JAKARTA - Toyota Astra Financial Services (TAF), salah satu unit bisnis Astra Financial, mengantisipasi tantangan yang membayangi sektor multifinance pada 2026.
Menurut Marketing Division Head TAF, Deby Susianti, perlambatan industri otomotif roda empat menjadi perhatian utama.
“Selain itu, ketidakpastian kondisi makro ekonomi yang berpotensi menekan daya beli masyarakat turut menjadi fokus kami,” ujar Deby kepada Kontan, Senin. Kondisi ini dinilai dapat mempengaruhi permintaan pembiayaan mobil, terutama untuk segmen kendaraan baru.
Deby menekankan bahwa TAF terus memantau perkembangan pasar dan melakukan evaluasi strategi secara berkala agar tetap responsif terhadap dinamika industri. Strategi ini dianggap penting untuk mempertahankan kinerja positif di tengah ketidakpastian ekonomi.
Strategi TAF untuk Mengoptimalkan Pembiayaan
Untuk merespons kondisi tersebut, TAF berencana memperkuat manajemen risiko dan meningkatkan efisiensi operasional. Perusahaan juga akan mengoptimalkan strategi pemasaran agar mampu menarik minat konsumen di berbagai segmen.
“Fokus utama kami tetap pada pembiayaan mobil baru sebagai pendorong kinerja,” tambah Deby. Mobil baru dianggap menjadi segmen yang mampu mendorong pertumbuhan lebih stabil, meski pasar otomotif menghadapi tekanan.
Selain itu, TAF juga mengembangkan pembiayaan mobil bekas dan produk dana tunai sebagai penunjang pertumbuhan. Kombinasi strategi ini diharapkan dapat memperluas pangsa pasar dan meningkatkan penyaluran pembiayaan.
Kinerja TAF Hingga Oktober 2025
Hingga Oktober 2025, total pembiayaan yang telah disalurkan TAF mencapai Rp 20,9 triliun. Dari jumlah tersebut, piutang pembiayaan melalui afiliasi dengan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) mencapai Rp 16,1 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan 7,6% YoY dibanding periode yang sama tahun 2024.
Pertumbuhan positif ini dinilai sebagai indikator bahwa strategi TAF dalam menghadapi tantangan industri mulai menunjukkan hasil. Deby menyebut bahwa peningkatan pembiayaan mobil baru menjadi salah satu faktor utama pertumbuhan tersebut.
Produk dana tunai yang ditawarkan TAF juga memberikan fleksibilitas bagi konsumen yang membutuhkan pembiayaan cepat untuk berbagai kebutuhan. Strategi diversifikasi ini diyakini mampu menjaga stabilitas kinerja perusahaan di tengah tekanan ekonomi.
Persiapan Menghadapi Tantangan 2026
Melihat tren ekonomi dan industri otomotif, TAF menilai penting untuk tetap adaptif. Perusahaan akan melakukan penyesuaian strategi sesuai perubahan kondisi pasar. Hal ini termasuk pemantauan tren penjualan kendaraan, perilaku konsumen, dan kebijakan pemerintah terkait sektor otomotif.
Deby menambahkan, TAF juga berfokus pada penguatan hubungan dengan dealer dan Agen Tunggal Pemegang Merek agar aliran pembiayaan tetap terjaga. Dukungan dari jaringan dealer dianggap krusial untuk mencapai target penyaluran pembiayaan.
Selain itu, TAF terus meningkatkan kapabilitas digital dan layanan pelanggan agar proses pengajuan pembiayaan lebih efisien. Upaya ini juga menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat kepercayaan konsumen.
Harapan dan Target TAF
Dengan strategi yang diterapkan, TAF berharap dapat mempertahankan pertumbuhan positif di 2026 meski menghadapi ketidakpastian industri dan ekonomi. Fokus pada pembiayaan mobil baru, pengembangan produk dana tunai, dan optimalisasi pembiayaan mobil bekas diharapkan mampu mendongkrak kinerja.
“Target kami adalah memperluas pangsa pasar, meningkatkan penyaluran pembiayaan, dan menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata Deby. Penekanan pada mobil baru menjadi inti strategi karena dianggap sebagai segmen yang paling menjanjikan untuk pertumbuhan jangka panjang.
Penguatan manajemen risiko dan strategi pemasaran yang adaptif juga menjadi kunci agar TAF mampu menghadapi dinamika pasar. Perusahaan menilai langkah ini penting untuk memastikan kinerja tetap solid di tengah tantangan multifinance 2026.
TAF memasuki tahun depan dengan strategi fokus pada pembiayaan mobil baru, dukungan produk dana tunai, dan optimalisasi pembiayaan mobil bekas. Meskipun menghadapi tantangan industri otomotif dan ketidakpastian ekonomi, perusahaan tetap optimistis mampu mencapai target pertumbuhan.
Hingga Oktober 2025, pencapaian pembiayaan yang mencapai Rp 20,9 triliun menjadi bukti efektivitas strategi TAF. Dengan manajemen risiko yang kuat, strategi pemasaran adaptif, dan dukungan jaringan dealer, TAF siap menavigasi tantangan multifinance 2026 sekaligus memperluas pangsa pasar.