JAKARTA - Lonjakan harga EOS kembali menjadi perhatian pelaku pasar kripto setelah mencatat kenaikan harian terbesar dalam beberapa pekan terakhir.
Pergerakan positif ini hadir di tengah dinamika pasar yang beragam, dengan Bitcoin dan Ethereum mencatat arah berbeda pada perdagangan Rabu.
Kenaikan signifikan pada EOS memberikan warna tersendiri, terutama karena token ini sempat melemah hampir dua minggu terakhir. Pelaku pasar kini mencermati apakah reli singkat ini dapat berlanjut atau hanya menjadi koreksi teknikal semata.
EOS Bangkit Usai Tekanan Sepekan
EOS diperdagangkan pada posisi $0,3540 pada pukul 08.01 (01.01 GMT). Harga tersebut melonjak 10,42% dalam sehari, menandai kenaikan harian terbesar sejak 22 November.
Kenaikan ini ikut mengerek kapitalisasi pasar EOS, meski datanya tercatat tetap berada pada posisi $0,0000 atau 0,00% dari total market cap cryptocurrency. Sebagai perbandingan, market cap tertinggi EOS sebelumnya berada di level $17,5290 miliar.
Dalam 24 jam terakhir, EOS bergerak di rentang harga $0,3520 hingga $0,3540. Namun secara mingguan, performanya masih tertekan setelah jatuh 13,51%.
Volume transaksi EOS dalam 24 jam terakhir tercatat $1,1662 juta atau 0,00% dari total volume perdagangan aset kripto. Sepanjang pekan, harga bergerak liar di rentang $0,3027 hingga $0,6956.
Pada harga saat ini, EOS masih terkoreksi 98,46% dari rekor tertinggi sepanjang masa di $22,98 pada 29 April 2018. Koreksi dalam ini membuat pelaku pasar berhati-hati melihat reli sesaat yang muncul.
Pergerakan Aset Kripto Lain: Bitcoin dan Ethereum Berbeda Arah
Di tengah kenaikan EOS, pasar kripto lain mencatatkan pergerakan yang bervariasi. Bitcoin terakhir berada pada level $87.497,2 atau turun 0,27% pada Investing.com Index.
Ethereum diperdagangkan di $2.951,81 dan justru naik 1,01%. Kenaikan tipis ini memperkuat dominasi ETH sebagai aset terbesar kedua setelah Bitcoin.
Market cap Bitcoin berada pada posisi $1.746,4023 miliar atau menguasai 57,87% pangsa pasar kripto global. Sementara market cap Ethereum tercatat $356,2903 miliar atau 11,81% dari total pasar.
Di tengah arah pasar yang beragam ini, sejumlah investor kembali mempertanyakan sentimen yang dapat menggerakkan arah kripto menjelang akhir bulan.
Sinyal Pasar Makro Terus Menggoyang Bitcoin
Dalam laporan lanjutan Reuters, Bitcoin sempat mengalami rebound pada perdagangan Selasa berkat meningkatnya spekulasi bahwa The Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada Desember mendatang.
Beberapa pejabat The Fed memberi sinyal dovish yang memicu reli aset berisiko, termasuk kripto. Pasar memperkirakan 77,2% kemungkinan pemangkasan suku bunga 25 basis poin dalam pertemuan FOMC 9–10 Desember. Angka ini naik tajam dari hanya 41,8% pekan lalu, menurut CME FedWatch.
Meski begitu, performa Bitcoin masih dinilai rapuh pasca penurunan tajam pada Oktober dan awal November. Banyak investor ritel yang menahan diri, sementara arus institusional juga mencatat pelemahan dengan keluarnya modal dari ETF Bitcoin selama lima minggu berturut-turut.
Kini pasar menunggu rilis data ekonomi AS seperti inflasi produsen, penjualan ritel, serta indeks harga PCE yang menjadi indikator favorit The Fed.
Altcoin Menguat Lebih Tajam
Berbeda dengan Bitcoin, sejumlah altcoin justru mencatat pemulihan lebih kuat pada perdagangan Selasa.
Ether naik 3,2% menjadi $2.928,08. XRP melonjak 8,7% ke level $2,2523. Solana, Cardano, dan BNB juga menguat antara 1% hingga 5%.
Token meme pun bergerak variatif. Dogecoin naik 3,1%, sedangkan $TRUMP melemah 0,5%.
Momentum pemulihan altcoin ini dipicu aksi beli murah setelah pasar dihantam koreksi dalam sebulan terakhir.
Minat Saham Berbasis AI Ikut Didorong
Di tengah perhatian pasar terhadap kripto, Investing.com juga menyoroti perkembangan menarik dari sektor saham berbasis kecerdasan buatan. ProPicks AI mencatat sebagian besar portofolionya mengalahkan indeks acuan global.
Dari semua portofolio unggulan, 98% mencatat kinerja positif. Beberapa saham seperti Super Micro Computer yang naik +185% dan AppLovin dengan kenaikan +157% menjadi sorotan.
Tren ini memunculkan kembali pertanyaan investor: apakah saham unggulan AI akan kembali mencatat reli lanjutan menjelang akhir tahun?