Investasi China di Jateng Terus Naik, Potensi Baru Terbuka

Rabu, 26 November 2025 | 09:25:40 WIB
Investasi China di Jateng Terus Naik, Potensi Baru Terbuka

JAKARTA - Pertumbuhan investasi China di Jawa Tengah kembali menjadi sorotan usai delegasi Pemerintah Provinsi Fujian berkunjung ke kantor Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin.

Dalam pertemuan itu, Taj Yasin menegaskan bahwa arus penanaman modal dari China terus meningkat signifikan dalam lima tahun terakhir, menandakan hubungan ekonomi yang semakin erat dan saling menguntungkan.

Ia memaparkan bahwa aliran investasi tersebut tidak hanya menunjukkan kedekatan diplomatik, tetapi juga memberikan bukti konkret mengenai daya saing Jawa Tengah di mata investor asing. Dengan berbagai dukungan infrastruktur dan potensi komoditas yang luas, Jawa Tengah dinilai terus mampu menarik minat investor.

Lonjakan Investasi China Terus Berlanjut

Taj Yasin menunjukkan data bahwa tren investasi China bergerak naik secara konsisten.
Pada 2020, jumlahnya mencapai Rp552,9 miliar, kemudian meningkat menjadi Rp889,6 miliar pada 2021.
Lonjakan signifikan terjadi pada 2022 dengan realisasi Rp1,97 triliun.

Pada 2023, investasi sempat terkoreksi ke Rp1,59 triliun, namun kembali melesat pada 2024 hingga menyentuh Rp9,27 triliun. Memasuki triwulan III 2025, investasinya sudah mencapai Rp7,759 triliun, menjadikannya yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.

“Ini menjadi investasi tertinggi pada lima tahun terakhir. Menunjukkan hubungan Jawa Tengah dengan Tiongkok ini saling menguntungkan,” ujarnya.

Potensi Investasi Baru di Berbagai Sektor

Seiring meningkatnya minat investor China, sektor penanaman modal pun menyebar ke berbagai wilayah seperti Kendal, Demak, Kota Semarang, Jepara, dan Batang. Mayoritas investasi tersebut bergerak di industri tekstil yang mendominasi 49 persen dari total realisasi.

Namun, Taj Yasin juga memperkenalkan deretan potensi lain yang dinilai prospektif.
Mulai dari pembangkit listrik tenaga mikro hidro di Banyumas, pembangkit listrik tenaga panas bumi di Telomoyo, Kabupaten Semarang, hingga industri tepung singkong (mocaf) di Banjarnegara.

Selain itu, ada potensi pengembangan wisata di Pulau Panjang, Kabupaten Jepara, industri kelapa terpadu di Kabupaten Cilacap, serta peluang agroindustri di Grobogan.
“Kami juga memiliki potensi kerja sama kelautan dan perikanan antara Jawa Tengah dengan Fujian,” jelasnya.

Dorongan Pembukaan Penerbangan Langsung Semarang–Fuzhou

Dalam kesempatan itu, delegasi Pemerintah Fujian yang diwakili Guo Ningning menyampaikan respons positif.
Menurutnya, kerja sama yang sudah berlangsung lama dan tren investasi yang terus meningkat menjadi alasan kuat untuk memperluas kolaborasi.

Guo Ningning bahkan mengusulkan pembukaan penerbangan langsung dari Semarang ke Fuzhou.
“Direct flight dari Semarang ke Fuzhou bisa segera dibuka. Karena kalau sudah dibuka pasti akan memudahkan kerja sama yang bisa dilakukan di berbagai bidang,” tuturnya.

Usulan itu diharapkan dapat mempercepat mobilitas bisnis, mempersingkat waktu perjalanan, serta membuka peluang kerja sama yang lebih luas di sektor ekonomi, budaya, hingga pariwisata.

Terkini

9 Aplikasi YouTube Tanpa Iklan Terbaik 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 13:43:09 WIB

Mitratel Fokus Pulihkan Ribuan Titik Jaringan Sumatra

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:27:48 WIB

Wings Air Buka Tiga Rute Baru dari Bandung 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:27:47 WIB

KM Sinabung Pelni Desember 2025: Rute dan Tiket Lengkap

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:27:44 WIB