JAKARTA - Pemerintah terus memperkuat industri perfilman Tanah Air dengan berbagai program strategis.
Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha, menegaskan dukungan penuh bagi para sineas Indonesia agar dapat bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Menurut Giring, salah satu bentuk dukungan adalah memberikan kesempatan kepada sineas untuk hadir di festival film luar negeri, terutama bagi karya yang mendapatkan nominasi. Dukungan ini mencakup pendanaan, promosi, dan fasilitasi agar film Indonesia dikenal lebih luas.
Program Pemerintah untuk Pengembangan Talenta Film
Selain memfasilitasi ajang internasional, pemerintah juga menggelar berbagai program untuk memperkuat ekosistem perfilman. Giring menyebut adanya pelatihan penulisan skenario dan program Manajemen Talenta Nasional, di mana sektor film menjadi fokus utama.
“Kita sedang membuat pelatihan penulisan skenario. Ada juga program Manajemen Talenta Nasional, di mana sektor film menjadi salah satu fokus utama yang kami dukung,” ujar Giring di MNC Studios, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu.
Ia menekankan bahwa peningkatan kualitas talenta menjadi kunci agar film Indonesia tidak hanya sekadar diproduksi, tetapi juga memiliki daya saing tinggi di kancah internasional.
Peran Ajang Penghargaan dan Eksposur Internasional
Giring menilai dukungan pemerintah tidak cukup jika tidak dibarengi peran berbagai pihak, termasuk ajang penghargaan seperti Indonesia Movie Actors Awards (IMAA) 2025. Menurutnya, eksposur film Indonesia di festival internasional membuka peluang distribusi global dan kerja sama produksi lintas negara.
“Eksposur film Indonesia di ajang internasional sangat penting karena dapat membuka peluang distribusi global. Kerja sama produksi dengan berbagai negara juga berpotensi meningkatkan reputasi film Indonesia di kancah dunia,” kata Giring.
Ajang penghargaan seperti IMAA tidak hanya memberikan apresiasi, tetapi juga mendorong sineas untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas karya.
Kualitas Film Indonesia dan Penerimaan Publik
Dukungan pemerintah dan eksposur internasional terbukti mendorong kualitas film Indonesia meningkat. Giring menyebut bahwa film Indonesia kini menunjukkan kualitas teknis yang lebih baik, sementara penerimaan publik juga semakin tinggi.
“Film Indonesia kini kualitasnya luar biasa, dan penjualan tiket juga semakin besar. Baru-baru ini, untuk pertama kalinya dalam sejarah, film animasi Indonesia mampu meraih lebih dari 10 juta penonton. Itu pencapaian yang luar biasa,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pencapaian tersebut menunjukkan bahwa sineas Indonesia mampu menghasilkan karya yang tidak hanya menarik secara lokal, tetapi juga memiliki daya saing di pasar global.
Ajakan untuk Dukungan Publik
Giring mengajak masyarakat untuk terus meramaikan bioskop dan mendukung karya sineas Tanah Air. Menurutnya, dukungan penonton menjadi faktor utama dalam kemajuan industri perfilman Indonesia.
“Pesan saya kepada penonton film Indonesia, mari terus dukung. Karena majunya film Indonesia ada di tangan penonton. Apa yang sudah dilakukan sineas kita sejauh ini luar biasa bagus,” ujar Giring.
Dengan semakin banyak masyarakat yang menonton film lokal, ekosistem perfilman di Indonesia akan semakin solid, mendorong produksi film berkualitas, dan membuka peluang bagi sineas muda untuk berprestasi di tingkat internasional.