JAKARTA - Memulai investasi kini semakin mudah berkat perkembangan teknologi yang memungkinkan siapa pun berinvestasi hanya melalui ponsel.
Namun, bagi pemula, memilih jenis investasi online yang tepat sering kali membingungkan karena banyaknya aplikasi dan instrumen yang tersedia.
Karena itu, langkah pertama yang penting adalah memahami tujuan investasi pribadi.
Tujuan ini akan menentukan instrumen yang paling sesuai dan membantu investor pemula menghindari keputusan impulsif.
Menentukan Tujuan sebagai Langkah Awal
Banyak pemula langsung fokus memilih aplikasi atau instrumen, padahal menentukan tujuan investasi adalah fondasi utama. Apakah ingin menyiapkan dana darurat, pendidikan, membeli rumah, atau persiapan pensiun?
Untuk target jangka pendek, instrumen berisiko rendah seperti reksa dana pasar uang atau deposito digital lebih cocok.
Sementara untuk tujuan jangka panjang, saham dan reksa dana saham bisa dipilih karena memiliki potensi imbal hasil lebih tinggi.
Dengan tujuan yang jelas, investor pemula tidak mudah tergoda tren sesaat atau ikut-ikutan investasi yang belum tentu sesuai kondisi keuangan.
Pentingnya Memilih Platform Legal dan Terpercaya
Sebelum mendaftar aplikasi investasi, memastikan legalitasnya merupakan keharusan.
Platform harus terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), memiliki ulasan positif, serta menyediakan layanan pelanggan yang responsif.
Menghindari investasi bodong jauh lebih penting daripada mengejar imbal hasil tinggi yang tidak realistis.
Pemula sebaiknya juga memilih aplikasi yang memberikan edukasi, seperti artikel, video tutorial, webinar, atau simulasi investasi.
Platform seperti ini membantu meningkatkan literasi keuangan sekaligus mendukung perjalanan investasi jangka panjang.
Bibit: Investasi Reksa Dana dengan Robo Advisor
Bibit menjadi salah satu aplikasi paling ramah pemula karena dilengkapi teknologi Robo Advisor.
Melalui fitur ini, Bibit membantu pengguna menentukan profil risiko—konservatif, moderat, atau agresif—dan merekomendasikan alokasi reksa dana yang sesuai.
Fitur Goal Setting juga memudahkan pengguna menetapkan tujuan finansial dan menjalankan penyetoran rutin agar lebih disiplin.
Keunggulan lain adalah Instant Redemption yang memungkinkan pencairan dana instan untuk produk tertentu.
Ajaib: Platform Investasi Multi-Produk
Ajaib memungkinkan pengguna berinvestasi di reksa dana, saham lokal, dan beberapa aset lainnya.
Platform ini menyediakan lebih dari 200 produk reksa dana dengan minimum investasi rendah.
Untuk saham, Ajaib menghadirkan fitur grafik interaktif, real-time order book, hingga take profit dan stop loss.
Analisis historis dan rekomendasi investasi membantu pengguna membuat keputusan yang lebih terukur.
Bareksa: Super App Investasi Serbaguna
Bareksa menawarkan ragam produk seperti reksa dana, SBN, emas, hingga tabungan umroh.
Tersedia lebih dari 180 produk reksa dana yang dikelola manajer investasi profesional.
Dengan Robo Advisor dan fitur rebalancing, investor dapat menjaga portofolio tetap optimal.
Simulator investasi membantu menghitung potensi pertumbuhan dana berdasarkan skenario tertentu.
Bareksa juga menyediakan data historis lengkap dan analisis produk yang memudahkan investor menilai performa.
Pluang: Akses Multi-Aset dalam Satu Aplikasi
Pluang memungkinkan pengguna mengakses berbagai instrumen seperti emas digital, reksa dana, saham AS, ETF, hingga crypto.
Kelebihannya adalah kemudahan membeli saham-saham global seperti Google, Apple, atau Microsoft melalui aplikasi.
Produk di Pluang terhubung dengan lembaga seperti JFX dan KBI, memastikan keamanan transaksi.
Aplikasi ini juga menyediakan fitur trading lanjutan seperti take profit, stop loss, dan analisis teknikal berbasis TradingView.
KoinWorks: P2P Lending dengan Ekosistem Luas
KoinWorks melalui KoinP2P menawarkan akses investasi di sektor pinjaman produktif.
Terdaftar di OJK, pengguna dapat mendanai pinjaman dengan melihat grade risiko dan tenor.
Pendana menerima cicilan bulanan yang terdiri dari pokok dan bunga.
Platform ini juga menyediakan layanan KoinGold, KoinRobo, dan KoinDeposito sebagai alternatif diversifikasi.
Meskipun demikian, P2P lending tetap mengandung risiko kredit, sehingga pendana harus melakukan diversifikasi ke banyak pinjaman untuk meminimalkan risiko.