapat dipijat lembut pada perut bayi untuk membantu meredakan gas.

3. Lavender
Lavender mungkin menjadi essential oil paling populer untuk bayi. Aromanya membantu menenangkan, meredakan stres, dan membuat bayi lebih mudah tidur. Lavender juga kerap digunakan untuk mengurangi gatal akibat gigitan serangga. Sebuah penelitian pada 2022 menunjukkan bahwa lavender efektif membantu mengurangi gejala kolik pada bayi.

Karena essential oil sangat pekat, National Association for Holistic Aromatherapy (NAHA) menyarankan pengenceran 0,5–1 persen untuk bayi di atas tiga bulan. Ini jauh lebih rendah dibandingkan pengenceran 2,5–10 persen yang direkomendasikan untuk orang dewasa. Konsultasi dengan tenaga kesehatan tetap dianjurkan, terutama bila bayi memiliki riwayat alergi.

Cara Aman Menggunakan Essential Oil pada Bayi

Agar essential oil memberikan manfaat maksimal tanpa membahayakan bayi, beberapa metode aman berikut dapat dijadikan acuan bagi orang tua.

1. Campurkan dengan Carrier Oil
Penggunaan topikal essential oil hanya boleh dilakukan bila sudah dicampur dengan base oil seperti minyak kelapa, minyak almond, atau minyak sayur. Campurkan essential oil sebanyak 0,5 persen dari total minyak pembawa. Pastikan produk tidak mengandung bahan alergen, misalnya peanut oil, yang umum ditemukan dalam beberapa produk perawatan.

2. Spritz di Udara, Bukan pada Bantal
Metode semprot (spritz) dapat digunakan untuk memberikan aroma lembut di ruangan. Namun, hindari menyemprotkan ke bantal atau area tidur bayi karena dikhawatirkan dapat tertelan atau mengganggu pernapasan.

3. Menggunakan Diffuser
Diffuser uap air merupakan metode paling aman untuk memberikan aroma essential oil pada ruangan bayi. Nyalakan diffuser selama satu jam pertama dan perhatikan apakah ada tanda alergi seperti batuk, ruam, atau iritasi mata. Bila tidak muncul reaksi, penggunaan dapat dilanjutkan dengan durasi wajar.

Para ahli juga menekankan pentingnya menjauhkan diffuser dari area tidur bayi agar aroma tidak terlalu kuat. Udara yang terlalu pekat dapat membuat saluran pernapasan bayi terasa tidak nyaman.

Kapan Sebaiknya Menghindari Essential Oil?

Meskipun memberikan manfaat, essential oil sebaiknya tidak digunakan pada kondisi tertentu. Bila bayi sedang mengalami gangguan pernapasan, memiliki riwayat alergi berat, atau baru pertama kali mencoba produk perawatan tertentu, orang tua dianjurkan untuk menunda pemakaian. 

Selain itu, jangan memberikan essential oil pada area hidung, bibir, atau bagian tubuh yang terluka.

Konsultasi dengan dokter anak tetap menjadi langkah paling aman, terutama bila orang tua ragu dengan dosis atau jenis yang sesuai.

Terkini

9 Aplikasi YouTube Tanpa Iklan Terbaik 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 13:43:09 WIB

Mitratel Fokus Pulihkan Ribuan Titik Jaringan Sumatra

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:27:48 WIB

Wings Air Buka Tiga Rute Baru dari Bandung 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:27:47 WIB

KM Sinabung Pelni Desember 2025: Rute dan Tiket Lengkap

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:27:44 WIB