JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak melemah terbatas pada perdagangan Kamis, 27 November 2025.
Pasar menampilkan fluktuasi setelah rekor tertinggi pada hari sebelumnya, dengan kisaran perdagangan diperkirakan antara 8.530-8.670. Investor kini mencermati saham unggulan untuk peluang beli.
Meskipun IHSG menguat 0,94% pada Rabu, aksi jual investor asing tercatat senilai Rp506 miliar. Saham yang paling banyak dijual antara lain BBRI, BBCA, SMGR, BUMI, dan FILM. Pergerakan ini menjadi sinyal bagi trader untuk menimbang strategi “buy on weakness” pada saham pilihan.
Analisis IHSG dan Level Support-Resistance
Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, memperkirakan IHSG akan melemah terbatas dengan level support di 8.530-8.570 dan resistance di 8.640-8.670. Menurutnya, indeks masih berada di jalur tren naik jangka menengah.
Sementara itu, Tasrul Tanar dari Mirae Asset Sekuritas menambahkan, meski momentum kenaikan terbatas, channel uptrend tetap dominan. Posisi indeks berada di atas garis tren naik, dengan support terdekat 8.500 dan support kedua 8.450. Resistance berada di 8.625-8.675, sementara level kritikal 8.447 harus dijaga agar tren naik tetap valid.
Dengan tetap bertahannya IHSG di atas support 8.500, peluang untuk melanjutkan kenaikan menuju 8.625-8.675 masih terbuka. Tren ini menunjukkan bahwa meski ada aksi jual asing, fundamental pasar dan optimisme investor masih kuat.
Rekomendasi Saham Pilihan Hari Ini
BNI Sekuritas memberikan sejumlah rekomendasi saham dengan peluang beli di area tertentu:
INDY (PT Indika Energy Tbk) – Buy on Weakness 1.725-1.745, cutloss di bawah 1.710, target 1.770-1.810.
MINA (PT Sanurhasta Mitra Tbk) – Spec Buy 296-300, cutloss di bawah 286, target 320-330.
SCMA (PT Surya Citra Media Tbk) – Buy on Weakness 372-380, cutloss di bawah 370, target 390-394.
INCO (PT Vale Indonesia Tbk) – Spec Buy 3.800-3.830, cutloss di bawah 3.780, target 3.870-3.950.
ARCI (PT Archi Indonesia Tbk) – Spec Buy 1.190-1.210, cutloss di bawah 1.175, target 1.235-1.250.
VKTR (PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk) – Spec Buy 498, cutloss di bawah 494, target 505-520.
Strategi ini memanfaatkan volatilitas terbatas IHSG untuk masuk pada harga wajar sebelum potensi penguatan berlanjut.
Sentimen Global dan Pengaruh Suku Bunga The Fed
Rekor IHSG pada Rabu dipengaruhi oleh ekspektasi penurunan suku bunga The Fed yang kini mencapai probabilitas 80%. Herditya Wicaksana dari MNC Sekuritas menuturkan, penguatan emiten grup Bakrie dan Prajogo Pangestu turut mendorong indeks. Masuknya saham-saham tersebut ke dalam MSCI juga memberi tambahan sentimen positif.
Meski demikian, investor diingatkan bahwa tekanan jual asing dapat membatasi kenaikan. Pergerakan IHSG hari ini diperkirakan masih fluktuatif, bergantung pada respons pasar terhadap sentimen global dan laporan kinerja emiten.
Kinerja Sektor dan Volume Perdagangan
Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.602,13 dan terendah 8.503,14. Sebanyak 365 saham melemah, 293 menguat, dan 149 stagnan. Total frekuensi perdagangan mencapai 2.701.161 kali, dengan volume 54 miliar saham, senilai Rp26,7 triliun. Posisi dolar AS berada di kisaran Rp16.660.
Dari 11 sektor saham, dua sektor melemah: kesehatan turun 0,06% dan transportasi tergelincir 0,50%. Sektor yang menguat meliputi energi (+2,34%), basic materials (+1,68%), industri (+0,04%), consumer non-cyclical (+0,65%), siklikal (+0,69%), keuangan (+1,96%), properti (+0,12%), teknologi (+0,67%), dan infrastruktur (+1,12%). Data ini menunjukkan bahwa penguatan IHSG masih didukung oleh performa sektor energi, keuangan, dan komoditas.