Gentle Teaching Tingkatkan Rasa Aman Anak Saat Belajar

Rabu, 26 November 2025 | 10:11:43 WIB
Gentle Teaching Tingkatkan Rasa Aman Anak Saat Belajar

JAKARTA - Gentle teaching atau pengajaran lembut menjadi kunci agar anak merasa aman di sekolah maupun di rumah. 

Ketika anak merasa nyaman, tubuh dan pikirannya berada dalam kondisi optimal untuk menyerap informasi. Sebaliknya, anak yang mengalami tekanan, intimidasi, atau ketakutan akan masuk ke “mode bertahan,” sehingga fokus belajar menurun. 

Dalam kondisi ini, mereka sulit memahami instruksi guru, mudah panik, dan bahkan bisa menarik diri dari interaksi sosial.

Dampak Rasa Aman Terhadap Perkembangan Anak

Anak yang belajar dalam lingkungan aman menunjukkan peningkatan kemampuan akademik dan emosional. Devi menjelaskan, rasa aman memungkinkan anak untuk bereksperimen dengan ide baru tanpa takut gagal.

Mereka lebih berani mencoba, aktif bertanya, dan lebih cepat menguasai materi pelajaran. Lingkungan yang mendukung secara emosional juga mengajarkan anak untuk mengelola stres dan frustrasi sejak dini, membentuk fondasi mental yang kuat.

Selain itu, anak yang merasa aman cenderung lebih terbuka terhadap teman sebaya. Mereka lebih mudah membangun relasi sosial yang sehat, berbagi pengalaman, dan belajar dari interaksi kelompok. Hal ini penting, karena kemampuan sosial juga merupakan bagian dari pembelajaran yang tak kalah penting dari akademik.

Manfaat Gentle Teaching di Sekolah

Gentle teaching membawa banyak manfaat bagi siswa dan guru. Anak menjadi lebih percaya diri, lebih tenang, dan mampu mengendalikan emosinya dengan baik. 

Guru pun merasakan suasana kelas yang lebih harmonis dan kondusif.
Pendekatan ini dapat meminimalisasi konflik di kelas, meningkatkan kenyamanan belajar-mengajar, dan memperkuat relasi guru-siswa. 

Anak yang nyaman dengan gurunya lebih cenderung mengikuti instruksi, memahami materi dengan baik, dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar.

Devi menekankan bahwa rasa aman membuat anak tidak takut salah. Anak-anak yang merasa aman lebih mudah meminta bantuan ketika kesulitan. Mereka belajar bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar, bukan sesuatu yang harus ditakuti atau dihindari.

Peran Guru dan Orang Tua dalam Menciptakan Lingkungan Aman

Rasa aman anak tidak hanya tanggung jawab guru, tetapi juga orang tua. Kedua pihak perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak.

Guru bisa menerapkan strategi gentle teaching seperti memberi pujian konstruktif, mengatur nada suara yang lembut, dan menghargai setiap upaya anak. Sementara orang tua dapat mendukungnya dengan menciptakan rutinitas rumah yang stabil dan komunikasi yang hangat.

Selain itu, orang tua dan guru perlu memperhatikan penggunaan teknologi. Misalnya, mengatur waktu layar agar anak tidak terlalu lama menatap gadget, yang dapat meningkatkan kecemasan dan mengurangi rasa aman. 

Lingkungan yang aman dan stabil secara emosional akan membuat anak lebih siap belajar, lebih fokus, dan lebih nyaman menghadapi tantangan akademik maupun sosial.

Implementasi Gentle Teaching dalam Kehidupan Sehari-hari

Gentle teaching bisa diterapkan dengan langkah-langkah sederhana. Misalnya, mengajarkan anak melalui dialog bukan perintah, memberikan pujian yang spesifik, dan menggunakan bahasa positif saat menegur kesalahan.

Di kelas, guru dapat membagi kelompok belajar yang mendukung kolaborasi, bukan kompetisi berlebihan. Siswa belajar bahwa lingkungan aman berarti mereka bisa mencoba ide baru tanpa takut dihukum atau diejek.

Di rumah, orang tua bisa mempraktikkan pendekatan lembut dengan memberikan pilihan, mendengarkan anak, dan memvalidasi perasaannya. Aktivitas sederhana seperti membaca bersama, bermain permainan edukatif, atau berbicara tentang hari mereka dapat meningkatkan rasa aman dan percaya diri anak.

Fondasi Penting untuk Tumbuh Kembang Anak

Gentle teaching bukan sekadar metode mengajar, tetapi pendekatan yang membantu anak merasa aman dan nyaman untuk belajar. Dengan rasa aman, anak lebih terbuka, percaya diri, dan mampu mengelola emosi dengan baik.

Lingkungan belajar yang lembut menjadi fondasi penting bagi perkembangan akademik dan emosional anak. Guru dan orang tua perlu bekerja sama menerapkan pendekatan ini agar anak dapat tumbuh dengan optimal, siap menghadapi tantangan, dan membangun relasi yang sehat.

Dengan menerapkan gentle teaching, bukan hanya anak yang diuntungkan, tetapi suasana belajar-mengajar menjadi lebih harmonis, damai, dan produktif. Anak merasa dihargai, guru pun lebih mudah menciptakan kelas yang kondusif, dan proses belajar berjalan lebih efektif.

Anak yang merasa aman lebih mudah menerima pelajaran dan mengembangkan kemampuan sosial. Psikolog klinis Devi Yanti, M.Psi., menyebut pengajaran lembut menghadirkan rasa nyaman dan tenang bagi siswa, yang sangat memengaruhi efektivitas belajar.

Menurutnya, rasa aman adalah kebutuhan psikologis dasar anak yang tidak bisa diabaikan dalam pembelajaran.

Terkini

9 Aplikasi YouTube Tanpa Iklan Terbaik 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 13:43:09 WIB

Mitratel Fokus Pulihkan Ribuan Titik Jaringan Sumatra

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:27:48 WIB

Wings Air Buka Tiga Rute Baru dari Bandung 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:27:47 WIB

KM Sinabung Pelni Desember 2025: Rute dan Tiket Lengkap

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:27:44 WIB